Lemak perut kerap menjadi momok menakutkan bagi siapa pun yang mendambakan tubuh ramping dan ideal. Nah, penumpukan lemak di perut bisa dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari faktor genetik hingga konsumsi makanan berlemak terlalu banyak.

Lemak perut dapat ditemukan di berbagai organ dalam perut, seperti pankreas, lambung, usus, hati, dan kandung empedu. Lemak sendiri sebenarnya memiliki banyak peran bagi tubuh, yaitu sebagai sumber energi, mendukung fungsi sel, melindungi organ, dan menjaga tubuh tetap hangat.

Lemak Perut, Ketahui 8 Penyebab Kemunculannya - Alodokter

Namun, bila jumlahnya berlebihan, lemak perut dapat menumpuk dan mengganggu penampikan, bahkan meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit.

Macam-Macam Lemak Perut

Lemak perut terbagi menjadi dua, yaitu lemak viseral dan lemak subkutan. Lemak viseral merupakan lemak yang terletak di sekitar organ dalam tubuh, seperti usus, lambung, dan hati. Sementara itu, lemak subkutan terletak di bawah kulit dan dapat terlihat serta dapat dicubit.

Kelebihan lemak viseral dan lemak subkutan di perut bisa menyebabkan beberapa kondisi berikut ini:

  • Membuat tubuh menjadi tidak peka terhadap insulin
  • Menaikkan tekanan darah
  • Meningkatkan risiko terserang berbagai penyakit, seperti penyakit Alzheimer, kanker payudara, diabetes tipe 2, stroke, serangan jantung, dan penyakit ginjal

Berbagai Penyebab Lemak Perut

Menumpuknya lemak di perut dapat dipengaruhi dan disebabkan oleh banyak hal. Beberapa faktor penyebab meningkatkannya lemak perut meliputi:

1. Asupan kalori yang berlebihan

Salah satu hal yang dipercaya menjadi penyebab menumpuknya lemak perut adalah jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan yang digunakan tidak seimbang. Oleh karena itu, pastikan kalori yang Anda konsumsi sebanding dengan kalori yang Anda gunakan setiap harinya.

2. Menu makanan tidak sehat

Beberapa jenis makanan bisa meningkatkan risiko munculnya lemak perut, misalnya makanan cepat saji dan makanan berminyak.

Nah, agar lemak perut tidak semakin menumpuk, batasi konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula dan lemak jenuh. Jangan lupa pula untuk perbanyak konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian utuh setiap harinya.

3. Konsumsi minuman beralkohol

Terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol juga bisa meningkatkan risiko  munculnya lemak perut, khususnya akibat perlemakan hati. Selain itu, konsumsi alkohol juga diketahui bisa menghambat tubuh untuk membakar lemak dan memicu rasa lapar seahingga meningkatkan risiko kenaikan berat badan.

4. Stres

Ketika stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol secara berlebihan sebagai respons untuk mengatasi stres. Produksi hormon kortisol yang berlebihan bisa menyebabkan penambahan berat badan, khususnya di area perut.

5. Malas bergerak

Gaya hidup sedenter alias sering rebahan, kurang aktif bergerak, dan jarang berolahraga juga bisa menyebabkan munculnya lemak perut. Malas gerak, apalagi diikuti dengan pola makan tidak sehat akan meningkatkan berat badan.

Oleh karena itu, dianjurkan untuk berolahraga selama 150 menit per minggu untuk mengatasi lemak di perut. Jenis olahraga yang dapat dilakukan adalah aerobik.

6. Gangguan tidur

Menurut penelitian, gangguan tidur seperti kurang tidur dan sleep apnea, bisa membuat Anda lebih berisiko memiliki lemak di perut. Hal ini karena ketika kurang tidur, Anda cenderung akan lebih banyak makan dan jarang bergerak hingga menyebabkan penimbunan lemak perut.

7. Pengaruh usia (menopause)

Faktor usia juga berpengaruh terhadap munculnya lemak perut. Seiring bertambahnya usia, massa otot akan mengalami penurunan. Hal ini membuat tubuh menjadi lebih sedikit membakar kalori.

Selain itu, ketika Anda memasuki masa menopause, jumlah hormon estrogen pada wanita juga akan menurun. Penurunan hormon ini juga berkaitan dengan distribusi lemak yang cenderung lebih banyak di perut.

8. Genetik

Kecenderungan tubuh untuk menyimpan lemak di perut juga disebut dipengaruhi oleh faktor genetik. Beberapa orang memiliki bentuk tubuh seperti buah ‘apel’, di mana tubuh bagian atas lebih besar dan lebar dari pada tubuh bagian bawah. Kondisi ini biasanya tergantung pada gen yang diwariskan oleh keluarga.

Untuk mengurangi lemak di perut, jagalah kesehatan Anda dengan menghindari beragam penyebab lemak perut di atas dan rajin olahraga setidaknya 30 menit per hari selama 5 hari dalam seminggu.

Jika Anda merasa kesulitan untuk mengurangi lemak perut, Anda bisa berkonsultasi lebih lanjut ke dokter agar mendapatkan penanganan yang sesuai.