Hidradenitis suppurativa adalah kondisi yang ditandai dengan timbulnya benjolan kecil sebesar kacang di bawah kulit. Benjolan dapat terasa nyeri dan berisi nanah. Hidradenitis suppurativa juga sering disebut dengan istilah acne inversa.

Hidradenitis suppurativa timbul di area kulit yang memiliki rambut dan kelenjar keringat, terutama yang sering mengalami gesekan, seperti ketiak, selangkangan, lipat paha, bokong, dan payudara. Kondisi ini cenderung terjadi setelah masa pubertas dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama (kronis).

Hidradenitis Suppurativa - Alodokter

Benjolan hidradenitis suppurativa yang tidak ditangani dapat berkembang dan memburuk dari waktu ke waktu. Jika pecah, nanah dari dalam benjolan tersebut akan keluar dan menginfeksi kulit di sekitarnya.

Penyebab Hidradenitis Suppurativa

Hidradenitis suppurativa terjadi ketika folikel (akar rambut) atau kelenjar keringat mengalami penyumbatan. Penyebab pasti penyumbatan tersebut belum diketahui, tetapi diduga terkait dengan beberapa faktor berikut ini:

  • Gesekan antara kulit dengan pakaian
  • Peradangan yang menyebabkan dinding akar rambut pecah sehingga merusak kelenjar dan saluran aprokin
  • Infeksi bakteri sekunder, yaitu infeksi yang terjadi saat atau setelah penanganan infeksi lain
  • Obat-obatan tertentu

Perlu diketahui, hidradenitis suppurativa tidak terkait dengan kebersihan tubuh yang buruk. Kondisi ini juga tidak menular, tetapi lebih berisiko terjadi pada orang dengan faktor-faktor di bawah ini:

  • Usia
    Umumnya, hidradenitis suppurativa dialami oleh orang yang baru melewati masa pubertas, terutama usia 18–29 tahun.
  • Genetik
    Pada sebagian besar kasus, hidradenitis suppurativa terjadi pada orang yang anggota keluarganya menderita kondisi serupa.
  • Jenis kelamin
    Wanita lebih sering terserang hidradenitis suppurativa dibandingkan dengan pria.
  • Gaya hidup
    Obesitas dan kebiasaan merokok telah terbukti dapat meningkatkan risiko terjadinya hidradenitis suppurativa
  • Penyakit tertentu
    Hidradenitis suppurativa lebih rentan terjadi pada orang yang juga menderita penyakit atau kondisi tertentu, di antaranya diabetes, psoriasis, sindrom metabolik, dan penyakit Crohn.

Gejala Hidradenitis Suppurativa

Gejala hidradenitis suppurativa dapat berbeda-beda pada setiap penderita. Tingkat keparahan gejalanya juga bisa ringan hingga parah. Pada beberapa kasus, gejala bisa terjadi selama bertahun-tahun dan memburuk seiring waktu.

Hidradenitis suppurativa biasanya timbul di bawah kulit yang memiliki akar rambut dan kelenjar keringat, serta sering mengalami gesekan, seperti:

  • Ketiak
  • Lipat paha
  • Paha bagian dalam
  • Tengkuk leher
  • Lipatan payudara
  • Lipatan perut
  • Belakang telinga
  • Area sekitar dubur, tepatnya di belahan bokong

Berikut ini adalah gejala hidradenitis suppurativa yang dapat terjadi di satu atau beberapa area kulit penderitanya:

  • Benjolan seperti jerawat muncul di area kulit yang sebelumnya tidak pernah mengalami jerawat
  • Komedo yang jumlahnya lebih dari satu
  • Benjolan berisi abses yang terasa nyeri dan akan bertambah banyak dalam hitungan minggu atau bulan
  • Benjolan terus berkembang hingga akhirnya pecah dan mengeluarkan nanah yang berbau
  • Bekas benjolan yang pecah akan menimbulkan luka yang sulit disembuhkan sehingga berubah menjadi jaringan parut di kulit

Pada kasus yang parah, akan terbentuk saluran (sinus) di bawah kulit yang menghubungkan lepuhan yang satu ke yang lain sehingga mengakibatkan penyembuhan makin sulit.

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika timbul benjolan di bawah kulit yang disertai dengan gejala berikut:

  • Terasa nyeri
  • Timbul di lebih dari satu bagian tubuh
  • Tidak kunjung membaik dalam beberapa minggu
  • Mudah menyebar ke bagian tubuh di sekitarnya
  • Kambuh setelah diobati selama beberapa minggu

Diagnosis Hidradenitis Suppurativa

Diagnosis hidradenitis suppurativa dilakukan dengan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menentukan tingkat keparahan hidradenitis suppurativa dengan menggunakan skala Stadium Hurley. Berikut ini adalah penjelasannya:

  • Stadium 1
    Abses muncul di satu atau beberapa area, tetapi terpisah satu dengan yang lain tanpa membentuk jaringan parut dan saluran sinus.
  • Stadium 2
    Abses muncul di satu atau beberapa area dan saluran sinus mulai terbentuk.
  • Stadium 3
    Abses muncul di beberapa area dan terhubung oleh saluran sinus.

Jika benjolan disertai dengan nanah, dokter akan melakukan biopsi untuk memeriksa sampel nanah. Dengan begitu, jenis bakteri di dalamnya dapat diketahui.

Mengingat infeksi kulit umumnya terjadi pada penderita diabetes, dokter juga bisa meminta pasien menjalani tes darah untuk mengetahui apakah pasien menderita diabetes. Tes darah juga dilakukan untuk memonitor tingkat infeksi dan peradangan yang terjadi.

Pengobatan Hidradenitis Suppurativa

Pengobatan hidradenitis suppurativa bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi. Penanganan akan disesuaikan dengan tingkat keparahan kondisi masing-masing pasien. Berikut ini adalah beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan:

Obat-obatan

Jenis obat yang dapat diresepkan dokter untuk menangani hidradenitis suppurativa antara lain:

  • Antibiotik
    Pada hidradenitis suppurativa ringan, pasien biasanya hanya akan diberikan antibiotik oles untuk meredakan infeksi, seperti clindamycin dan gentamicin. Namun, untuk kasus yang berat, pasien akan diberikan kombinasi antibiotik oral yang harus diminum selama 2–3 bulan.
  • Antiseptik
    Dokter juga dapat menyarankan pemakaian antiseptik yang memiliki kandungan chlorhexidine, untuk memperlambat atau menghentikan pertumbuhan bakteri. Obat ini umumnya dianjurkan untuk digunakan setiap hari di area yang sakit.
  • Obat pereda sakit
    Untuk meredakan nyeri, dokter dapat memberikan obat pereda nyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen.
  • Retinoid
    Obat retinoid yang umum digunakan untuk mengatasi jerawat, seperti isotretinoin, juga bisa diresepkan oleh dokter untuk membantu pengobatan dengan cara membuka pori-pori kulit yang tersumbat. Akan tetapi, obat ini tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil.
  • Kortikosteroid
    Tablet kortikosteroid, seperti prednisone, bisa diberikan oleh dokter untuk mengurangi nyeri dan peradangan di kulit. Namun, kortikosteroid tidak disarankan untuk digunakan dalam jangka panjang.
  • Obat penekan sistem imun
    Obat penekan sistem imun, seperti infliximab atau adalimumab, juga dapat digunakan untuk meredakan hidradenitis suppurativa. Akan tetapi, obat ini hanya diberikan jika pengobatan lainnya tidak berhasil.

Operasi

Jika diperlukan, hidradenitis suppurativa akan ditangani dengan operasi. Jenis operasi yang dilakukan dokter dapat berbeda pada tiap pasien, tergantung pada tingkat keparahan, lokasi, dan luas area kulit yang terkena kondisi ini.

Berikut ini adalah beberapa jenis operasi yang bisa digunakan untuk menangani hidradenitis suppurativa:

  • Insisi dan drainase abses, untuk mengiris benjolan dan membuang nanah
  • Operasi pengangkatan kulit, yaitu dengan membuang kulit dan jaringan pada benjolan, baik pada satu benjolan maupun benjolan yang telah terbentuk sinus
  • Operasi cangkok kulit, yaitu dengan membuang area kulit yang mengalami hidradenitis suppurativa, kemudian menutup luka dengan kulit sehat yang diambil dari bagian tubuh lain
  • Terapi laser, untuk menghilangkan benjolan dan luka di kulit dengan menggunakan laser karbondioksida

Hidradenitis suppurativa biasanya sulit untuk sembuh dan dapat menyebabkan kekambuhan yang berulang seumur hidup. Namun, jika penanganan dilakukan sedini mungkin, terutama dengan operasi, peluang pasien sembuh total tanpa mengalami kekambuhan akan lebih tinggi.

Pada kasus yang sangat jarang terjadi, hidradenitis suppurativa juga dapat sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Komplikasi Hidradenitis Suppurativa

Hidradenitis suppurativa yang parah atau kambuh terus-menerus dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya dan menyebabkan beberapa komplikasi, seperti:

  • Infeksi di sekitar area kulit yang terdampak
  • Jaringan parut di kulit yang terdampak
  • Nyeri dan terbatasnya gerak tubuh (kontraktur), terutama di sekitar area yang terkena
  • Kanker kulit
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di lengan, kaki, atau area kelamin
  • Gangguan psikologis, seperti depresi dan isolasi sosial
  • Nyeri sendi dan radang sendi
  • Terbentuknya fistula di bagian tubuh lain, seperti usus dan kandung kemih

Pencegahan Hidradenitis Suppurativa

Hidradenitis suppurativa adalah kondisi yang penyebabnya tidak diketahui dengan pasti. Oleh karena itu, belum ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kondisi ini. Upaya terbaik yang dapat dilakukan adalah mencegah gejala bertambah parah, di antaranya dengan:

  • Menjaga berat badan agar tetap ideal
  • Mengenakan pakaian yang nyaman dan longgar
  • Mandi dengan air hangat
  • Membersihkan area benjolan dengan sabun antibakteri
  • Tidak mencukur bulu yang tumbuh di benjolan dan sekitarnya
  • Menghindari udara panas dan lembap
  • Berhenti merokok
  • Menjaga kesehatan kulit, dengan rajin mandi, banyak minum air putih, tidak sembarangan menggunakan produk kecantikan, dan rutin mengganti baju
  • Berobat dan kontrol rutin ke dokter jika menderita penyakit diabetes