Luka yang tak kunjung sembuh lebih dari 12 minggu bisa dikatakan sebagai luka lama sembuh. Kondisi ini juga bisa disebut sebagai luka kronis dan dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi hingga kekurangan nutrisi.

Waktu yang dibutuhkan luka untuk sembuh tergantung seberapa besar dan dalam luka itu sendiri. Luka terbuka cenderung membutuhkan waktu lebih lama daripada luka tertutup. Namun, luka yang besar dan dalam juga bisa sembuh dengan cepat, apabila mendapatkan penanganan dan perawatan yang tepat.

Kenali 6 Penyebab Luka Lama Sembuh - Alodokter

Sebenarnya, luka pada tubuh manusia bisa sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, bila dalam waktu 12 minggu luka Anda tak kunjung sembuh, berarti terdapat penyebab tertentu yang perlu ditangani langsung oleh dokter.

Jenis-Jenis Luka Lama Sembuh

Beberapa jenis luka yang sulit untuk sembuh sering kali dikaitkan dengan kondisi tertentu. Berikut ini adalah beberapa jenis luka yang tergolong sulit sembuh:

Ulkus diabetikum

Salah satu jenis luka yang durasi kesembuhannya cukup lama adalah ulkus diabetikum. Beberapa faktor, seperti penyumbatan pembuluh darah tepi dan kerusakan saraf tepi yang sering dialami penderita diabetes, bisa menjadi penyebab terjadinya ulkus diabetikum yang sulit untuk sembuh.

Ulkus dekubitus

Ulkus dekubitus adalah luka yang terbentuk akibat adanya tekanan berkepanjangan pada kulit. Tekanan ini menyebabkan gangguan aliran darah, sehingga pasokan oksigen dan nutrisi ke kulit menjadi terganggu. Ulkus dekubitus bisa menyebabkan kerusakan jaringan kulit dan terbentuknya borok atau ulkus.

Umumnya, luka ini dialami pasien yang menjalani perawatan di atas tempat tidur untuk jangka waktu lama, seperti pasien dengan kelumpuhan atau dalam kondisi koma. Kedua kondisi ini membuat pasien kesulitan mengubah posisi tubuh, sehingga menciptakan tekanan dan luka yang tak kunjung sembuh.

Berbagai Hal yang Dapat Menyebabkan Luka Lama Sembuh

Setelah mengetahui jenis-jenisnya, berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa membuat luka membutuhkan waktu lama untuk sembuh:

1. Gangguan aliran darah atau oksigen

Luka lama sembuh dapat disebabkan oleh aliran darah dan suplai oksigen yang buruk. Saat sirkulasi darah dan suplai oksigen tidak lancar, proses penyembuhan luka pun akan terganggu.

Kondisi yang menyebabkan aliran darah tidak lancar umumnya adalah penyakit pada pembuluh darah, seperti vaskulitis, aneurisma, dan penyakit arteri perifer.

2. Infeksi

Infeksi pada luka juga menyebabkan luka lama sembuh. Infeksi lebih sering terjadi bila luka tidak dirawat dengan benar. Saat luka mengalami infeksi, tubuh akan lebih banyak berupaya melawan infeksi dibandingkan menyembuhkan luka tersebut. Kondisi ini tentu dapat menghambat penyembuhan luka.

3. Diabetes

Tingginya kadar gula darah pada penderita diabetes dapat menurunkan fungsi kekebalan tubuh, sehingga mempermudah terjadinya infeksi pada luka. Selain itu, hal lain yang juga menyebabkan luka sulit sembuh pada penderita penyakit gula adalah gangguan peredaran darah dan kerusakan saraf atau neuropati.

4. Usia lanjut

Penyembuhan luka pada lanjut usia cenderung berjalan lebih lambat karena faktor penuaan. Beberapa faktor lain juga berkontribusi terhadap lamanya penyembuhan luka pada lansia, seperti asupan gizi yang diterima, penyakit yang diderita, hingga kondisi kesehatan dan kebersihan kulit.

5. Malnutrisi

Beberapa jenis nutrisi dapat memengaruhi proses penyembuhan luka, terutama protein yang berfungsi untuk memperbaiki kerusakan pada jaringan tubuh seperti dengan konsumsi ikan gabus. Selain itu, kalsium, zat besi, dan vitamin K, juga diperlukan untuk membantu penyembuhan luka.

Apabila kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi atau malnutrisi, proses penyembuhan luka dapat lebih lama daripada biasanya.

6. Efek kemoterapi

Ada beberapa efek kemoterapi yang dapat dirasakan, seperti kelelahan, rambut rontok, mual dan muntah, serta perdarahan dan memar. Pasalnya, kemoterapi dapat menurunkan fungsi trombosit yang membantu proses pembekuan darah sehingga saat Anda mengalami luka, lukanya akan lebih lama sembuh.

Oleh karena itu, orang yang menjalani kemoterapi perlu menghindari hal yang dapat memicu luka, seperti olahraga ekstrem serta penggunaan benang gigi dan alat cukur rambut.

Luka lama sembuh membutuhkan perawatan khusus. Oleh karena itu, diperlukan pemantauan dari dokter selama proses penyembuhannya. Dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dan mengajarkan Anda cara merawat luka yang baik guna menurunkan risiko terjadinya komplikasi.