Sakit pundak merupakan salah satu keluhan yang cukup umum terjadi. Sebagian besar penyebab sakit pundak tidak berbahaya dan bisa diatasi dengan perawatan sederhana di rumah. Namun, jika tidak kunjung membaik, sakit pundak bisa jadi disebabkan oleh kondisi serius yang memerlukan penanganan medis lebih lanjut.

Pundak atau bahu merupakan bagian tubuh atas yang terdiri dari tulang lengan atas, tulang selangka, dan tulang belikat. Ketiga tulang ini dihubungkan oleh sendi, otot, dan tendon yang memungkinkan lengan untuk bergerak ke berbagai arah.

Berbagai Penyebab Sakit Pundak dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Akan tetapi, jika terlalu sering digerakkan, pundak akan bisa lebih berisiko mengalami cedera. Hal ini dapat menyebabkan keluhan sakit pundak yang dapat membatasi pergerakan pundak, leher, dan lengan penderitanya.

Memahami Penyebab Sakit Pundak

Sakit pundak dapat terjadi akibat cedera, misalnya ketika Anda mengangkat beban berat, olahraga terlalu intens, atau menderita penyakit tertentu. Berikut ini adalah beberapa kondisi yang umum menyebabkan sakit pundak:

1. Cedera atau robek pada otot atau tendon pundak

Di sekeliling pundak terdapat kumpulan otot dan tendon yang disebut rotator cuff. Otot dan tendon pada bahu ini bertugas untuk menjaga posisi sendi bahu dan memungkinkan pergerakan lengan ke atas dan melingkar.

Namun, otot dan tendon rotator cuff bisa cedera atau bahkan robek saat Anda terjatuh, meregangkan tangan ke atas secara berlebihan, atau terlalu sering melakukan gerakan berulang pada bahu. Selain itu,otot dan tendon rotator cuff juga bisa mengalami masalah akibat proses penuaan.

Sakit pundak karena cedera otot atau tendon rotator cuff bisa membuat Anda sulit atau bahkan tidak dapat mengangkat atau memutar lengan. Rasa sakit atau nyeri akibat cedera tersebut juga biasanya akan terasa lebih berat pada malam hari.

2. Pundak kaku (frozen shoulder)

Kondisi ini disebabkan oleh peradangan pada jaringan yang menempel erat di sekitar sendi pundak. Pundak yang terasa kaku dan sakit saat digerakkan bisa membuat Anda sulit menjalani aktivitas sehari-hari. Jika tidak diobati, frozen shoulder dapat bertahan hingga bertahun-tahun.

3. Bursitis

Terlalu sering menggerakkan pundak secara berlebihan bisa menyebabkan peradangan pada bursa (bursitis). Bursa adalah kantung berisi cairan yang terletak di sekeliling persendian dan berfungsi sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antara otot dan tulang, termasuk sendi bahu.

Bursitis pada bahu biasanya akan menimbulkan saki bahu ketika melakukan aktivitas sehari-hari, seperti menyisir rambut dan mengenakan pakaian.

4. Tendinitis

Peradangan pada tendon (tendinitis) juga bisa menyebabkan sakit pundak, baik sebelah kanan maupun kiri. Tendon sendiri merupakan jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang. Peradangan pada tendon dapat terjadi akibat bahu yang terlalu banyak digerakkan. Selain itu, peradangan pada tendon bahu juga dapat terjadi akibat penuaan.

5. Dislokasi bahu

Dislokasi bahu terjadi ketika tulang lengan atas terlepas dari tulang belikat. Pergeseran tulang ini dapat terjadi akibat cedera, misalnya terjatuh atau benturan kuat pada bahu. Dislokasi bahu dapat menyebabkan sakit pundak yang parah, bengkak dan memar pada pundak, serta sendi pundak yang tergeser. Kondisi ini juga sering kali menyebabkan lengan atau pundak tidak dapat digerakkan.

6. Osteoarthritis

Osteoarthritis atau radang sendi dapat menyebabkan tulang-tulang yang terhubung melalui sendi mengalami kerusakan. Radang sendi dapat terjadi pada sendi mana saja di tubuh, termasuk sendi bahu atau pundak.

Radang sendi pada pundak dapat menyebabkan nyeri dan kaku pada pundak. Jika tidak diobati, gejala ini dapat bertambah parah seiring berjalannya waktu.

Radang sendi di pundak bisa disebabkan oleh cedera. Kondisi ini membuat Anda kesulitan mengangkat tangan ke atas atau ke belakang. Bahkan, terkadang Anda bisa mendengar suara saat menggerakkan pundak.

Cara Mengatasi Sakit Pundak

Penanganan sakit pundak perlu disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahannya. Untuk mengetahui penyebab pasti sakit pundak yang Anda rasakan, Anda perlu menjalani pemeriksaan ke dokter spesialis ortopedi.

Untuk menentukan penyebab sakit pundak yang Anda rasakan, dokter akan melakukan pemeriksaan medis yang meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang berupa foto Rontgen, MRI, CT scan, atau USG, pada pundak.

Setelah penyebab sakit pundak yang Anda rasakan diketahui, dokter akan memberikan beberapa langkah penanganan untuk mengatasi nyeri pundak berupa:

1. Pemberian obat-obatan

Untuk meredakan nyeri dan pembengkakan pada pundak akibat tendonitis, bursitis, atau radang sendi, dokter dapat meresepkan obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen, diclofenac, celecoxib, paracetamol, dan ibuprofen.

Untuk mengatasi pembengkakan yang parah pada jaringan otot atau tendon di pundak, dokter juga mungkin akan memberikan suntikan kortikosteroid pada pundak yang sakit.

2. Operasi

Sakit pundak yang disebabkan oleh cedera pundak parah, dislokasi bahu, pundak kaku, atau robekan otot atau tendon rotator cuff, mungkin akan perlu ditangani dengan operasi. Dokter dapat melakukan pembedahan konvensional pada bahu atau dengan metode operasi artroskopi.

3. Fisioterapi

Untuk mengatasi nyeri pundak yang Anda alami, dokter juga mungkin akan menyarankan Anda untuk menjalani fisioterapi dengan dibantu oleh fisioterapis.

Langkah penanganan ini dapat membantu mengembalikan kemampuan gerakan pundak serta meredakan nyeri pundak yang Anda rasakan, sehingga Anda bisa bergerak dan beraktivitas seperti sedia kala.

Untuk meredakan sakit pundak yang ringan, Anda bisa beristirahat selama beberapa hari, membatasi pergerakan bahu, dan mengompres pundak dengan kantung es atau es yang dibungkus kain selama 15–20 menit sebanyak 3 kali sehari. Hindari memijat pundak yang nyeri karena berisiko menyebabkan nyeri bertambah parah.

Sakit pundak yang ringan umumnya bisa mereda dalam waktu beberapa hari. Namun,  jika sakit pundak yang Anda rasakan tak kunjung membaik dalam waktu 2–4 minggu atau jika sakit pundak muncul beserta keluhan lain, seperti pundak bengkak parah, tidak bisa digerakkan sama sekali, mati rasa, atau kesemutan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.