Letak jantung yang normal adalah di dalam rongga dada sebelah kiri. Namun, pada dekstrokardia, posisi jantung ada di sebelah kanan. Kondisi ini bisa tanpa gangguan, bisa juga disertai gangguan pada jantung dan perubahan letak organ-organ tubuh yang lain.

Dekstrokardia merupakan penyakit yang langka. Sebagian kasus dekstrokardia tidak berbahaya dan tidak menyebabkan kelainan fungsi jantung, terlepas dari letak jantung yang tidak normal.

Dekstrokardia, Ketika Jantung Terletak di Sebelah Kanan Dada - Alodokter

Namun, pada sebagian kasus lainnya, dekstrokardia bisa disertai gangguan fungsi jantung. Selain itu, bisa juga terjadi kelainan pada letak organ lainnya, misalnya hati, limpa, dan lambung. Kondisi ini disebut sebagai dekstrokardia dengan situs inversus.

Penyebab Terjadinya Dekstrokardia

Hingga saat ini, penyebab terjadinya dekstrokardia belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa dekstrokardia kemungkinan besar terjadi akibat gangguan pada pembentukan jantung sewaktu dalam kandungan, tepatnya pada trimester awal kehamilan. Hal ini bisa terjadi karena faktor genetik atau keturunan.

Terkadang, dekstrokardia bisa disertai gangguan pada organ lain. Salah satunya adalah diskinesia silia primer atau sindrom Kartagener, di mana sel-sel rambut halus di saluran pernapasan tidak berfungsi. Kelainan genetik ini membuat penderitanya tidak bisa mengeluarkan lendir, kuman, maupun kotoran dari saluran pernapasan.

Gejala dan Komplikasi Dekstrokardia

Meski letak jantungnya tidak normal, orang dengan dekstrokardia umumnya tidak mengalami kelainan fungsi jantung, sehingga mereka tidak merasakan gejala apa pun dan merasa sehat-sehat saja.

Namun, pada kasus tertentu, dekstrokardia bisa disertai gangguan pada:

1. Jantung dan pembuluh darah

Kelainan pada jantung dan pembuluh darah yang dapat terjadi bersama dekstrokardia adalah:

  • Jantung hanya memiliki 1 serambi (atrium) atau 1 bilik (ventrikel), padahal normalnya jantung memiliki 2 serambi dan 2 bilik.
  • Dinding pembatas antara serambi dan bilik jantung tidak terbentuk dengan sempurna atau tidak ada sama sekali.
  • Terbentuknya lubang atau celah di dinding pembatas antara bilik kanan dan bilik kiri jantung. Kondisi ini disebut VSD.
  • Pembuluh darah arteri besar (aorta) terhubung ke bilik kanan jantung, padahal seharusnya ke bilik kiri.
  • Katup jantung mengalami kelainan, sehingga aliran darah bisa berbalik.

Bayi dengan dekstrokardia yang juga mengalami beberapa kelainan tersebut dapat menunjukkan gejala berupa kulit kebiruan, sesak napas, lemas, gangguan tumbuh kembang, dan bunyi jantung yang abnormal, misalnya bunyi murmur.

2. Paru-paru

Dekstrokardia situs inversus bisa menyebabkan paru-paru dan saluran napas tidak dapat menyaring virus atau bakteri dari udara dengan baik. Hal ini membuat penderita dekstrokardia rentan mengalami penyakit pada paru-paru, seperti ISPA dan pneumonia.

3. Hati dan saluran empedu

Beberapa gangguan hati dan saluran empedu yang dapat muncul pada dekstrokardia situs invertus adalah atresia bilier dan letak organ hati yang berpindah ke rongga perut sebelah kiri, padahal normalnya terletak di rongga perut sebelah kanan. Penderita dekstrokardia dengan gangguan ini bisa mengalami penyakit kuning.

4. Limpa

Sebagian penderita dekstrokardia terlahir tanpa organ limpa, padahal limpa merupakan salah satu organ yang berperan penting dalam membentuk sistem kekebalan tubuh. Itulah sebabnya, bayi dengan dekstrokardia yang terlahir tanpa limpa akan sangat rentan terhadap infeksi.

5. Saluran pencernaan

Perubahan posisi organ dalam tubuh juga bisa berdampak pada posisi saluran pencernaan. Hal ini berisiko menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan.

Kelainan letak usus bisa menyebabkan malrotasi usus atau usus melintir. Kondisi ini biasanya menimbulkan gejala berupa muntah cairan empedu, perut nyeri dan bengkak, sembelit atau diare, serta BAB berdarah.

Langkah Penanganan Dekstrokardia

Dekstrokardia bisa didiagnosis oleh dokter melalui pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti elektrokardiogram, ekokardiogram, foto Rontgen, CT scan, atau MRI  jantung.

Jika tidak disertai masalah pada fungsi jantung atau organ lainnya, dekstrokardia tidak memerlukan penanganan apa pun. Namun, bila terdapat kelainan fungsi organ atau gangguan kesehatan lainnya, diperlukan penanganan berupa:

Operasi

Dokter akan mempertimbangkan prosedur operasi bila dekstrokardia terjadi beserta kelainan bawaan lahir atau penyakit kongenital, seperti cacat jantung bawaan, gangguan saluran pencernaan, atau atresia bilier.

Pemberian obat-obatan

Untuk mengatasi gangguan yang terjadi akibat dekstrokardia situs inversus, dokter dapat memberikan obat-obatan, antara lain:

  • Obat diuretik, untuk membuang kelebihan garam dan air dari dalam tubuh akibat kelainan fungsi jantung
  • Obat inotropik, untuk merangsang otot jantung memompa darah lebih kuat pada penderita dekstrokardia dengan jantung yang lemah
  • ACE inhibitor, untuk menurunkan tekanan darah dan meringankan kerja jantung
  • Antibiotik, untuk mencegah dan mengatasi infeksi pada penderita dekstrokardia yang memiliki sindrom Kartagener atau ketiadaan limpa

Walau letak jantungnya tidak normal, sebagian orang dengan dekstrokardia dapat hidup secara normal dan memiliki fungsi jantung yang baik. Namun, bila dekstrokardia disertai masalah pada jantung atau organ lainnya, diperlukan penanganan segera oleh dokter spesialis jantung.