Bukan hanya remaja dan orang dewasa, bayi juga bisa berjerawat. Penyebab munculnya jerawat pada bayi bisa bermacam-macam. Untuk mengatasi dan mencegah jerawat bayi bertambah parah, penanganannya perlu dilakukan dengan hati-hati.

Jerawat bayi biasanya muncul pada bayi berusia 4 – 6 minggu atau beberapa hari setelah ia lahir. Jerawat yang dialami bayi ini umumnya hanya muncul selama beberapa hari atau minggu dan akan menghilang dengan sendirinya. Namun, terkadang jerawat bayi juga bisa muncul lebih lama hingga beberapa bulan.

Penyebab dan Penanganan Jerawat Bayi - Alodokter

Sebagaimana jerawat pada umumnya, jerawat bayi juga berbentuk bintil putih atau merah yang dikelilingi dengan kulit kemerahan. Ketika Si Kecil terkena jerawat, biasanya jerawat ini akan muncul di bagian pipi, dahi, dagu, atau punggungnya.

Apa Penyebab Munculnya Jerawat Bayi?

Sampai saat ini, penyebab pasti munculnya jerawat pada bayi belum dapat dipastikan. Namun, diketahui ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko bayi untuk terkena jerawat, yaitu:

Pengaruh hormon

Di akhir masa kehamilan, hormon dari ibu dapat masuk ke dalam plasenta dan merangsang kelenjar minyak pada kulit bayi. Hal ini kemudian dapat menimbulkan jerawat pada bayi setelah dilahirkan.

Pada kasus tertentu, hormon androgen juga bisa menjadi penyebab munculnya jerawat bayi. Ini lebih sering terjadi pada bayi laki-laki dan bayi di atas usia 3 bulan.

Pertumbuhan bakteri di kulit

Di kulit terdapat bakteri normal yang disebut flora normal kulit. Namun, ketika kulit terlalu berminyak atau terjadi sumbatan pada pori-pori kulit, maka bakteri ini bisa tumbuh subur dan menimbulkan jerawat.

Selain bakteri, munculnya jerawat di kulit bayi juga kemungkinan bisa disebabkan oleh pertumbuhan jamur kulit.

Kulit bayi masih sensitif

Kulit bayi sangatlah halus, tipis, dan sensitif, sehingga mudah mengalami iritasi bila terpapar zat atau benda tertentu, seperti ASI atau susu formula, sabun mandi yang mengandung deterjen, serta kain berbahan kasar atau yang dicuci dengan deterjen biasa. Kondisi ini menyebabkan kulit bayi mudah meradang dan timbul jerawat.

Bagaimana Cara Mengatasi Jerawat Bayi?

Sebagian besar jerawat bayi bisa sembuh dengan sendirinya. Meski demikian, ada beberapa langkah yang dapat Bunda lakukan untuk mengatasi jerawat pada bayi, antara lain:

1. Jaga kebersihan wajah Si Kecil

Saat memandikan Si Kecil, bersihkan wajahnya secara perlahan dengan air hangat lalu keringkanlah dengan handuk bersih. Hindari menggosok wajahnya keras-keras sebab bisa membuat kulit Si Kecil menjadi terluka dan iritasi.

Jika Bunda menggunakan sabun, pilihlah sabun khusus bayi yang mengandung pelembap dan tanpa kandungan pewangi.

2. Hindari penggunaan losion pada wajah

Hindari mengoleskan sembarang losion pada kulit bayi. Hal tersebut tidak hanya akan membuat kulit bayi kering, namun juga bisa memperparah kondisi jerawat bayi.

Untuk mengatasi kulit kering pada bayi, Bunda bisa mengoleskan pelembap bayi dengan kandungan bebas minyak atau yang berlabel nonkomedogenik (tidak menyumbat pori-pori). Pelembap jenis ini cenderung tidak menyumbat pori-pori kulit bayi, sehingga risiko terbentuknya jerawat pun lebih rendah.

Apabila jerawat justru memburuk atau semakin banyak pada kulit Si Kecil, Bunda sebaiknya menghentikan penggunaan losion dan konsultasikan masalah tersebut ke dokter kulit.

3. Jangan memencet jerawat bayi

Bunda, hindari memencet jerawat Si Kecil, ya. Tindakan tersebut bisa membuat bakteri masuk ke dalam kulit Si Kecil, sehingga memperparah kondisi jerawatnya.

4. Oleskan krim atau salep sesuai resep dokter

Jika jerawat yang muncul di kulit Si Kecil cukup banyak, besar, atau tampak membengkak dan bernanah, maka kondisi ini perlu diobati dengan obat oles atau salep. Untuk menentukan jenis obat jerawat yang cocok dan aman untuk Si Kecil, Bunda bisa berkonsultasi ke dokter kulit.

Jerawat bayi biasanya bukanlah hal yang berbahaya dan dapat menghilang dengan sendirinya. Namun, apabila jerawat yang muncul di kulit Si Kecil menjadi semakin banyak, membesar, bernanah, atau disertai demam, Bunda dianjurkan untuk segera memeriksakan Si Kecil ke dokter kulit untuk mendapatkan penanganan yang tepat.