Selama masa kehamilan, ibu hamil wajib mengonsumsi beragam makanan sehat, termasuk daging, ikan, telur, dan susu. Lalu, bagaimana dengan ibu hamil yang menerapkan pola makan vegetarian? Amankah meneruskan pola makan seperti ini saat hamil?

Wanita hamil dianjurkan untuk memenuhi beragam kebutuhan nutrisi, termasuk protein, folat, zat besi, kalsium, aneka jenis vitamin, serta lemak sehat, seperti omega-3 dan DHA.

Menjadi Vegetarian Saat Hamil, Amankah? - Alodokter

Beberapa nutrisi tersebut lebih banyak terkandung dalam jenis makanan yang berasal dari hewan. Atas dasar inilah, Ibu hamil yang menerapkan pola makan vegetarian perlu lebih memperhatikan jenis makanan yang akan dikonsumsi.

Fakta Menjadi Vegetarian Saat Hamil

Menjadi vegetarian saat hamil sebenarnya bisa-bisa saja, tetapi harus dengan pengawasan penuh oleh dokter ya, Bumil. Jika tanpa pengawasan dan dilakukan dengan ekstrem, bisa meningkatkan risiko ibu hamil dan janin mengalami kekurangan nutrisi.

Nutrisi yang banyak terkandung dalam makanan hewani dan sangat diperlukan selama kehamilan di antaranya adalah vitamin B12 dan folat. Kedua nutrisi ini berperan besar terhadap perkembangan sistem saraf janin. Kalau Bumil kekurangan vitamin B12 dan folat, bayi berisiko lebih tinggi mengalami cacat tabung saraf.

Selain itu, jenis lemak sehat, seperti DHA dan omega-3 juga banyak ditemukan di dalam daging sapi, telur, dan ikan. Tercukupinya kebutuhan DHA dan omega-3 selama kehamilan dapat mengoptimalkan perkembangan otak dan sistem saraf janin.

Daging sapi dan ikan juga merupakan sumber protein dan vitamin D. Vitamin D bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang dan daya tahan tubuh. Sementara itu, protein penting untuk membantu pembentukan jaringan tubuh. Jika kekurangan nutrisi ini, ibu hamil berisiko mengalami preeklamsia.

Tidak sampai di situ, makanan hewani biasanya juga kaya akan zat besi. Kekurangan zat besi akan meningkatkan risiko ibu hamil mengalami anemia.

Bila dibiarkan berlarut-larut dan semakin parah, anemia dapat menyebabkan kelahiran prematur, bayi lahir dengan berat badan rendah, atau bayi mengalami masalah tumbuh kembang di kemudian hari.

Mencegah Kekurangan Nutrisi Saat Hamil

Sebenarnya terdapat beberapa jenis buah, sayuran, serta makanan lain dari tumbuhan yang mengandung nutrisi-nutrisi di atas. Hanya saja, Bumil harus pintar-pintar memilih dan mengatur porsinya agar bisa mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan selama hamil.

Berikut ini beberapa nutrisi penting yang harus dipenuhi saat hamil dan jenis makanan yang bisa menjadi sumbernya:

1. Zat besi dan folat

Dalam memenuhi kebutuhan zat besi dan folat, Bumil bisa makan sayuran berwarna hijau, buah-buahan kering, kacang-kacangan, roti gandum utuh, sereal yang difortifikasi zat besi, atau telur. Konsumsi telur dianjurkan jika Bumil tipe vegetarian yang memang masih memilih mengonsumsi jenis makanan ini, ya.

2. Protein

Meski sumber protein terbesar adalah makanan hewani, tetapi asupan protein juga masih bisa dipenuhi dengan konsumsi makanan nabati. Sumber protein nabati yang baik untuk ibu hamil vegetarian adalah kacang-kacangan, misalnya kacang kedelai.

Sayuran dan buah-buahan juga mengandung protein, tetapi kadarnya biasanya tidak terlalu tinggi. Bagi ibu hamil vegetarian yang masih mengonsumsi produk makanan hewani selain daging, protein bisa didapatkan dengan mengonsumsi susu, keju, dan telur.

3. Vitamin B12

Apabila Bumil masih makan makanan yang merupakan produk dari hewan, seperti susu, keju dan telur, perbanyaklah asupan ini untuk memenuhi kebutuhan vitamin B12. Selain itu, Bumil juga bisa mengonsumsi susu kacang kedelai dan sereal yang sudah ditambahkan vitamin B12.

4. Vitamin D dan kalsium

Vitamin D bisa Bumil temukan pada keju, kuning telur, serta produk makanan yang sudah ditambahkan vitamin ini, seperti sereal, jus buah, kacang-kacangan, dan susu kedelai. Jenis-jenis makanan ini pun umumnya mengandung kalsium yang cukup tinggi.

Kalau Bumil ingin tetap menjalani pola makan vegetarian, berdiskusilah dengan dokter terlebih dahulu. Apalagi, jika Bumil memang sama sekali tidak mengonsumsi produk dari hewan. Bila perlu, dokter mungkin juga dapat meresepkan suplemen kehamilan yang berisi nutrisi tambahan yang perlu dicukupi selama kehamilan.