Penyakit pes atau dikenal dengan black death telah merenggut banyak korban di berbagai negara ratusan tahun lalu. Faktor penyebab bahkan penyakit pes itu sendiri bisa saja berada di mana saja, termasuk sekitar Anda.

Pes atau sampar merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang hidup pada tikus. Penyebaran penyakit pes bisa melalui beberapa cara, yaitu gigitan kutu, sentuhan dengan cairan yang terkontaminasi bakteri Yersinia pestis, dan percikan batuk dari orang yang telah terinfeksi penyakit ini.

Hati-hati, Perantara Penyakit Pes Tersebar di Sekitar Kita - Alodokter

Penyakit pes merupakan kondisi yang perlu ditangani dengan segera. Hal ini untuk mencegah terjadinya komplikasi yang bisa menyebabkan kematian. Memahami lebih lanjut tentang penyakit pes dan cara mencegahnya bisa membantu Anda agar terhindar dari risiko penularan penyakit ini.

Jenis Penyakit Pes dan Gejala yang Menyertainya

Setelah terinfeksi penyakit pes, seseorang baru menunjukkan gejala sekitar 1–6 hari kemudian. Gejala yang ditunjukkan penyakit pes pun bisa bervariasi tergantung jenisnya. Berikut ini adalah tiga jenis penyakit pes beserta gejala yang menyertainya:

Bubonic plague

Bubonic plague merupakan jenis penyakit pes yang paling sering terjadi. Kondisi ini terjadi akibat gigitan kutu yang terinfeksi. Gejala yang ditunjukkan penyakit pes jenis ini adalah pembengkakan getah bening dan disertai demam, menggigil, lelah, nyeri otot, dan sakit kepala.

Pembengkakan kelenjar getah bening dapat terjadi di ketiak, leher, atau pangkal paha. Pembengkakan ini dapat disertai dengan pembentukan nanah pada kelenjar getah bening yang meradang. Jika tidak segera ditangani penyakit pes jenis ini bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya.

Septicemia plague

Seseorang bisa terinfeksi jenis penyakit pes ini bila menyentuh cairan dari tubuh hewan yang terinfeksi bakteri Yersinia pestis. Gejala penyakit pes jenis ini adalah demam, menggigil, diare, muntah, dan sakit perut. Bahkan, terkadang dapat disertai dengan mimisan maupun perdarahan melalui mulut atau anus.

Pada penyakit pes jenis ini, infeksi dapat menyebar hingga ke berbagai bagian tubuh, termasuk kaki dan tangan, sehingga menyebabkan bagian tubuh tersebut menghitam karena kematian jaringan.

Pneumonic plague

Penderita penyakit pes bisa mengeluarkan percikan lendir atau air liur (droplet) yang mengandung bakteri Yersinia pestis saat batuk. Seseorang bisa tertular jenis penyakit ini jika menghirup udara yang mengandung droplet tersebut.

Pneumonic plague ditandai dengan gejala, seperti batuk dengan lendir berdarah, sulit bernapas, mual dan muntah, serta dada sakit. Meski jarang terjadi, penyakit pes jenis ini paling berbahaya dan perlu segera ditangani.

Cara Mencegah Penularan Penyakit Pes

Untuk mencegah penyebaran atau penularan penyakit pes, ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan, antara lain:

Rutin mencuci tangan

Rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun menjadi cara termudah dalam mencegah penyebaran penyakit pes. Anda disarankan untuk mencuci tangan baik sebelum maupun setelah memasak, menyajikan makanan, dari toilet, dan setelah bersentuhan dengan hewan.

Hindari sumber infeksi

Anda disarankan untuk tidak melakukan kontak dengan orang maupun hewan yang terinfeksi penyakit pes. Jaga jarak yang aman, setidaknya sampai orang maupun hewan tersebut ditangani oleh dokter.

Pakai alat pelindung

Selain menghindari kontak dengan hewan yang sakit, Anda juga sebaiknya tidak menyentuh hewan yang telah mati. Jika terpaksa harus menanganinya, pastikan Anda menggunakan masker, sarung tangan, dan kacamata agar tidak tertular penyakit pes yang mungkin masih terdapat pada hewan tersebut.

Bersihkan rumah secara rutin

Bersihkan rumah maupun halaman Anda secara rutin untuk mencegah hewan liar terutama tikus masuk ke rumah. Tak hanya itu, gunakan semprotan pembasmi kutu untuk hewan peliharaan maupun perabotan rumah tangga.

Selain melakukan langkah pencegahan di atas, Anda juga perlu waspada jika bekerja di kebun binatang atau sering berkemah.

Gunakan alat pelindung diri dan terapkan beberapa cara pencegahan di atas. Hal ini karena hewan pembawa penyakit pes sangat mudah ditemukan di sekitar kita, termasuk hewan yang dipelihara.

Jika Anda mengalami gejala penyakit pes seperti yang telah disebutkan, terutama setelah melakukan kontak dengan hewan atau orang yang mungkin terinfeksi, segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan menentukan pengobatan yang sesuai.