Jantung lemah adalah kondisi ketika kinerja otot-otot jantung melemah dan tidak dapat memompa darah dengan efektif ke seluruh tubuh. Kondisi ini bisa juga kerap disebut dengan gagal jantung kongestif. Penyakit ini biasanya juga akan membuat jantung membengkak atau membesar.

Kondisi gagal jantung tidak selalu dapat pulih seperti semula, terlebih jika sudah memasuki tahap yang lanjut. Pada tahap awal, gejala dan dampak dari perlemahan jantung ini masih belum dirasakan atau masih terbilang minimal.

Cegah Jantung Lemah Sebelum Terlambat! - Alodokter

 

 

Namun jika tidak diobati, penyakit ini bisa berkembang hingga tahap yang mengkhawatirkan, sebab dapat menyulitkan penderitanya dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Meskipun demikian, kondisi ini dapat dikendalikan dan dicegah, sehingga pasien masih dapat meningkatkan kualitas hidup dan hidup lebih lama.

Tindakan Pencegahan Jantung Lemah

Gagal jantung atau jantung lemah dapat dicegah dengan berbagai cara di bawah ini:

1. Mengenali dan mencegah faktor risiko jantung lemah

Gagal jantung kongestif atau jantung lemah dapat dicegah dengan mengontrol kondisi penyebab atau faktor risikonya. Berikut ini adalah beberapa faktor risiko dan penyebab jantung lemah yang penting untuk dikenali dan dicegah:

  • Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner dapat membuat otot-otot jantung rusak, sehingga jantung menjadi lemah.

  • Tekanan darah tinggi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol lama kelamaan dapat membuat jantung menjadi bengkak dan melemah.

  • Aritmia

Aritmia bisa membuat jantung tidak dapat memompa darah dengan normal, sehingga berisiko membuat jantung lemah.

  • Penyakit katup jantung

Katup jantung berfungsi untuk mencegah aliran balik darah yang dipompa oleh jantung. Jika katup jantung bermasalah, lama kelamaan jantung dapat melemah.

Selain karena berbagai masalah hal di atas, masih ada banyak faktor risiko lain yang dapat menyebabkan Anda lebih berisiko mengalami jantung lemah, di antaranya obesitas, kerusakan otot jantung (kardiomiopati), diabetes, endokarditis, penyakit jantung bawaan, dan efek samping obat-obatan tertentu, seperti kemoterapi.

Gaya hidup tidak sehat, misalnya penyalahgunaan obat-obatan, jarang olahraga, sering merokok, atau pola makan tidak sehat, misalnya yang banyak mengandung garam, lemak, dan gula, serta konsumsi minuman beralkohol berlebihan, juga bisa meningkatkan risiko terjadinya jantung lemah.

2. Memeriksakan diri ke dokter

Jika Anda memiliki faktor risiko tertentu untuk terkena gagal jantung, atau mungkin sudah mengalami gejala gagal jantung, seperti sering sesak napas, tidak mampu beraktivitas seperti biasanya, bengkak-bengkak di tubuh, atau sering kelelahan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter.

Hal ini penting agar dokter dapat menentukan diagnosis dan kondisi Anda, serta tingkat keparahan jantung lemah yang Anda alami. Setelah itu, dokter bisa memberikan penanganan, misalnya dengan menyarankan Anda untuk menjalani gaya hidup yang lebih sehat dan memberikan pengobatan.

3. Membiasakan diri mengonsumsi makanan sehat

Menjaga kesehatan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat dapat mencegah jantung bekerja lebih keras. Utamakan konsumsi makanan sehat bersumber sayur-sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh atau gandum utuh, serta lemak sehat dan daging tanpa lemak.

4. Mengurangi asupan garam

Sifat garam adalah menyerap kelebihan air pada tubuh yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah dan memaksa jantung untuk bekerja lebih keras. Mulai sekarang, kurangi asupan garam dalam menu makanan Anda.

5. Menghentikan kebiasaan merokok

Berhenti merokok jika ingin terhindar dari gagal jantung atau jantung lemah. Anda yang tidak merokok pun sebaiknya hindari paparan asap rokok. Perokok aktif maupun pasif berisiko meningkatkan tekanan darah hingga mengakibatkan jantung lemah.

6. Olahraga secara teratur

Untuk meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat jantung, lakukan latihan fisik atau olahraga secara teratur. Olahraga rutin dibarengi dengan pola akan sehat juga dapat membantu menjaga berat badan ideal. Konsultasikan dengan dokter Anda mengenai program olahraga yang cocok sesuai kondisi fisik Anda.

7. Mengelola stres

Stres atau perasaan-perasaan negatif meliputi cemas, marah, dan sedih, berisiko meningkatkan tekanan darah. Pada akhirnya berpotensi mengalami gagal jantung atau jantung lemah.

Untuk mengantisipasi kondisi semacam ini, cobalah mengelola stres dengan baik, misalnya dengan melakukan kegiatan santai yang menyenangkan atau melakukan hobi Anda.

8. Cukup istirahat

Istirahat yang cukup akan membuat tubuh dan jantung Anda juga beristirahat. Waktu tidur yang optimal bagi orang dewasa adalah 7–9 jam tiap hari. Jika Anda mengalami sulit tidur, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter demi mendapatkan penanganan yang tepat.

Gagal jantung atau jantung lemah memang termasuk penyakit yang serius. Namun, beberapa hal di atas dapat mengurangi risiko Anda terkena jantung lemah, atau mencegah semakin beratnya kondisi lemah jantung.

Anda juga bisa berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui lebih lanjut mengenai kondisi lemah jantung, terlebih jika Anda tengah mengalami beberapa gejalanya, agar kondisi tersebut bisa diatasi sedini mungkin.