Busui tidak perlu khawatir bila ASI yang keluar hanya sedikit. Ada beragam jenis makanan untuk memperbanyak produksi ASI yang bisa dijumpai dengan mudah di sekitar kita.

Makanan untuk memperbanyak air susu ibu (ASI) disebut juga makanan laktogenik atau ASI booster. Makanan laktogenik adalah jenis makanan yang mengandung galaktagog, yaitu senyawa pada tanaman yang dapat merangsang dan meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui.

Ini Ragam Makanan untuk Memperbanyak ASI - Alodokter

Senyawa ini diduga mampu meningkatkan kadar hormon prolaktatin, yakni hormon yang berperan penting dalam membantu wanita untuk menghasilkan ASI setelah melahirkan.

5 Jenis Makanan untuk Memperbanyak ASI

Berikut ini adalah lima jenis makanan yang bisa Busui konsumsi untuk menambah produksi ASI:

1. Sayuran hijau

Salah satu jenis makanan sumber galaktagog adalah sayuran hijau, seperti bayam, brokoli, kale, daun katuk, sayur alfalfa, dan daun jinten atau daun bangun-bangun. Busui dianjurkan untuk makan 1-2 porsi sayuran berdaun hijau setiap hari.

Selain galaktagog, sayuran hijau juga mengandung senyawa fitoestrogen yang serupa dengan hormon estrogen. Senyawa ini baik untuk mendukung produksi ASI.

2. Gandum utuh dan oat

Gandum utuh dan oat memiliki kandungan serat yang tinggi. Selain bisa membuat Busui merasa kenyang lebih lama, mengonsumsi bubur gandum atau bubur oat juga dipercaya dapat meningkatkan produksi ASI.

Oat juga kaya zat besi yang bermanfaat untuk mencegah anemia, penyebab menurunnya pasokan ASI yang umum terjadi pada ibu baru. Selain bubur oat, Busui juga bisa mencoba makanan lain berbahan dasar gandum, misalnya kue kering dan roti gandum.

3. Bawang putih

Bawang putih diyakini bisa membantu meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa bayi akan menyusu lebih lama jika ibunya mengonsumsi bawang putih.

Menurut penelitian tersebut, bawang putih, bawang merah, maupun bawang bombay dapat membuat rasa ASI lebih enak, sehingga bayi akan menyusu lebih banyak. Semakin sering dan semakin lama bayi menyusu, produksi ASI juga akan makin meningkat.

Meski begitu, ada juga yang mengatakan bahwa konsumsi bawang putih pada ibu menyusui dapat meningkatkan risiko bayinya mengalami kolik. Namun, pernyataan ini belum didukung oleh bukti yang kuat dan masih perlu diteliti lebih lanjut.

4. Kacang-kacangan

Kacang-kacangan, seperti kacang merah, kacang almond, dan kacang kenari, juga baik dijadikan makanan penambah ASI. Selain mengandung serat yang baik untuk kesehatan pencernaan, kacang-kacangan juga mengandung protein, kalsium, dan zat besi yang dapat menambah produksi ASI.

5. Biji-bijian

Biji-bijian yang berkhasiat untuk memperbanyak ASI antara lain wijen, biji chia, dan biji rami atau flaxseed. Biji-bijian ini mengandung senyawa fitoestrogen yang baik untuk meningkatkan produksi ASI.

6. Ikan dan telur

Selama masa menyusui, Busui perlu mencukupi asupan protein dan energi. Kedua asupan tersebut bisa diperoleh dengan cara mengonsumsi makanan tinggi protein, seperti ikan dan telur. Namun, pastikan untuk mengonsumsi ikan dan telur yang matang, ya.

Selain itu, agar lebih aman, pilihlah ikan yang rendah kandungan merkuri. Secara umum, porsi konsumsi ikan yang dianjurkan adalah sebanyak sekitar 3 sajian per minggu.

Cara Memperbanyak ASI Selain dengan Makanan

Selain mengonsumsi makanan untuk memperbanyak ASI, Busui juga perlu melakukan beberapa upaya untuk mendukung produksi ASI, yaitu:

Menyusui lebih sering dan lebih lama

Jika Busui jarang menyusui atau hanya menyusui sebentar-sebentar, produksi ASI Busui bisa menjadi lebih sedikit. Oleh karena itu, susuilah Si Kecil setidaknya 8-12 kali sehari. Di sela jadwal menyusui, Busui bisa memompa atau memerah ASI untuk merangsang produksinya.

Menyusui dengan kedua payudara

Untuk memastikan produksi ASI lancar, Busui sebaiknya menyusui Si Kecil dengan kedua payudara secara bergantian. Pastikan ASI di salah satu payudara sudah benar-benar kosong, sebelum berganti ke payudara yang lain.

Saat menyusui, pastikan posisi Busui dan Si Kecil nyaman. Busui bisa membantu Si Kecil melekatkan bibirnya dengan benar ke puting agar ia dapat menyusu dengan baik.

Mengurangi stres

Stres dapat membuat Busui menghasilkan ASI lebih sedikit. Oleh karena itu, cobalah untuk menciptakan suasana yang tenang dan nyaman setiap kali menyusui. Bumil bisa melakukannya sambil mendengarkan lagu yang Busui sukai.

Melakukan pijatan payudara

ASI berkurang belum tentu karena produksinya sedikit. Bisa jadi karena ada sedikit sumbatan pada saluran susu. Untuk melancarkan aliran ASI, cobalah memijat payudara dengan lembut selama beberapa menit. Cara ini cukup ampuh untuk membantu ASI keluar lebih lancar.

Mengonsumsi suplemen nutrisi tambahan

Untuk memperlancar produksi ASI, Busui perlu mencukupi asupan energi dan beragam nutrisi, seperti karbohidrat, protein, lemak sehat seperti DHA, serta berbagai jenis vitamin, termasuk folat, vitamin A, vitamin B, vitamin C, dan vitamin D.

Selain itu, asupan mineral tertentu, seperti yodium, zat besi, kalsium, zinc, dan selenium, juga perlu dipenuhi.

Tak hanya dari makanan, asupan nutrisi tersebut juga bisa Busui peroleh dari suplemen nutrisi tamahan. Untuk menentukan jenis dan dosis suplemen yang perlu dikonsumsi, Busui bisa berkonsultasi ke dokter.

Selain beberapa cara di atas, Busui juga bisa melakukan metode kangguru untuk meningkatkan produksi ASI. Selama menyusui, sebisa mungkin batasi penggunaan dot atau botol susu karena dapat membuat Si Kecil mengalami bingung puting.

Hindari juga kebiasaan tidak sehat, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, mengonsumsi minuman berkafein secara berlebihan, dan menggunakan obat-obatan, jamu, atau suplemen tanpa anjuran dokter.

Perlu Busui pahami juga bahwa produksi ASI bukan hanya dipengaruhi oleh kondisi fisik, tapi juga kondisi psikologis ibu menyusui. Oleh sebab itu, mengonsumsi makanan laktogenik saja belum tentu dapat memperbanyak ASI seperti yang Busui harapkan. Busui juga perlu mengenal warna ASI yang normal dan juga tidak, sebelum memberikannya kepada Si Kecil.

Cara terbaik untuk meningkatkan produksi ASI adalah dengan mengombinasikan semua cara-cara di atas. Bila cara-cara tersebut tidak membuahkan hasil dan produksi ASI masih sedikit, cobalah lakukan konsultasi laktasi dengan dokter atau bidan di rumah sakit.