Kini wifi dapat ditemukan tidak hanya di perkantoran, tapi juga sudah merambah ke perumahan, sekolah, dan fasilitas umum lainnya. Meski demikian, sempat timbul keraguan soal keamanan wifi terhadap kesehatan.

Wifi merupakan teknologi terkini dengan menggunakan wireless local area networks (WLAN). Berbagai perangkat teknologi, seperti ponsel dan komputer, dapat langsung terhubung dengan wifi menggunakan gelombang radio, tanpa harus mencolokkan kabel terlebih dahulu.

Ini Jawaban atas Keraguan Keamanan Wifi bagi Kesehatan - Alodokter

Wifi dan Pengaruhnya bagi Kesehatan

Saat seseorang menggunakan wifi atau peralatan elektronik dengan perangkat wifi, maka ia akan terpapar gelombang radio dan sebagian gelombang tersebut akan terserap oleh tubuh.

Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran, yaitu kemungkinan adanya pengaruh gelombang radio terhadap kerusakan sel-sel di dalam tubuh, sehingga memicu pertumbuhan sel-sel kanker.

Sebenarnya, hingga saat ini, efek paparan gelombang radio dari wifi yang telah terbukti secara ilmiah adalah sedikit kenaikan suhu tubuh. Namun, efek ini hanya ditemukan pada lokasi tertentu dengan paparan yang sangat tinggi.

Pada paparan normal, tidak ditemukan kenaikan suhu tubuh yang berdampak pada kesehatan. Meskipun di beberapa negara wifi sempat dihubungkan dengan meningkatnya risiko penyakit tertentu, seperti gangguan saraf, jantung, dan kanker, tetapi hal itu tidak cukup beralasan dan tidak didukung dengan bukti-bukti yang kuat.

Radiasi Wifi Masih Bisa Ditoleransi Tubuh

Wifi memancarkan radiasi non-ionisasi atau energi rendah. Radiasi ini hampir sama dengan yang dikeluarkan oleh sinyal telepon genggam, radio, televisi, microwave, dan radiasi sinar ultraviolet (UV).

Di samping itu, sinyal dari wifi tergolong sangat kecil, yaitu sekitar 0,1 watt pada komputer dan router. Angka tersebut masih dapat diterima dalam batas radiasi yang dikeluarkan organisasi internasional. Bahkan, gelombang radio yang dipancarkan wifi dinilai lebih rendah dibandingkan dengan telepon genggam, lho.

Menurut pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), selama paparan berada di bawah frekuensi radio yang dapat ditoleransi, yaitu 0–300 GHz, tidak diketahui adanya efek terhadap kesehatan tubuh manusia. Namun, frekuensi radio yang melebihi batas tersebut tergolong tidak sehat.

Paparan radiasi yang dihasilkan wifi juga bisa dipengaruhi oleh hal lain, seperti penempatan router wifi yang tidak tepat. Maka dari itu, bila kamu ingin memasang wifi di rumah, pastikan untuk menempatkan router wifi di tempat yang agak tinggi, misalnya di atas lemari.

Jadi, sudah tidak ragu lagi untuk menggunakan wifi, bukan? Sampai saat ini, kekhawatiran tentang munculnya gangguan kesehatan akibat wifi belum terbukti secara ilmiah, kok.

Namun, bila kamu masih ragu dan ingin mengetahui lebih jelas tentang keamanan wifi bagi kesehatan, seperti apakah bisa menyebabkan kanker atau tidak, kamu bisa berkonsultasi ke dokter.