Usia jantung seseorang bisa berbeda dengan usia kelahirannya. Pasalnya, usia jantung turut dipengaruhi oleh berbagai faktor. Orang yang memiliki penyakit tertentu atau kebiasaan kurang sehat, seperti sering merokok dan jarang olahraga, bisa memiliki usia jantung yang lebih tua.

Ada banyak faktor yang memengaruhi usia jantung, di antaranya indeks massa tubuh, jenis kelamin, riwayat penyakit, hingga gaya hidup.

Jantung Juga Punya Usia - Alodokter

Sebagai contoh, pada orang yang berusia 45 tahun, usia jantungnya bisa lebih tua, yaitu sekitar 50–55 tahun, apabila ia memiliki berat badan berlebih atau obesitas, tekanan darah tinggi, jarang olahraga, serta sering merokok.

Penyebab Usia Jantung Lebih Tua dari Usia Kelahiran

Seperti yang telah disebutkan di atas, ada berbagai faktor yang bisa menjadikan usia jantung lebih tua dari usia sebenarnya, yaitu:

1. Kebiasaan merokok

Jika selama ini kamu sering merokok atau menghirup asap rokok (perokok pasif), kamu sebaiknya menjauhi kebiasaan ini sekarang juga. Merokok terbukti bisa mempercepat penuaan jantung dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke secara signifikan.

Tak percaya? Beberapa riset menunjukkan bahwa usia jantung mantan perokok bisa menjadi 14 tahun lebih muda dibanding ketika ia masih merokok.

2. Diabetes

Gula darah normal berkisar antara 70−100 mg/dL ketika diperiksa setelah berpuasa. Namun, pada orang yang menderita diabetes, kadar gula darah puasanya bisa lebih dari 126 mg/dL.

Mereka yang memiliki penyakit diabetes berisiko tinggi untuk mengalami penuaan jantung dan rentan untuk menderita penyakit jantung, stroke, serta komplikasi diabetes lainnya, seperti gagal ginjal, dan gangguan saraf.

3. Tekanan darah tinggi

Tekanan darah tinggi bisa memengaruhi usia jantungmu sehingga penting untuk menjaga tekanan darah. Pada orang dewasa, tekanan darah normal adalah di bawah 120 mmHg pada sistolik dan di bawah 80 mmHg pada diastolik, atau dibaca menjadi di bawah 120/80 mmHg.

Tekanan darah penting untuk dikontrol dengan baik. Jika kamu mengalami tekanan darah tinggi atau hipertensi, kamu akan lebih berisiko untuk terkena penyakit kardiovaskular, seperti penyakit jantung, angina, stroke, atau gagal jantung.

4. Obesitas

Obesitas juga menjadi salah satu pemicu usia jantung lebih tua dari usia kelahiran. Obesitas tidak hanya memengaruhi kesehatan jantung, tapi juga memengaruhi bagian organ tubuh lainnya, termasuk otak, pembuluh darah, hati, kantong empedu, tulang, dan persendian.

5. Kolesterol tinggi

Kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi bisa menyebabkan terjadinya sumbatan pembuluh darah pada jantung. Sumbatan ini kemudian bisa membuat aliran darah jantung berkurang, sehingga berpotensi menyebabkan penyakit jantung.

Ketika terkena penyakit ini, fungsi jantung akan terganggu dan seolah-olah membuat usia jantung bertambah.

Cara Membuat Jantung Awet Muda

Memperhatikan usia jantung penting dilakukan karena semakin tua usia jantungmu, semakin tinggi risiko kamu untuk terkena penyakit jantung maupun stroke. Oleh karena itu, agar jantungmu tetap awet muda, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan, yaitu:

Menghindari atau menghentikan kebiasan merokok

Bila kamu ingin memiliki jantung yang awet muda, jangan merokok. Jika sudah terlanjur, coba hentikan kebiasaan ini secara perlahan. Misalnya kamu terbiasa merokok setelah makan, maka ganti dengan kebiasaan lainnya, seperti mengunyah permen karet.

Menjaga berat badan tetap ideal

Kontrol berat badanmu agar tetap ideal dengan cara menerapkan pola makan sehat dengan gizi yang seimbang, seperti memperbanyak konsumsi sayur dan buah, kacang-kacangan, biji-bijian, dan daging tanpa lemak.

Kemudian, batasi asupan makanan atau minuman berkalori tinggi, makanan berlemak, tinggi garam dan makanan manis yang mengandung gula rafinasi.

Ini penting untuk diperhatikan karena dengan membatasi makanan tersebut, risiko untuk terkena kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan diabetes juga akan berkurang. Risiko untuk mengalami obesitas yang berkontribusi terhadap penyakit serius seperti penyakit jantung dan osteoarthiritis juga dapat ditekan.

Untuk mengetahui batasan berat badan yang ideal, kamu bisa menghitung indeks masa tubuh dengan cara membagi jumlah berat badan (kg) dengan jumlah tinggi badan dalam satuan meter dikuadratkan (m2). Normalnya, indeks masa tubuh populasi Asia berada di kisaran 18,5-22,9.

Melakukan olahraga secara rutin

Olahraga secara rutin bermanfaat untuk menjaga berat badan tetap ideal, mengontrol kadar gula darah dan tekanan darah  mengurangi stres, dan menjaga kesehatan jantung.

Beberapa contoh olahraga yang baik untuk kesehatan jantung adalah latihan atau senam kardio, senam aerobik, latihan kekuatan, jogging, bersepeda, berenang, dan lompat tali.

Guna menjaga kesehatan jantung, kamu disarankan untuk melakukan olahraga tersebut selama 30 menit setiap hari dan atau minimal sebanyak 5 kali dalam seminggu.

Kelola stres dengan baik

Dalam menjaga kesehatan jantung, kamu juga perlu mengelola stres dengan baik. Pasalnya, saat mengalami stres, tubuhmu akan menghasilkan hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon ini akan membuat tekanan darah dan detak jantung meningkat.

Jika stres dibiarkan terjadi berkepanjangan, hal ini bisa membuat membuat jantung lebih cepat rusak dan menua karena beban kerjanya yang meningkat. Stres kronis juga dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan stroke.

Selain menerapkan cara di atas, hal tidak kalah penting dalam upaya menjaga kesehatan jantung adalah dengan menjalani check-up dan pemeriksaan jantung, meliputi tekanan darah, gula darah, serta kadar kolesterol secara rutin ke dokter jantung.

Yuk, jaga usia jantung kamu agar tetap awet muda, supaya organ tubuh yang satu ini selalu sehat dan mampu bekerja dengan baik.