Risiko infeksi jamur kuku dapat mengintai orang yang melakukan perawatan kuku di salon. Infeksi ini bisa menyebar dari alat-alat perawatan kuku yang terkontaminasi jamur atau pemasangan kuku palsu yang tidak tepat. 

Manikur, pedikur, serta perawatan kuku lainnya dapat membuat kuku tampak lebih cantik dan bersih. Namun, risiko infeksi jamur kuku setelah perawatan ini juga cukup tinggi, terlebih jika Anda melakukan perawatan kuku di salon yang kurang terjaga kebersihannya maupun belum terstandardisasi kinerjanya.

Hati-hati Risiko Infeksi Jamur Kuku di Balik Perawatan Kuku - Alodokter

Penyebab Infeksi Jamur setelah Perawatan Kuku

Faktor utama yang memicu peningkatan risiko infeksi jamur kuku setelah melakukan perawatan kuku di salon adalah peralatan yang tidak higienis. Gunting kuku, alat kikir kuku, atau wadah untuk merendam kaki yang terkontaminasi jamur dapat menyebarkan infeksi kepada siapa pun yang menggunakan alat tersebut.

Selain alat-alat yang tidak higienis, risiko infeksi jamur kuku, baik pada kuku kaki maupun kuku tangan, juga dapat disebabkan oleh faktor lainnya, antara lain:

  • Menggunakan cat kuku yang terkontaminasi jamur
  • Terdapat cedera pada kuku dan atau luka pada kulit saat prosedur perawatan kuku dilakukan
  • Memotong kuku terlalu pendek
  • Memasang kuku palsu secara tidak tepat, sehingga udara lembap terperangkap di antara kuku asli dan kuku palsu

Infeksi jamur kuku juga berisiko tinggi dialami oleh orang yang menderita diabetes, memiliki penyakit yang menghambat sirkulasi darah, mempunyai daya tahan tubuh lemah, dan sering menggunakan kaus kaki dalam waktu lama.

Mengenali Gejala Infeksi Jamur Kuku  

Sebagian orang mungkin akan merasakan sakit atau nyeri saat infeksi jamur kuku menyerang. Selain itu, beberapa gejala berikut ini juga mungkin dialami oleh penderita infeksi jamur kuku:

  • Penebalan kuku
  • Perubahan warna pada kuku
  • Kuku rapuh dan bentuknya tidak teratur
  • Kuku terpisah dari dasar kuku
  • Kuku berbau tidak sedap

Rasa nyeri timbul ketika kuku menjadi lebih tebal, sehingga menyebabkan rasa sakit saat memakai sepatu. Selain itu, penebalan kuku juga dapat menyebabkan kesulitan berdiri, berjalan, atau melakukan aktivitas yang melibatkan gerakan kaki atau tangan.

Di samping itu, infeksi jamur kuku juga bisa menyebabkan kesemutan dan rasa seperti tertusuk atau ada sesuatu yang merayap di kulit. Hal ini disebut juga dengan parestesia, yaitu kondisi yang disebabkan oleh iritasi atau gangguan pada saraf.

Cara Mengatasi Infeksi Jamur Kuku

Beberapa cara rumahan bisa dilakukan pada saat infeksi jamur kuku muncul pertama kali, seperti merendam kuku dalam larutan cuka hingga mengoleskan tea tree oil.

Jika cara rumahan tidak mampu mengatasi infeksi jamur kuku, Anda disarankan untuk berkonsultasi ke dokter kulit. Dokter akan meresepkan obat antijamur yang diminum atau dioleskan ke kuku.

Obat antijamur yang diminum, seperti itrakonazol, umumnya menjadi pilihan pertama untuk mengatasi infeksi jamur kuku. Obat ini dapat membantu menumbuhkan kuku baru guna menggantikan bagian kuku yang terinfeksi.

Pengobatan infeksi jamur kuku juga bisa dilakukan menggunakan cat kuku atau larutan oles antijamur yang mengandung lactic acid, propylene glycol, dan urea. Selain itu, tersedia juga obat antijamur oles, seperti efinaconazole atau tavaborole, dalam sediaan krim.

Jika infeksi jamur kuku terjadi akibat cedera, dokter mungkin akan melakukan prosedur pengangkatan kuku. Setelah kuku diangkat, Anda perlu menggunakan obat antijamur minum atau oles untuk mengurangi risiko kekambuhan infeksi jamur kuku di kemudian hari.

Tips Menjaga Kuku agar Tetap Sehat

Agar terbebas dari risiko infeksi jamur kuku setelah melakukan perawatan kuku, ada beberapa tips yang bisa Anda terapkan, antara lain:

  • Pastikan alat perawatan kuku yang digunakan di salon terjamin kebersihannya.
  • Pilihlah salon kuku yang tersertifikasi dan terpercaya, serta menggunakan produk yang aman dan belum kedaluwarsa.
  • Bawalah peralatan perawatan kuku sendiri saat ke salon agar lebih terjamin kebersihannya, bila perlu.
  • Jangan biarkan kuku menjadi lembap dalam waktu yang lama, terutama saat menggunakan kuku palsu.
  • Hindari menggunakan kuku palsu saat mengalami infeksi jamur kuku karena dapat memperburuk kondisi kuku.
  • Guntinglah kuku secara teratur dan jangan membiarkan kuku menjadi terlalu panjang.
  • Rajinlah mencuci tangan dan mengeringkannya dengan benar.

Kuku cantik menjadi salah satu bagian tubuh yang dapat menunjang penampilan. Oleh karena itu, perawatan kuku yang tepat perlu dilakukan guna mengurangi risiko infeksi jamur kuku atau masalah kuku lainnya.

Namun, jika Anda mengalami infeksi jamur kuku dan tak kunjung membaik meski telah melakukan beberapa cara rumahan, Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan pengobatan yang sesuai.