Meski memiliki gejala yang hampir mirip, sakit kepala akibat sinusitis dan migrain tetap berbeda. Langkah penanganannya pun tidak sama. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui perbedaan gejala sinusitis dan migrain agar tidak salah langkah dalam mengobatinya.

Sakit kepala merupakan salah satu gejala dari penyakit sinusitis dan migrain. Gejala sakit kepala akibat sinusitis dan migrain sekilas hampir mirip, yaitu nyeri di sekitar dahi yang makin parah ketika penderitanya membungkuk dan disertai pilek, hidung tersumbat, atau mata berair.

Perbedaan Sakit Kepala Akibat Sinusitis dan Migrain - Alodokter

 

Karena gejala sakit kepala akibat sinusitis dan migrain mirip, banyak orang yang tidak bisa mengenali perbedaannya. Padahal, sakit kepala yang muncul memiliki ciri khasnya masing-masing. Agar penanganannya tepat, penting untuk mengenali sakit kepala akibat kedua penyakit tersebut.

Ciri-Ciri Sakit Kepala Akibat Sinusitis

Berikut ini adalah beberapa ciri khas sakit kepala akibat sinusitis:

1. Terjadi setelah flu

Salah satu pemicu munculnya gejala sinusitis adalah infeksi pernapasan atas, seperti flu. Jika Anda mengalami sakit kepala setelah menderita flu dan memang memiliki gangguan pada sinus, kemungkinan besar itu disebabkan oleh sinusitis.

2. Berlangsung selama beberapa hari

Sakit kepala akibat sinusitis sering kali berlangsung selama beberapa hari, bahkan hingga seminggu. Sementara itu, sakit kepala migrain biasanya hanya berlangsung selama beberapa jam, paling lama 2 hari.

3. Disertai keluhan lain

Selain sakit kepala, sinusitis juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti demam, keluarnya lendir kental dari hidung, pilek, hidung tersumbat, gangguan indra penciuman, dan bau mulut. Sinusitis juga bisa menyebabkan kepala sakit saat menunduk. Berbagai gejala ini bisa berlangsung selama 7–10 hari.

Untuk mengatasi sakit kepala yang disebabkan oleh sinusitis, Anda bisa menggunakan beberapa jenis obat, seperti obat pereda nyeri dan dekongestan. Sementara itu, untuk mengobati sinusitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri, penggunaan antibiotik resep diperlukan.

Selain itu, Anda juga bisa melakukan bilas hidung dengan neti pot untuk meringankan gejala sinusitis.

Ciri-Ciri Sakit Kepala Akibat Migrain

Sakit kepala akibat migrain memiliki ciri yang sedikit berbeda dengan sakit kepala akibat sinusitis. Berikut ini adalah beberapa ciri khasnya:

Mual dan muntah

Sakit kepala yang disebabkan oleh migrain biasanya disertai rasa mual, muntah, dan mata sensitif terhadap cahaya. Gejala-gejala tersebut bisa muncul dalam beberapa waktu sebelum sakit kepala migrain muncul. Sementara itu, gejala sinusitis tidak berhubungan dengan mual, muntah, dan sensitif terhadap cahaya.

Penglihatan terganggu

Sakit kepala karena sinusitis bisa mereda dengan istirahat, sedangkan sakit kepala migrain terkadang tidak membaik hanya dengan istirahat yang cukup.

Sebagian penderita migrain juga sering merasakan sakit kepala yang makin parah dan disertai gangguan penglihatan atau mata mudah silau. Ketika sakit kepala akibat migrain kambuh, penderitanya pun juga akan sulit beraktivitas.

Sakit kepala sebelah

Ini merupakan salah satu ciri khas sakit kepala pada migrain. Berbeda dengan sakit kepala yang umumnya dirasakan di wajah atau belakang kepala, sakit kepala akibat migrain biasanya terasa berdenyut dan hanya muncul pada satu sisi kepala saja.

Berbeda dengan sinusitis, pengobatan sakit kepala akibat migrain tidak hanya bertujuan untuk meredakan gejala, tetapi juga mencegah migrain kambuh kembali. Pengobatan migrain juga penting untuk mengurangi frekuensi, tingkat keparahan, dan durasi gejala yang muncul.

Pada kondisi migrain yang tergolong ringan, obat antinyeri, seperti paracetamol atau ibuprofen, biasanya digunakan untuk mengurangi sakit kepala. Namun, jika sudah berat, penderita migrain biasanya perlu mendapatkan obat-obatan pereda gejala migrain yang diresepkan dokter.

Sakit kepala akibat sinusitis dan migrain bisa mirip dan sulit dibedakan. Jika Anda masih tidak bisa membedakan keduanya atau sering mengalami sakit kepala yang tidak jelas penyebabnya, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Dengan begitu, dokter bisa mencari tahu penyebabnya dan memberikan penanganan yang sesuai.