Sebagian wanita mungkin merasa terganggu dengan adanya bulu kaki karena dianggap bisa merusak penampilan. Agar tampak lebih cantik dan lebih percaya diri, mereka pun coba menghilangkan bulu kaki. Namun, perlu kamu tahu bahwa cara menghilangkan bulu kaki tidak boleh sembarangan, lho.

Bulu kaki umumnya mulai tumbuh ketika seseorang memasuki masa pubertas. Selain tumbuh di kaki, bulu-bulu halus juga tumbuh di ketiak, di antara bibir dan hidung, serta di area kemaluan. Sebagian wanita juga bisa memiliki bulu kaki lebih lebat karena keturunan atau kondisi medis tertentu, misalnya hirsutisme.

Coba Simak Cara Menghilangkan Bulu Kaki di Sini - Alodokter

Beragam Cara Menghilangkan Bulu Kaki

Tumbuhnya bulu kaki atau rambut-rambut halus di bagian tubuh tertentu sebetulnya tidak berbahaya dan merupakan kondisi yang normal. Namun, karena bisa mengganggu penampilan, sebagian wanita tetap memilih untuk menghilangkan bulu kakinya.

Jika kamu ingin menghilangkan bulu kaki, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Menggunakan pinset

Metode mencabut bulu kaki menggunakan pinset bisa menjadi pilihan tepat, jika hanya sedikit bulu kaki yang ingin dicabut.

Bagi kamu yang ingin menerapkan cara menghilangkan bulu kaki yang satu ini, pastikan pinset yang digunakan telah disterilisasi dengan benar, ya. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya infeksi pada kulit.

2. Mencukur bulu kaki

Mencukur adalah salah satu cara yang paling umum dan mudah dilakukan untuk menghilangkan bulu kaki. Namun, efek ini biasanya hanya berlangsung untuk sementara waktu, karena bulu kaki bisa tumbuh kembali. Teknik yang paling efektif adalah dengan mencukur searah dengan arah pertumbuhan rambut.

Untuk mendapat hasil yang lebih baik, kamu dianjurkan untuk mencukur bulu kaki secara berkala. Lakukanlah dengan hati-hati. Ini karena cara menghilangkan bulu kaki ini bisa saja menyebabkan bulu tumbuh ke bawah kulit dan radang pada folikel rambut atau folikulitis.

Agar bulu kaki bisa tercukur dengan baik dan mulus, kamu dianjurkan untuk mengikuti 2 tips. Pertama, basahi dan usapkan sabun atau krim cukur pada area yang akan dicukur. Kedua, jangan lupa membersihkan dan mengganti pisau cukur secara teratur.

3. Menggunakan krim perontok bulu kaki

Bulu kaki juga bisa dihilangkan dengan krim atau losion yang bisa dibeli secara bebas di apotek. Kandungan bahan kimia yang ada di dalam krim perontok mampu meluruhkan protein pada bulu.

Setelah dioleskan ke kulit dan menunggu selama beberapa saat, bulu akan rontok ketika diusap. Pastikan kamu mengikuti petunjuk pemakaian pada krim yang dipakai, ya.

4. Menggunakan teknik waxing atau pengangkatan bulu dengan lilin

Sebelum melakukan waxing, sebaiknya biarkan bulu kaki sedikit memanjang setidaknya 6–7 mm dan pastikan area yang akan di-waxing sudah bersih dan kering.

Prosedur waxing bisa dilakukan menggunakan lilin panas atau lilin dingin. Pertama-tama, bahan lilin dioleskan ke permukaan kulit sesuai arah pertumbuhan bulu, kemudian di atasnya diletakkan plester kain dan biarkan kain selama 2–3 detik.

Saat plester diangkat, bulu yang sudah menempel pada lilin akan tercabut. Jika setelah plester diangkat kulit terasa sakit, cobalah mengompres kulit dengan air dingin dan oleskan pelembab. Waxing biasanya perlu diulang tiap beberapa minggu.

5. Menggunakan epilator

Epilator merupakan alat yang serupa dengan pisau cukur listrik. Alat ini dilengkapi bagian kepala dengan pinset berputar untuk mencabut akar bulu kaki. Cara menghilangkan bulu kaki dengan epilator umumnya bisa bertahan lebih lama hingga sekitar sebulan.

Agar hasilnya lebih maksimal, kamu dianjurkan untuk melakukan pengelupasan kulit atau eksfoliasi terlebih dahulu dalam waktu beberapa hari sebelum menggunakan epilator. Hal ini juga bisa mencegah terjadinya bulu kaki tumbuh ke dalam atau folikulitis.

6. Melalui prosedur elektrolisis

Pada prosedur ini, jarum yang sangat pipih dimasukkan ke folikel rambut untuk memasukkan bahan kimia atau energi listrik yang dapat menghilangkan bulu secara permanen. Cara menghilangkan bulu kaki dengan elektrolisis biasanya perlu diulang setiap 1–2 minggu hingga sebagian besar bulu hilang.

Meski bisa terasa menyakitkan, prosedur ini biasanya tergolong aman dan efektif jika dilakukan oleh ahli kecantikan atau dokter yang kompeten. Prosedur elektrolisis biasanya tidak menimbulkan efek samping, tetapi beberapa orang mungkin akan mengalami kemerahan dan perih pada kulit untuk sementara waktu.

7. Melalui prosedur laser dan intense pulsed light (IPL)

Pada prosedur ini, sinar laser atau IPL akan ditembakkan ke area spesifik dan diserap oleh pigmen dalam folikel rambut di bawah kulit untuk menghancurkan rambut. Meski dinilai cukup efektif, prosedur ini bisa menghabiskan biaya yang cukup mahal dan memerlukan 4–6 kali perawatan tiap 6–12 bulan.

Jika tidak dilakukan oleh ahli yang kompeten, prosedur laser atau IPL berisiko menimbulkan iritasi kulit atau perubahan pigmen kulit. Meski begitu, cara yang satu ini memiliki beberapa kelebihan yang layak untuk dipertimbangkan, antara lain:

  • Cukup efektif untuk menghilangkan bulu kaki karena bisa membidik dan mematikan rambut dari akarnya
  • Lebih cepat karena dapat menjangkau area yang lebih luas dalam satu kali tembakan
  • Bulu kaki hilang secara permanen setelah 3–7 kali perawatan, sehingga tidak memerlukan prosedur berulang-ulang

8. Menggunakan obat-obatan

Jika berbagai cara menghilangkan bulu kaki di atas tidak bisa membantu, kamu bisa meminta saran dari dokter agar diberikan obat yang bisa menghambat pertumbuhan bulu kaki.

Biasanya, penggunaan obat penghambat bulu kaki diperlukan ketika bulu tumbuh lebih lebat karena pengaruh hormon, seperti pada masa menopause atau pada penyakit sindrom ovarium polikistik.

Cara menghilangkan bulu kaki secara mandiri atau menggunakan jasa perawatan di salon dan klinik memang bisa menjadi pilihan. Namun, kamu juga harus memikirkan risiko yang mungkin ditimbulkan dan biaya untuk melakukan cara menghilangkan bulu kaki tersebut.

Apabila kamu memiliki kondisi kesehatan tertentu dan bingung menentukan cara menghilangkan bulu kaki yang baik dan aman, janganlah ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kulit.