Hipoparatiroid adalah kondisi langka yang terjadi akibat kurangnya hormon paratiroid. Kondisi ini dapat menimbulkan beragam gejala, mulai dari kelelahan, nyeri otot, hingga kejang.

Kelenjar paratiroid yang berfungsi untuk mengatur dan menjaga keseimbangan kadar kalsium dan fosfor dalam tubuh. Setiap orang memiliki empat kelenjar paratiroid yang terletak di leher, tepatnya di belakang kelenjar tiroid.

Hipoparatiroid - Alodokter

Hipoparatiroid terjadi ketika kelenjar paratiroid tidak menghasilkan hormon paratiroid dalam kadar yang dibutuhkan tubuh. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari efek samping operasi sampai penyakit tertentu.

Penderitanya hipoparatiroid umumnya membutuhkan perawatan dan pengawasan dokter seumur hidup. Pengobatan yang diberikan bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah terjadinya komplikasi serius.

Penyebab dan Faktor Risiko Hipoparatiroid

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, hipoparatiroid terjadi akibat kelenjar paratiroid tidak memproduksi hormon paratiroid dalam jumlah yang cukup. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut:

Operasi leher

Operasi pada leher, seperti operasi tiroid atau operasi tumor leher, merupakan penyebab paling umum dari hipoparatiroid. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya kerusakan yang tidak disengaja atau pengangkatan kelenjar paratiroid selama operasi.

Penyakit autoimun

Penyakit autoimun dapat menyebabkan tubuh memproduksi antibodi untuk melawan jaringan paratiroid yang dianggap sebagai benda asing yang berbahaya. Akibatnya, kelenjar paratiroid mengalami kerusakan dan berhenti memproduksi hormon paratiroid.

Hipoparatiroidisme herediter  

Hipoparatiroidisme herediter adalah kondisi ketika seseorang terlahir tanpa kelenjar paratiroid atau memiliki kelenjar paratiroid dengan fungsi yang terganggu. Contoh kelainan genetik ini adalah sindrom DiGeorge.

Kadar magnesium dalam darah rendah (hipomagnesemia)

Hipomagnesemia akan turut mengganggu fungsi kelenjar paratiroid dalam memproduksi hormon paratiroid. Rendahnya kadar magnesium dalam darah dapat disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.

Radiasi

Paparan radiasi yang lama dan dalam kadar yang tinggi dapat merusak kelenjar paratiroid. Radiasi yang diberikan sebagai pengobatan, seperti radioterapi, juga dapat menyebabkan hipoparatiroid.

Meski dapat terjadi pada siapa saja, hipoparatiroid lebih berisiko dialami oleh seseorang dengan faktor-faktor berikut:

  • Memiliki riwayat keluarga yang menderita hipoparatiroid
  • Menderita penyakit terkait hormon lainnya, seperti penyakit Addison
  • Mendapatkan radioterapi, terutama pada daerah wajah dan leher

Selain itu, ibu hamil yang mengalami hiperparatiroidisme berisiko melahirkan bayi dengan hipoparatiroidisme, terutama jika kondisinya tidak tertangani dengan baik.

Gejala Hipoparatiroid

Akibat kurangnya hormon paratiroid, penderita akan mengalami gangguan elektrolit berupa rendahnya kadar kalsium (hipokalsemia) dan tingginya kadar fosfat (hiperfosfatemia) di dalam tubuh. Hal inilah yang kemudian menyebabkan munculnya gejala hipoparatiroid, seperti:

  • Kesemutan atau mati rasa di ujung jari tangan, jari kaki, atau bibir
  • Nyeri otot atau kram di kaki, tungkai, perut, atau wajah
  • Otot menegang, seperti tertarik, biasanya pada mulut, tangan, atau lengan
  • Nyeri haid
  • Depresi atau gangguan kecemasan
  • Kelelahan
  • Tremor
  • Rambut rontok
  • Kulit kering dan terasa kasar
  • Kuku rapuh
  • Sulit bernapas
  • Kejang

Sementara itu, hipoparatiroid yang terjadi pada anak-anak dapat menimbulkan gejala berupa sakit kepala, muntah, atau gigi terlambat tumbuh atau mudah keropos.

Kapan harus ke dokter

Segera ke dokter jika Anda atau anak Anda mengalami gejala hipoparatiroid yang telah disebutkan di atas, terlebih jika gejala disertai dengan kesulitan bernapas atau kejang. Penanganan dini diperlukan untuk mencegah bertambah parahnya kondisi dan munculnya komplikasi berbahaya.

Jika Anda menderita penyakit autoimun, penyakit terkait keseimbangan hormon, kelainan genetik, depresi, atau memiliki riwayat keluarga dengan hipoparatiroid, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter agar kondisi tersebut dapat dipantau.

Diagnosis Hipoparatiroid

Untuk mendiagnosis hipoparatiroid, dokter akan mengawalinya dengan menanyakan gejala yang dialami pasien, riwayat penyakit yang pernah diderita pasien dan anggota keluarganya, serta prosedur medis yang pernah dijalani pasien.

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik yang lengkap, termasuk melihat kondisi kulit, rambut, serta kekuatan otot. Pada pasien anak-anak, dokter juga akan memeriksa kondisi gigi.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan penunjang untuk memastikan diagnosis dan mencari tahu penyebab hipoparatiroid. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan tes darah untuk melihat kadar kalsium, fosfor, serta hormon paratiroid dalam tubuh. Berikut ini adalah acuan yang dipakai:

  • Kadar normal kalsium darah: 8,5–10,5 mg/dL
  • Kadar normal fosfor darah: 2,5–4,5 mg/dL
  • Kadar normal hormon paratiroid: 10–65 ng/L

Seseorang dianggap menderita hipoparatiroid jika memiliki kadar kalsium yang rendah, kadar fosfor yang tinggi, dan kadar hormon paratiroid yang rendah dibandingkan dengan acuan di atas.

Selain tes darah, dokter juga dapat menjalankan beberapa pemeriksaan di bawah ini guna mendapatkan hasil diagnosis yang lebih akurat:

  • Tes urine, untuk melihat ada tidaknya kelebihan kalsium yang dikeluarkan melalui urine
  • Pemindaian dengan CT scan atau MRI, untuk mengidentifikasi tumor atau kelainan struktural lainnya di dekat kelenjar paratiroid
  • Foto Rontgen dan tes kepadatan tulang, untuk melihat efek kalsium yang rendah pada tulang
  • Elektrokardiogram (EKG), untuk melihat kondisi jantung yang dapat terganggu akibat rendahnya kadar kalsium

Pengobatan Hipoparatiroid

Pengobatan hipoparatiroid perlu dilakukan seumur hidup oleh pasien guna meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Pengobatan ini bertujuan untuk menormalkan kadar kalsium dan fosfor dalam tubuh. Berikut ini adalah beberapa langkah pengobatan yang bisa dilakukan untuk menangani hipoparatiroid:

Obat-obatan

Sebagai penanganan pertama, dokter dapat memberikan beberapa obat-obatan berikut ini:

  • Suplemen kalsium karbonat, untuk meningkatkan kadar kalsium dalam darah
  • Vitamin D, seperti calcitriol dan alphacalcidol, untuk membantu tubuh menyerap kalsium dan menghilangkan kelebihan fosfat
  • Magnesium, untuk meningkatkan kadar magnesium
  • Diuretik thiazide, untuk mengurangi jumlah kalsium yang hilang melalui urine

Suntikan hormon paratiroid

Jika obat-obatan di atas belum dapat menyeimbangkan kadar kalsium dan fosfat, dokter akan menyuntikkan hormon paratiroid 1 kali sehari. Namun, suntikan hormon paratiroid hanya diberikan pada pasien tertentu dan dengan pengamatan khusus dari dokter.

Diet

Mengatur pola makan dengan memperbanyak konsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan rendah akan fosfat atau fosfor juga dapat meredakan gejala hipoparatiroid dan menurunkan risiko komplikasi.

Contoh makanan yang kaya akan kalsium adalah sayuran berdaun hijau, susu, dan produk makanan yang difortifikasi dengan kalsium, misalnya sereal atau biskuit.

Sementara contoh makanan yang perlu dibatasi karena mengandung tinggi fosfor adalah daging merah, ayam, oat, dan keju yang bertekstur keras, seperti keju parmesan.

Infus kalsium

Infus kalsium dapat diberikan jika pasien mengalami kram otot atau ketegangan otot yang sangat mengganggu. Asupan kalsium melalui infus dapat meredakan gejala lebih cepat karena langsung masuk ke aliran darah.

Setelah mendapat pengobatan, kondisi pasien perlu diawasi oleh dokter melalui pemeriksaan darah secara rutin. Jika ada perubahan pada kadar kalsium atau fosfat dalam darah pasien, dokter dapat menyesuaikan dosis obat.

Komplikasi Hipoparatiroid

Diagnosis dan pengobatan dini dapat mengurangi risiko komplikasi hipoparatiroid. Namun, jika tidak ditangani dengan baik, hipoparatiroid bisa menyebabkan beragam komplikasi, seperti:

  • Kejang
  • Aritmia jantung
  • Sering pingsan
  • Gagal jantung
  • Pertumbuhan fisik dan mental terhambat pada anak
  • Gangguan fungsi ginjal karena penumpukan kalsium di ginjal
  • Batu ginjal
  • Penumpukan kalsium di otak yang dapat menyebabkan masalah keseimbangan tubuh dan memicu terjadinya kejang
  • Katarak

Pencegahan Hipoparatiroid

Tidak ada cara khusus untuk mencegah hipoparatiroid. Namun, Anda dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini dengan memenuhi asupan gizi seimbang dan menerapkan pola hidup yang sehat, seperti rajin berolahraga dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol.

Selain itu, Anda juga perlu segera memeriksakan diri ke dokter ketika mengalami gejala hipoparatiroid, terlebih jika Anda memiliki faktor risikonya. Deteksi dan penanganan dini sangat berguna untuk menghambat perkembangan penyakit dan mencegah komplikasi.

Lalu, jika Anda akan menjalani operasi tiroid atau leher, konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai manfaat dan risikonya, termasuk risiko hipoparatiroid akibat tindakan ini.