Infeksi cacing pita dapat dialami orang yang tinggal di lingkungan dengan sanitasi buruk atau sering mengonsumsi makanan yang tidak diolah dengan baik. Meski infeksi cacing pita umumnya ringan, cacing penyebab kondisi ini dapat menyebar ke organ lain dan menyebabkan komplikasi serius.

Cacing pita (Taenia solium) memiliki bentuk yang pipih dan banyak ruas di sepanjang tubuhnya. Cacing pita dewasa panjangnya bisa mencapai 25 meter dan dapat hidup hingga mencapai 25 tahun.

Waspada Infeksi Cacing Pita dalam Tubuh - Alodokter

Mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung larva atau telur cacing pita misalnya pada daging sapi, babi, dan ikan, yang tidak dimasak hingga matang bisa menyebabkan infeksi cacing pita.

Telur cacing pita yang masuk ke dalam sistem pencernaan dapat menetas dan menyebabkan infeksi usus. Sementara itu, telur cacing pita yang berhasil keluar dari saluran pencernaan dapat memasuki jaringan tubuh atau organ lain sehingga memicu infeksi dan membentuk kantung berisi cacing di lokasi tersebut.

Gejala Infeksi Cacing Pita

Infeksi usus yang disebabkan cacing pita umumnya tergolong ringan. Beberapa orang yang terinfeksi bahkan bisa tidak merasakan gejala apa pun. Namun, ada beberapa gejala yang dapat muncul saat mengalami infeksi cacing pita di usus, di antaranya:

  • Demam
  • Sesak napas
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Sakit perut
  • Lemas
  • Kehilangan nafsu makan
  • Diare
  • Berat badan turun
  • Gangguan penyerapan nutrisi makanan

Gejala lainnya adalah munculnya benjolan atau kista, reaksi alergi, kejang, hingga koma jika infeksi cacing pita tersebut telah menyebar sampai ke otak.

Diagnosis Cacing Pita dan Cara Mengatasinya

Selain gejala di atas, infeksi yang disebabkan cacing pita dewasa dapat dikenali dari tinja yang mengandung telur atau bagian tubuh cacing pita. Ciri-cirinya adalah tampak bagian berwarna putih, ukurannya kecil seperti butiran beras, dan terkadang bergerak-gerak.

Namun, untuk memastikannya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan meninjau area di sekitar anus untuk mendeteksi keberadaan telur atau larva cacing pita. Selain itu, analisis tinja di laboratorium juga diperlukan untuk memastikan penyebab infeksi. Pemeriksaan tinja ini biasanya akan dilakukan sebanyak 2–3 kali.

Pemeriksaan penunjang lain, seperti foto Rontgen, USG, CT scan, MRI, dan tes darah, mungkin saja diperlukan untuk memastikan penyebab infeksi.

Setelah dipastikan bahwa Anda terinfeksi cacing pita, penanganan dapat dilakukan dengan peresepan obat cacing dalam bentuk tablet minum. Beberapa jenis obat yang banyak digunakan dalam pengobatan infeksi cacing pita adalah praziquantel, albendazole, dan niclosamide.

Jenis obat yang akan diberikan dokter tergantung pada jenis dan lokasi terjadinya infeksi cacing pita di dalam tubuh. Obat ini akan membasmi cacing pita yang nantinya akan dikeluarkan bersama dengan tinja saat buang air besar. Jika cacing pita berukuran besar, penderita kemungkinan akan mengalami kram perut saat proses tersebut.

Setelah pengobatan selesai, dokter akan menyarankan untuk kembali melakukan pemeriksaan tinja guna memastikan bahwa cacing pita sudah mati seluruhnya.

Sementara itu, untuk infeksi yang berat atau bila cacing pita sudah menyerang bagian tubuh lain, seperti otak, mata, dan hati, prosedur pembedahan bisa saja diperlukan sebagai penanganan.

Cara Mencegah Infeksi Cacing Pita

Membiasakan cuci tangan dengan air dan sabun sebelum memasak dan sebelum makan dapat mengurangi risiko terkena infeksi cacing pita. Selain itu, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah infeksi cacing pita, yaitu:

  • Sebelum diolah dan dikonsumsi, bekukan daging pada suhu -35°C selama 24 jam untuk mematikan telur cacing pita.
  • Konsumsi daging dan ikan yang telah dimasak hingga matang dalam suhu minimal 65o
  • Cuci bersih sayur serta buah dan bila perlu olah sayur dengan merebus dan memasaknya hingga matang.
  • Jaga kebersihan diri dan lingkungan dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
  • Konsumsi obat cacing setiap tahun untuk mencegah infeksi dan penyebaran cacing.

Infeksi cacing pita umumnya tidak menimbulkan gejala yang spesifik sehingga sering kali tidak disadari penderitanya. Jika Anda mengalami gejala yang mengarah ke infeksi cacing pita, periksakanlah ke dokter agar dapat diberikan penanganan yang sesuai.