Hand sanitizer memang bisa membantu membasmi kuman pada tangan. Namun, bukan berarti kehadirannya dapat menggantikan peran mencuci tangan dengan air dan sabun. Ada aturan penggunaan hand sanitizer yang harus diperhatikan, agar manfaatnya bisa diperoleh secara maksimal.

Kebiasaan mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer selama ini gencar digaungkan, khususnya sebagai bagian dari perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Cuci Tangan: Pakai Air dan Sabun atau Hand Sanitizer? - Alodokter

Namun, semenjak hadirnya wabah COVID-19, peran cuci tangan semakin penting dan termasuk salah satu protokol kesehatan untuk mencegah penularan penyakit tersebut.

Ini bukanlah hal yang mengherankan. Pasalnya, tangan bisa menjadi media tempat penyebaran kuman dan virus penyebab ragam penyakit, jika kebersihannya tidak dijaga.

Kapan Harus Menggunakan Air dan Sabun serta Hand sanitizer

Pada dasarnya, membersihkan tangan dengan air dan sabun maupun hand sanitizer sama-sama penting dan bermanfaat untuk menjaga kebersihan tangan. Namun, keduanya memiliki efektivitas yang berbeda.

Efektivitas hand sanitizer dalam membunuh kuman tidak sebaik mencuci tangan menggunakan sabun dan air. Oleh karana itu, penggunaannya lebih dianjurkan ketika Anda sulit mencari sarana untuk mencuci tangan dengan air dan sabun.

Efektivitas hand sanitizer dalam membunuh kuman akan lebih efektif, jika tangan Anda dalam keadaan kering dan tidak terlalu kotor. Jika kondisi tangan Anda sangat kotor dan berminyak, seperti usai makan, berkebun, atau berolahraga, hand sanitizer tidak dapat bekerja secara maksimal.

Karena hand sanitizer tidak bisa menggantikan peran dari mencuci tangan dengan air dan sabun, lebih baik Anda membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan cara yang konvensional, ya. Selain itu, jangan lupa juga untuk menerapkan cara mencuci tangan yang benar.

Cara Menggunakan Hand sanitizer dengan Benar

Agar efektif membasmi kuman dan virus serta menjaga tangan Anda tetap bersih, Anda perlu menggunakan hand sanitizer dengan benar. Berikut adalah beberapa tipsnya:

  • Pilih hand sanitizer dengan kandungan alkohol minimal 60%.
  • Lepaskan perhiasan dari tangan sebelum menggunakan hand sanitizer.
  • Tuangkan cairan hand sanitizer secukupnya pada satu telapak tangan, lalu gosok ke telapak tangan Anda yang lain.
  • Usap seluruh permukaan tangan, termasuk jari dan sela-selanya, secara merata hingga hand sanitizer
  • Jika tangan Anda sangat kotor, bersihkan dulu dengan air dan sabun, sebelum memakai hand sanitizer.
  • Pilih hand sanitizer yang mengandung pelembap atau gunakan pelembap setelah memakai hand sanitizer untuk mencegah iritasi pada tangan.

Anda dapat membersihkan tangan dengan hand sanitizer sebelum dan setelah mempersiapkan makanan, makan, membersihkan luka, atau menyentuh orang sakit. Anda juga dianjurkan untuk menggunakannya setelah memakai toilet, bersin, batuk, mengganti popok, memegang sampah, atau memegang benda kotor lainnya.

Hati-hati terhadap penggunaan hand sanitizer pada anak-anak. Jangan biarkan mereka memakai hand sanitizer sendiri untuk mencegah cairan ini tertelan.

Jika hand sanitizer tertelan, hal ini berisiko menyebabkan keracunan yang ditandai dengan pusing, mual, muntah, diare, dan sakit perut. Jika hand sanitizer yang tertelan jumlahnya sangat banyak, gejala keracunan yang timbul bisa lebih parah, seperti sesak napas, kejang-kejang, dan koma.

Sebagai kesimpulan, mencuci tangan dengan air dan sabun tetap lebih diutamakan. Ketika Anda sulit mencuci tangan dengan air dan sabun, barulah hand sanitizer bisa menjadi pilihan.