Tes Pendengaran

Berapa Biaya Tes Pendengaran?

Biaya untuk melakukan tes pendengaran bervariasi, tergantung dari jenis tes yang dilakukan dan rumah sakit mana yang menyelenggarakannya. Di rumah sakit swasta di Indonesia, biaya pemeriksaan ini bisa dimulai dari Rp. 90.000 hingga lebih dari Rp. 200.000. Dianjurkan untuk mempersiapkan dana lebih guna kebutuhan tambahan yang tidak terduga, yaitu sekitar 20-30% dari biaya yang diperkirakan.

Apa Itu Tes Pendengaran?

Tes pendengaran adalah prosedur pemeriksaan untuk mengetahui kemampuan mendengar seseorang.

Apa Saja Jenis Pemeriksaannya?

Pemeriksaan bisa dilakukan dengan tes bisik, tes garpu tala, audiometri, tes BERA, tes OAE, dan timpanometri.

Kapan Saya Disarankan untuk Menjalani Tes Pendengaran?

Sebaiknya Anda menjalani tes pendengaran jika:

  • Merasa ada dengungan pada telinga (tinitus).
  • Bicara terlalu keras hingga membuat lawan bicara terganggu.
  • Sering meminta lawan bicara mengulang ucapannya.
  • Sulit mendengar percakapan, terutama pada suasana yang ramai.
  • Menonton televisi dengan suara yang keras, sehingga mengganggu orang lain.

 Apa yang Harus Dipersiapkan sebelum Menjalani Tes Pendengaran?

  • Beri tahu dokter jika baru saja mendengar suara nyaring yang membuat telinga sakit dan berdenging, serta mengalami demam atau infeksi pada telinga.
  • Beri tahu dokter obat-obatan yang rutin dikonsumsi.
  • Dokter akan memeriksa liang telinga, dan mengeluarkan kotoran telinga yang mengeras jika ada.
  • Lepas kacamata, anting, aksesoris pada rambut, dan alat bantu pendengaran sebelum menjalani tes.
  • Keramas sebelum menjalani tes BERA.

Bagaimana Prosedur Tes Pendengaran?

Prosedur tes pendengaran tergantung dari jenis tes yang akan dijalani, di antaranya:

  • Tes bisik. Anda akan diminta menutup lubang telinga yang tidak diperiksa dengan jari, lalu dokter berdiri kurang dari 1 meter di belakang Anda. Kemudian dokter akan membisikkan beberapa kata, atau kombinasi dari huruf dan angka, yang harus diulangi oleh Anda. Tindakan akan diulangi pada telinga yang satunya lagi
  • Tes garpu tala. Garpu tala akan dibenturkan pada objek yang keras untuk menghasilkan getaran, lalu ujung garpu tala diletakkan di depan dahi, hidung, gigi, bagian belakang dan samping telinga Anda.
  • Tes audiometri tutur. Dokter akan mengucapkan kata-kata yang terdiri dari dua suku kata dalam suara yang lembut, kemudian Anda diminta untuk mengulanginya dengan akurasi minimal 50%. Kemudian, dokter akan mengucapkan 50 kata yang terdengar sama, dengan suara yang lebih keras, lalu Anda kembali diminta mengulangi kata-kata yang diucapkan.
  • Tes audiometri nada murni. Dengan menggunakan audiometer, nada-nada murni akan diperdengarkan pada Anda melalui headphone. Tes dimulai dengan intensitas suara yang masih terdengar, lalu dikurangi secara bertahap hingga tidak lagi terdengar. Kemudian, intensitas suara akan ditingkatkan kembali hingga Anda bisa mendengarnya. Anda akan diminta untuk memberi tanda dengan menekan tombol yang sudah disediakan jika masih bisa mendengar, meski samar.
  • Tes BERA. Dokter akan memasang elektroda pada ubun-ubun dan masing-masing daun telinga Anda, lalu Anda akan diminta mengenakan earphone. Setelah earphone dikenakan, suara-suara akan diperdengarkan pada Anda, dan mesin yang tersambung pada elektroda akan merekam respons otak Anda. Obat penenang bisa diberikan untuk anak-anak yang tidak bisa tenang saat akan dipasang elektroda.
  • Otoacoustic emissions (OAE). Dalam tes ini, alat kecil dilengkapi earphone dan mikrofon diletakkan pada liang telinga. Kemudian, dokter akan mengirim suara ke telinga Anda melalui earphone, dan mikrofon akan mendeteksi getaran sebagai respons koklea. Pada pendengaran yang normal, getaran tersebut akan menghasilkan suara kecil yang menggema ke liang telinga.
  • Timpanometri. Liang telinga Anda akan diperiksa untuk memastikan tidak ada kotoran telinga atau benda lain yang menghalangi gendang telinga. Setelah dipastikan bersih, dokter akan memasang alat khusus di masing-masing telinga Anda, yang akan menghembuskan udara ke dalam telinga dalam tekanan yang berbeda-beda. Tekanan udara akan membuat gendang telinga bergerak, dan ditampilkan dalam grafik di timpanogram.

Apa yang Akan Dilakukan setelah Tes Pendengaran?

Dokter akan mendiskusikan hasil tes bersama Anda, antara lain mengenai tingkat gangguan pendengaran yang Anda alami, dan kemungkinan penggunaan alat bantu dengar. Anda juga akan disarankan mengenakan pelindung telinga jika sedang berada di tempat yang bising.

Apa Efek Samping Tes Pendengaran?

Tes pendengaran aman untuk dilakukan oleh siapa saja, dan tidak menimbulkan efek samping apa pun.