Kendati Si kecil belum bisa bicara, Bunda sebenarnya sudah bisa mulai berkomunikasi dengannya sejak dini. Tidak hanya menyenangkan, kegiatan ini bisa bermanfaat bagi perkembangannya, lho, Bun! Yuk, simak di sini apa saja manfaat berkomunikasi dengan bayi dan bagaimana cara melakukannya.

Jangan mengira bayi belum bisa diajak berkomunikasi. Setelah lahir, bayi bisa berkomunikasi melalui senyum, tawa, atau tangisan saat ia merasa tidak nyaman. Namun, umumnya bayi akan lebih aktif berceloteh ketika usianya mencapai sektiar 7 atau 8 bulan.

 

Pentingnya Berkomunikasi dengan Bayi dan Cara Melakukannya - Alodokter

Jauh sebelum bayi dapat berbicara, bahkan sejak di kandungan, ia juga sudah mampu memahami kata-kata yang sering diucapkan ibunya dan menangkap emosi yang dirasakan oleh orang di sekitarnya.

Pentingnya Berkomunikasi dengan Bayi

Di bawah ini adalah beberapa alasan mengapa orang tua perlu berkomunikasi dengan bayi sedini mungkin:

1. Mengasah kemampuan memahami dan merespons

Mungkin Bunda tidak menyadarinya, tapi seperti yang telah disebutkan di atas, bayi sudah memahami secara kasar kata-kata yang diucapkan kepadanya lewat nada bicara dan mimik wajah.

Walau Si Kecil belum sepenuhnya mengerti apa yang Bunda katakan, tetapi yang pasti, Si Kecil senang setiap kali mendengarkan suara Bunda dan melihat Bunda tersenyum kepadanya. Biasanya, bayi akan merespons dengan menoleh ke sumber suara, mengerjapkan mata, atau bahkan tertawa.

2. Mengasah kemampuan berbicara

Berkomunikasi dengan bayi juga bermanfaat untuk mengasah kemampuan berbicaranya. Hal ini karena bayi belajar berbicara dengan meniru suara yang didengarnya dan memperhatikan gerak bibir ibunya.

Bayi mulai berbicara dengan menggunakan lidah, bibir, langit-langit mulut, dan gigi yang tumbuh untuk membuat suara, seperti teriakan oh dan ah. Kata-kata tersebut kemudian akan menjadi kata yang nyata, seperti mama dan papa.

Selanjutnya, bayi akan mengambil lebih banyak kata dari ibu dan orang-orang di sekitarnya, sehingga dia mulai bisa membentuk kalimat dengan menggunakan 2–4 kata.

3. Mengasah kemampuan lain

Bayi yang diajak berkomunikasi juga cenderung akan lebih cepat menguasai kemampuan lain, seperti kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, menghitung, membaca, menulis, dan mempelajari berbagai bahasa. Hal ini diduga karena dia sudah terbiasa merespons hal-hal di sekitarnya.

Tips Mengajak Bayi Bicara

Melihat pentingnya berbicara pada bayi, Bunda perlu memperhatikan beberapa hal yang dapat membuat interaksi menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi Si Kecil, di antaranya:

  • Senyumlah sesering mungkin kepada Si Kecil.
  • Tatap mata Si Kecil setiap kali Bunda mengganti popoknya, menyusui, atau saat ia akan tidur.
  • Respons Si Kecil setiap kali ia mengucapkan sesuatu dengan meniru apa yang ia ucapkan, meskipun kata-katanya belum jelas, seperti ma-ma atau bu-bu.
  • Bicara sesering mungkin dengan kalimat yang pendek dan vokal yang jelas, misalnya Kamu mau makan?, Wah, dingin, ya?, atau Ayah pulang! dengan penuh ekspresi.
  • Lihat dan tunjuk benda yang sedang Bunda bicarakan, agar Si Kecil dapat dengan cepat mengasosiasikan kata yang Bunda ucapkan dengan benda yang dimaksud.
  • Ulangi kata-kata sederhana tertentu secara terus-menerus, seperti mama dan makan.
  • Gunakan gerakan-gerakan tubuh untuk menguatkan kata-kata Bunda, seperti mengepakkan tangan ketika mengucapkan kata burung atau membentangkan tangan saat mengucapkan kata pesawat.
  • Bacakan dan perlihatkan cerita bergambar warna-warni sejak dini, karena Si Kecil akan gembira dan terstimulasi dengan melihat warna-warna dan mendengarkan suara Bunda.

Bunda tidak perlu khawatir jika Si Kecil belum menunjukkan tanda bahwa ia mengerti ucapan Bunda. Pasalnya, setiap bayi tumbuh dan berkembang dengan cara dan waktu yang berbeda-beda.

Penting untuk Bunda ingat, berkomunikasi dengan bayi perlu dilakukan sesering mungkin setiap harinya. Hal ini tidak hanya membuat Bunda bahagia, tetapi juga akan makin mendekatkan hubungan Bunda dengan Si Kecil dan merangsang perkembangannya.

Jangan lupa untuk rutin memeriksakan perkembangan Si Kecil ke dokter atau bidan sesuai jadwal. Tidak perlu ragu untuk menyampaikan kepada dokter apabila Bunda merasa khawatir terhadap kemampuan Si Kecil dalam mendengar dan merespon suara, belajar bicara, atau memahami kata-kata.