Hipertrofi ventrikel kiri adalah pembesaran bilik (ventrikel) kiri jantung. Pembesaran bilik kiri jantung ini biasanya disebabkan oleh tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Bilik atau ventrikel kiri jantung merupakan pelabuhan terakhir bagi darah yang kaya oksigen sebelum meninggalkan jantung. Ventrikel kiri jantung akan memompa darah ke seluruh tubuh untuk mengalirkan oksigen, setelah sebelumnya melewati katup jantung yang dinamakan aorta.

Hipertrofi ventrikel kiri

Ketika beban ventrikel kiri bertambah, misalnya akibat hipertensi atau penyempitan katup aorta, otot bilik kiri jantung akan bekerja lebih keras. Kondisi ini menyebabkan otot bilik kiri jantung menebal dan ukuran bilik jantung akan membesar.

Hipertrofi ventrikel kiri atau left ventricular hypertrophy (LVH) juga akan menyebabkan jaringan otot jantung menjadi tidak elastis. Hal ini menyebabkan penurunan fungsi jantung dalam memompa darah sehingga aliran darah ke seluruh tubuh terganggu.

Penyebab Hipertrofi Ventrikel Kiri

Hipertrofi ventrikel kiri terjadi ketika jantung bekerja lebih keras dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan hal tersebut meliputi:

  • Hipertensi
    Hipertrofi ventrikel kiri sering kali disebabkan oleh hipertensi. Lebih dari sepertiga orang yang didiagnosis menderita hipertrofi ventrikel kiri juga menderita tekanan darah tinggi.
  • Hipertrofi kardiomiopati
    Hipertrofi kardiomiopati adalah kelainan genetik yang terjadi saat otot jantung menebal secara abnormal tetapi tekanan darah tetap normal. Akibatnya, jantung kesulitan memompa darah.
  • Stenosis katup aorta
    Penyakit ini menyebabkan penyempitan pada katup aorta, yaitu katup jantung yang terletak setelah ventrikel kiri. Katup aorta yang menyempit membuat ventrikel atau bilik kiri jantung perlu bekerja lebih keras untuk memompa darah.
  • Latihan fisik
    Latihan fisik yang dilakukan secara intensif dan berkelanjutan dapat membuat jantung bekerja lebih keras sehingga menyebabkan hipertrofi ventrikel kiri. Kondisi ini sering terjadi pada atlet atau tentara.

Selain itu, ada sejumlah faktor yang membuat seseorang makin berisiko terkena hipertrofi ventrikel kiri, yaitu:

  • Berusia 50 tahun ke atas
  • Memiliki berat badan berlebih
  • Menderita diabetes
  • Berjenis kelamin wanita

Gejala Hipertrofi Ventrikel Kiri

Pada awalnya, penderita hipertrofi ventrikel kiri (LVH) tidak mengalami gejala tertentu. Gejala baru akan muncul ketika kondisinya sudah makin parah. Saat kondisi hipertrofi ventrikel kiri makin parah, penderita dapat merasakan gejala berikut:

  • Cepat lelah
  • Pusing
  • Jantung berdebar
  • Nyeri dada, biasanya setelah berolahraga
  • Sesak napas

Kapan harus ke dokter

Hipertrofi ventrikel kiri merupakan komplikasi yang sering terjadi akibat hipertensi. Baik hipertensi maupun hipertrofi ventrikel kiri pada awalnya tidak menimbulkan gejala sehingga sering kali baru terdeteksi ketika ukuran ventrikel kiri sudah sangat besar.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin, terutama pada orang-orang yang merokok atau obesitas. Penderita hipertensi juga perlu melakukan pemeriksaan berkala ke dokter agar tekanan darah tetap terkontrol dengan baik.

Kondisi ini dapat berkembang menjadi penyakit jantung. Gejala penyakit jantung yang perlu segera ditangani di IGD (instalasi gawat darurat) adalah:

  • Nyeri dada selama lebih dari beberapa menit
  • Sesak napas yang tidak membaik dengan istirahat
  • Sangat pusing hingga hilang kesadaran

Diagnosis Hipertrofi Ventrikel Kiri

Dokter akan menanyakan gejala dan riwayat penyakit pasien, kemudian melakukan pemeriksaan fisik, terutama tekanan darah, dan memeriksa organ jantung. Selanjutnya dokter akan melakukan tes tambahan, seperti:

  • Elektrokardiogram (EKG)
    Pembesaran ventrikel kiri jantung akan mengakibatkan perubahan aliran listrik jantung, apalagi bila hipertrofi ventrikel kiri (LVH) mengakibatkan penurunan fungsi jantung. Kondisi ini dapat terdeteksi dengan elektrokardiogram.
  • Echo jantung
    Melalui echo jantung, dokter dapat mendeteksi penebalan otot pada bilik kiri jantung dan melihat kondisi abnormal jantung yang berhubungan dengan hipertrofi ventrikel kiri.
  • MRI jantung
    Pemindaian dengan MRI akan menunjukkan gambaran kondisi jantung secara keseluruhan.

Pengobatan Hipertrofi Ventrikel Kiri

Pengobatan hipertrofi ventrikel kiri adalah dengan mengatasi penyebabnya, agar otot ventrikel kiri jantung tidak makin membesar sehingga mengakibatkan gagal jantung.

Hipertrofi ventrikel kiri yang disebabkan oleh hipertensi bisa diatasi dengan mengubah gaya hidup, seperti menjalani diet rendah lemak dan garam, memperbanyak konsumsi buah dan sayur, berolahraga secara teratur, dan berhenti merokok.

Selain perubahan gaya hidup, hipertensi perlu diobati dengan obat-obatan untuk mengatasi tekanan darah tinggi, contohnya:

  • Obat ACE inhibitor, seperti captopril dan ramipril
  • Obat ARB, seperti losartan
  • Obat antagonis kalsium, seperti amlodipine
  • Obat diuretik, seperti hydrochlorothiazide
  • Obat penghambat beta, seperti atenolol

Selain hipertensi, berikut ini adalah metode pengobatan hipertrofi ventrikel kiri sesuai dengan penyebab yang mendasarinya:

  • Penanganan hipertrofi ventrikel kiri akibat stenosis katup aorta
    Pada pasien dengan kondisi ini, dokter akan menjalankan operasi untuk memperbaiki katup aorta atau menggantinya dengan katup buatan.
  • Penanganan hipertrofi ventrikel kiri akibat aktivitas fisik berlebihan
    Pada kondisi ini, dokter akan menyarankan pasien untuk menghentikan latihan fisik selama 3 hingga 6 bulan. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan echo jantung untuk memantau pembesaran ventrikel kiri.
  • Penanganan hipertrofi kardiomiopati
    Kondisi ini dapat ditangani dengan obat-obatan, perubahan gaya hidup, prosedur bedah, dan penanaman alat khusus di dalam jantung.

Komplikasi Hipertrofi Ventrikel Kiri

Hipertrofi ventrikel kiri dapat mengubah struktur dan kerja jantung. Kondisi ini juga dapat menyebabkan jantung melemah, mengeras, dan menurunkan fungsi jantung dalam memompa darah. Kondisi ini dinamakan gagal jantung.

Di samping menyebabkan gagal jantung, hipertrofi ventrikel kiri dapat menyebabkan beberapa komplikasi lain di bawah ini:

Pencegahan Hipertrofi Ventrikel Kiri

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertrofi ventrikel kiri adalah menjaga agar tekanan darah selalu berada pada batas normal. Berikut ini adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengontrol tekanan darah, sekaligus mencegah terjadinya hipertensi:

  • Melakukan pemeriksaan berkala terhadap tekanan darah
  • Selalu menjaga berat badan ideal
  • Berolahraga secara rutin, idealnya 30 menit setiap hari
  • Menerapkan pola makan sehat, seperti banyak makan buah dan sayur, serta menghindari makanan tinggi lemak dan garam
  • Menghindari konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, karena dapat meningkatkan tekanan darah dan asupan kalori
  • Berhenti merokok, karena merokok dapat menaikkan tekanan darah dan meningkatkan risiko hipertensi
  • Mengelola stres dengan baik