Berhubungan seksual dengan pasangan perlu dilakukan secara aman dan tetap memperhatikan efeknya terhadap kesehatan. Ada beberapa cara bersetubuh yang diketahui berisiko tinggi menyebabkan infeksi menular seksual dan beragam gangguan kesehatan. Cara-cara tersebut perlu dihindari.

Tak hanya mengedepankan kenikmatan seksual, berhubungan seks yang aman juga perlu diperhatikan oleh setiap pasangan. Dengan begitu, Anda dan pasangan dapat terhindar dari penularan penyakit yang dapat terjadi akibat hubungan seks.

Hindari 4 Cara Bersetubuh yang Berisiko Ini - Alodokter

Beragam Cara Bersetubuh yang Berisiko Tinggi

Ada beberapa cara bersetubuh yang diduga berisiko tinggi dalam menyebarkan penyakit menular seksual, antara lain:

1. Seks anal

Seks anal dilakukan dengan memasukkan alat kelamin pria ke dalam anus pasangan. Cara bersetubuh ini sangat berisiko tinggi menularkan penyakit seksual, terlebih kulit bagian anus tergolong tipis dan mudah robek sehingga lebih rentan terinfeksi.

Penyakit yang dapat ditularkan melalui seks anal meliputi herpes genital, kutil kelamin, gonore, klamidia, sifilis, dan HIV. Untuk menurunkan risiko penularan penyakit tersebut, Anda disarankan untuk menggunakan kondom.

2. Seks oral

Seks oral banyak dilakukan oleh pasangan sebagai bagian dari aktivitas seksual. Hanya saja, jenis aktivitas seks ini dapat dengan mudah menularkan virus HPV yang bisa berkembang menjadi kanker tenggorokan.

Selain itu, seks oral memiliki kemungkinan menularkan berbagai penyakit, seperti hepatitis B, herpes, klamidia, gonore, sifilis, dan kutu kemaluan. Meski demikian, risiko tersebut berbeda-beda pada setiap pasangan, tergantung riwayat seksual pasangan.

3. Seks dengan jari

Memasukkan jari ke dalam kelamin wanita banyak dilakukan sebagai salah satu cara untuk mencapai orgasme saat berhubungan seksual.

Namun, melakukan seks dengan jari harus tetap diwaspadai, terlebih jika terdapat luka atau goresan pada jari, sebab dapat meningkatkan risiko penularan HIV atau hepatitis B dan hepatitis C.

Selain itu, penting sekali untuk menjaga kuku tetap rapi untuk menghindari luka atau goresan di dalam dinding vagina. Sebelum melakukan seks jari, pastikan Anda mencuci tangan terlebih dahulu dengan sabun guna menghindari penyebaran kuman dan bakteri.

4. Seks dengan alat bantu (sex toy)

Ada banyak jenis alat bantu seksual atau sex toy, mulai dari vibrator hingga boneka seks (sex doll). Alat ini kerap digunakan sebagian pasangan saat berhubungan seks guna mencapai kenikmatan seksual yang maksimal.

Hal yang penting untuk diperhatikan adalah menjaga kebersihan alat bantu seks yang digunakan. Hindari berbagi pakai alat tersebut untuk mencegah penularan penyakit menular seksual, seperti sifilis, herpes, dan klamidia.

Sementara itu, jika muncul luka di sekitar vagina atau penis mengeluarkan darah hingga menempel pada alat bantu seks, sebaiknya alat tersebut tidak dipakai lagi guna mengurangi risiko terkena hepatitis B, hepatitis C, dan HIV.

Berbagai cara bersetubuh di atas pada prinsipnya akan lebih berisiko jika dilakukan tanpa pengaman atau lebih dari satu pasangan. Oleh karena itu, penting untuk menghindari berbagai cara berhubungan seks di atas agar kesehatan Anda dan pasangan tetap terjaga.

Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika Anda atau pasangan mengalami gangguan kesehatan setelah berhubungan seksual. Dengan demikian, dokter dapat melakukan pemeriksaan dan menentukan penanganan yang tepat sejak dini.