Saraf terjepit bisa menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan, sehingga terkadang Anda memerlukan obat untuk meredakannya. Ada beragam obat saraf kejepit dengan cara kerja yang berbeda-beda. Agar hasilnya maksimal, obat saraf kejepit kadang perlu dikombinasikan dengan metode pengobatan lain.

Meski saraf terjepit sering dikaitkan dengan saraf tulang belakang, kondisi ini juga bisa terjadi pada sejumlah saraf lainnya, seperti saraf median di pergelangan tangan (carpal tunnel syndrome), saraf ulnaris pada siku, saraf peroneal pada tungkai dan lutut, serta saraf lateral femoral cutaneous pada paha.

Ini Daftar Obat Saraf Terjepit dan Penanganan Lainnya - Alodokter

Ketahui Penyebab Saraf Terjepit

Saraf terjepit merupakan kondisi ketika saraf tertekan oleh jaringan di sekitarnya, seperti tulang, tulang rawan, tendon, ligamen, atau otot. Kondisi ini tentu mengganggu fungsi saraf dan menimbulkan beragam gejala, mulai dari nyeri, kesemutan, hingga mati rasa di area tertentu

Munculnya tekanan pada saraf sering dipicu oleh gerakan yang dilakukan secara berulang atau berada dalam satu posisi yang sama untuk jangka waktu lama, contohnya menekuk siku saat tidur.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya saraf terjepit adalah:

  • Berat badan berlebih
  • Kehamilan
  • Cedera akibat kecelakaan atau olahraga
  • Radang sendi
  • Tekanan pada bagian tubuh tertentu akibat gerakan berulang atau posisi tubuh

Pilihan Obat Saraf Terjepit dan Penanganan Lainnya

Jika Anda mengalami saraf terjepit, ada beberapa obat yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa nyeri yang merupakan gejala utama dari saraf terjepit, yaitu:

1. Antiinflamasi nonsteroid

Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), seperti paracetamol dan ibuprofen, merupakan kelompok obat yang dapat digunakan untuk meringankan rasa nyeri akibat saraf terjepit. Namun, jika nyeri cukup berat, dokter bisa meresepkan obat antinyeri lain, seperti naproxen atau ketorolac.

2. Antiinflamasi steroid (kortikosteroid)

Obat ini diberikan untuk mengurangi pembengkakan di bantalan saraf akibat saraf terjepit. Kortikosteroid tersedia dalam bentuk obat yang diminum atau disuntikkan. Contoh obat golongan ini adalah prednison dan prednisolone. Obat ini hanya bisa digunakan sesuai anjuran dan resep dokter.

3. Antikonsulvan

Selain dikenal sebagai obat untuk mengatasi kejang, antikonsulvan juga bisa digunakan untuk meredakan nyeri saraf, termasuk saraf terjepit. Beberapa contoh obat antikonsulvan adalah carbamazepine, oxcarbazepine, dan lamotrigine. Obat ini harus digunakan sesuai anjuran dokter.

4. Antidepresan

Obat antidepresan umumnya digunakan untuk mengobati depresi, tetapi bisa juga untuk meredakan nyeri saraf. Beberapa contoh golongan obat antidepresan adalah antidepresan trisiklik, serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs), dan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs). Obat ini hanya boleh digunakan sesuai resep dan anjuran dokter.

Tindakan Medis untuk Mengatasi Saraf Terjepit

Selain memberikan obat, dokter juga mungkin akan menyarankan tindakan medis atau metode pengobatan tambahan untuk mengatasi nyeri dan keluhan lain akibat saraf terjepit.

Secara umum ada dua metode pengobatan yang umum dilakukan dalam penanganan saraf terjepit, yaitu:

Fisioterapi

Dalam terapi ini, fisioterapis akan mengajarkan latihan peregangan maupun penguatan otot-otot di area saraf terjepit. Tujuannya adalah untuk mengurangi tekanan pada saraf, serta memperbaiki atau mengembalikan fungsi fisik.

Operasi atau pembedahan

Jika saraf terjepit tidak juga membaik dengan obat-obatan dan fisioterapi, maka dokter bisa saja merekomendasikan operasi saraf terjepit untuk menghilangkan tekanan pada saraf. Jenis operasi atau pembedahan pun bervariasi, tergantung pada lokasi saraf yang terjepit.

Jika saraf terjepit disebabkan oleh hernia nucleus pulposus (HNP), dokter dapat menyarankan prosedur mikrodisektomi.

Selama Anda mengalami saraf terjepit, biasanya dokter akan menyarankan Anda untuk mengurangi aktivitas yang bisa memperparah kondisi. Selain itu, Anda juga tidak disarankan untuk mengonsumsi obat saraf terjepit tanpa sepengetahuan dokter.

Jadi, jika Anda mengalami nyeri, kesemutan, atau keluhan lain pada punggung atau bagian tubuh tertentu akibat saraf terjepit, periksakanlah ke dokter agar dapat diberikan pengobatan yang aman dan sesuai.