Saat menjadi orang tua baru, Bunda dan Ayah mungkin akan mendapatkan banyak informasi dan tips seputar perawatan bayi. Salah satunya adalah tentang penggunaan box bayi yang disebut berisiko menyebabkan bayi meninggal secara mendadak. Apakah informasi ini benar?

Sudden infant death syndrome (SIDS) atau sindrom kematian bayi mendadak adalah kondisi ketika seorang bayi meninggal secara tiba-tiba tanpa adanya tanda dan sebab yang jelas, padahal sebelumnya ia sehat dan tampak aktif.

Benarkah Box Bayi Sebabkan Sindrom Kematian Bayi Mendadak? - Alodokter

Sindrom menakutkan ini biasanya lebih sering menimpa bayi baru lahir dan bayi yang berusia sekitar 2 hingga 4 bulan.

Penyebab terjadinya SIDS hingga kini belum diketahui dengan pasti, tetapi ada beberapa faktor yang diduga dapat membuat bayi lebih berisiko meninggal mendadak, misalnya kelainan genetik, terlahir prematur, atau karena faktor lingkungan, seperti suhu kamar tidur yang terlalu dingin atau panas.

Selain itu, penggunaan baby box atau box bayi juga disebut bisa meningkatkan risiko terjadinya SIDS.

Box Bayi Menyebabkan SIDS, Mitos atau Fakta?

Kenyataannya, menidurkan bayi di dalam box-nya tidak terbukti dapat menyebabkan SIDS. Bayi justru lebih aman tidur di ranjang yang terpisah dari orang dewasa.

Namun, para orang tua tetap perlu berhati-hati. Ini karena permukaan kasur bayi yang terlalu lunak atau empuk dalam box bayi atau box bayi yang terlalu banyak ditempati berbagai benda bisa berisiko membuat bayi mengalami SIDS.

Untuk meminimalkan terjadinya SIDS pada Si Kecil, berikut adalah hal-hal yang harus Bunda perhatikan:

  • Letakkan Si Kecil di atas kasur yang datar, padat, dan nyaman.
  • Pastikan memilih box bayi yang aman, kokoh, dan berkualitas baik.
  • Gunakan sprei dan kain perlak untuk melapisi kasur saja.
  • Biarkan box bayi tetap kosong dan jangan menempatkan banyak barang, seperti guling, bantal bayi, boneka, atau mainan, di dalamnya.
  • Jangan menaruh kasur tambahan di dalam box bayi, jangan menutupi Si Kecil dengan selimut atau kain apa pun, dan jauhkan barang-barang lain yang dapat menutupi wajah, leher, atau kepalanya saat tidur.
  • Hindari menutupi sekeliling box bayi dengan pembatas atau bumper guna meningkatkan sirkulasi udara dan mengurangi risiko Si Kecil tersangkut pada pembatas.

Selain itu, agar lebih aman, Si Kecil juga sebaiknya tidak dibiarkan tidur di ranjang yang sama dengan Bunda, Ayah, atau anggota keluarga lainnya. Hal ini untuk mencegah risiko ia tertimpa atau tercekik saat tidur.

Memperhatikan Keamanan dan Kenyamanan Tidur Si Kecil

Tidak hanya faktor lingkungan yang harus diperhatikan, Bunda dan Ayah juga jangan sampai mengabaikan kenyamanan Si Kecil ketika ia tidur.

Untuk menghindari terjadinya SIDS, gantilah penggunaan selimut dengan piyama tidur terusan, atau baju one-piece yang menutupi kaki dan tangan, yang terbuat dari bahan katun. Selain aman, pakaian tersebut juga membuat Si Kecil merasa nyaman dan hangat sepanjang tidurnya.

Saat Si Kecil tertidur, perhatikan posisinya. Idealnya, posisi tidur bayi yang baik dan aman adalah telentang. Hindari membiarkan Si Kecil tidur tengkurap karena hal ini bisa membuat saluran napasnya terhalang oleh benda asing di sekitarnya, sehingga risiko terjadinya SIDS pun meningkat.

Namun, jika Si Kecil sudah bisa berganti posisi tidur sendiri, biasanya di sekitar usia 6 bulan, biarkanlah ia memilih posisi yang membuatnya nyaman.

Keamanan penggunaan box bayi penting untuk diperhatikan, agar risiko kematian bayi mendadak dapat dihindarkan. Supaya lebih mudah memantau Si Kecil saat ia berada di dalam box bayi, tempatkanlah box bayi di dekat tempat tidur Bunda dan Ayah.

Setelah mengetahui fakta seputar risiko box bayi di atas, diharapkan Bunda dan Ayah tidak mudah percaya lagi pada mitos yang belum tentu kebenarannya, ya. Apabila kalian menemukan suatu informasi yang dirasa aneh atau meragukan, janganlah ragu untuk berkonsultasi ke dokter anak.