Ada banyak alasan mengapa ibu menyusui perlu memerah ASI, misalnya karena sudah kembali bekerja atau karena ada luka di puting yang membuat ibu merasa kesakitan saat menyusui. Memerah ASI bisa dilakukan dengan dua cara, yakni menggunakan tangan atau dengan alat pompa ASI.

Bayi usia 0-6 bulan setidaknya perlu disusui setiap 2-4 jam sekali agar mereka mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembangnya. Namun, hal tersebut tentu sulit dilakukan apabila Bunda seorang pekerja atau tidak berada di rumah seharian.

Memerah ASI: Pijatan Tangan VS Pompa Manual dan Pompa Elektrik - Alodokter

Agar Si Kecil tetap mendapatkan asupan ASI walau Bunda tidak selalu bersama Si Kecil, Bunda bisa memerah ASI setiap 3 jam sekali dan menyimpannya di freezer. Selain itu, memerah ASI juga penting dilakukan untuk merangsang payudara Bunda agar tidak berhenti menghasilkan ASI.

Memerah ASI bisa dilakukan dengan tangan maupun alat pompa ASI. Masing-masing cara tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Jadi, pilihlah cara yang menurut Bunda paling nyaman.

Memerah ASI Menggunakan Tangan

Memerah ASI dengan tangan merupakan cara memerah ASI paling alami dan sederhana. Bunda tidak perlu membeli alat atau repot membawa perlengkapan pompa jika memerah ASI langsung menggunakan tangan.

Teknik ini pun memungkinkan Bunda mendorong ASI dari bagian payudara tertentu, sehingga berguna jika salah satu saluran ASI di payudara Bunda tersumbat. Jika Bunda ingin memerah ASI menggunakan tangan, pastikan Bunda mengikuti langkah-langkah berikut ini:

  • Cuci tangan menggunakan sabun dan air hangat.
  • Agar proses memerah ASI lebih lancar, coba ciptakan suasana yang nyaman agar Bunda merasa tenang dan rileks saat memerah ASI.
  • Remas dan pijat payudara dengan lembut dari bagian atas payudara ke puting untuk melancarkan aliran ASI.
  • Letakkan wadah bersih di bawah payudara.
  • Letakkan jempol di atas payudara dan jari-jari lain di bawah payudara.
  • Rasakan area payudara, terutama di sekeliling areola (bagian berwarna gelap yang mengelilingi puting payudara), adakah perubahan tekstur lembut menyerupai gundukan kecil. Letakkan ibu jari di belakang gundukan ini dan mulailah menekannya secara berulang hingga puting mengeluarkan ASI.
  • Jika ASI kurang lancar, coba berikan kompres hangat pada payudara selama beberapa menit untuk melancarkan aliran ASI.

Bunda mungkin akan memerlukan waktu 1–2  menit hingga ASI keluar. ASI yang keluar pun terkadang hanya dalam bentuk tetesan sebelum akhirnya mengalir cukup deras. Bila aliran susu melambat, cobalah untuk memijat semua bagian payudara sebelum berpindah ke payudara yang satunya.

Lakukan proses ini hingga aliran ASI benar-benar berhenti atau Bunda telah mendapatkan jumlah ASI yang dibutuhkan.

Memerah ASI Menggunakan Pompa

Ada dua jenis pompa ASI yang dapat Bunda gunakan, yaitu:

Pompa elektrik

Bagi sebagian ibu menyusui, pompa elektrik merupakan pilihan yang mudah dan praktis. Terlebih bila menggunakan pompa elektrik ganda yang bisa memerah ASI dari kedua payudara sekaligus. Penggunaannya juga praktis, Bunda hanya perlu menempelkan corong pompa ke payudara dan menyalakan mesin pompa ASI.

Pompa manual

Sebelum memerah ASI menggunakan pompa manual, Bunda perlu memijat payudara terlebih dahulu. Setelah ASI mulai keluar, gunakan pompa manual sambil terus memijat payudara. Cara ini bisa memungkinkan Bunda mendapatkan ASI lebih banyak.

Memerah ASI menggunakan pompa manual memang membutuhkan banyak latihan. Selain itu, Bunda berisiko tinggi terkena infeksi payudara jika cara memompanya tidak benar atau jika alat pompanya tidak bersih.

Oleh karena itu, pompa jenis ini hanya cocok digunakan sebagai alternatif bila pompa elektrik tidak dapat digunakan atau kondisi Bunda tidak memungkinkan untuk memerah ASI dengan tangan.

Beberapa Tips agar Bisa Memerah ASI dengan Lancar

Agar proses memerah ASI lancar, Bunda dapat mengikuti beberapa tips berikut ini:

Jaga kebersihan alat pompa ASI

Jika Bunda memilih menggunakan pompa manual atau elektrik untuk mendapatkan ASI perah, perhatikan kebersihan dan tata cara penggunaannya. Penggunaan yang tidak tepat bisa membuat puting payudara merekah atau berdarah.

Rawat puting yang terluka

Bila puting Bunda terluka, oleskan beberapa tetes ASI di area yang terluka. ASI mengandung zat yang dapat membantu penyembuhan luka dan melawan infeksi. Jangan gunakan losion, sabun, atau parfum pada puting yang terluka karena dapat membuat puting mengalami iritasi.

Bila rasa sakitnya tidak tertahankan, Bunda dapat memberi kompres hangat pada payudara dan mengonsumsi obat pereda nyeri paracetamol sesuai dosis yang dianjurkan. Namun, bila luka di puting tidak kunjung sembuh, segera periksakan ke dokter.

Usahakan untuk tidak stres

Stres dapat membuat ASI Bunda menjadi lebih sulit keluar. Oleh karena itu, terlepas dari metode memerah ASI yang Bunda pilih, baik menggunakan pompa ASI atau dengan tangan secara langsung, lakukanlah dengan sabar dan tenang. Memompa ASI dengan santai juga bisa dilakukan sebagai salah satu cara meningkatkan jumlah ASI perah.

Agar bisa terbiasa memerah ASI dengan baik dan benar, Bunda bisa mempelajari manajemen ASI perah dan cara penyimpanan ASI perah yang benar. Jika punya masalah atau pertanyaan seputar cara memerah ASI, Bunda bisa berkonsultasi dengan dokter anak atau konsultan laktasi di rumah sakit.