Bentuk kondom yang Anda gunakan saat berhubungan seksual sangat berpengaruh dalam mencegah kehamilan dan penularan penyakit menular seksual. Oleh karena itu, pemilihan kondom tidak boleh sembarangan dan harus disesuaikan dengan ukuran penis Anda.  

Secara umum, kondom dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kondom pria yang digunakan untuk melapisi penis dan kondom wanita yang digunakan di dalam vagina.

Bentuk Kondom Beserta Cara Memilihnya - Alodokter

 

Saat ini, jenis dan bentuk kondom pria telah tersedia dalam berbagai ukuran, dengan warna, tekstur, dan rasa yang beragam pula. Jika ukuran kondom dan cara penggunaannya tepat, kondom pria dapat mencegah kehamilan hingga 98 persen. 

Cara Memilih Jenis dan Bentuk Kondom yang Tepat

Berikut ini adalah cara memilih jenis dan bentuk kondom yang tepat sesuai dengan kebutuhan Anda:

1. Pilih ukuran kondom sesuai dengan panjang penis

Menggunakan kondom yang sesuai dengan ukuran penis dapat meningkatkan kenyamanan dan menentukan efektivitas kondom. Meski ukuran kondom umumnya sudah tertera, Anda tetap harus menyesuaikannya dengan ukuran panjang penis, karena setiap merek memiliki standar ukuran tersendiri.

Kondom ukuran sedang panjangnya sekitar 19 cm, sedangkan kondom ukuran besar panjangnya sekitar 20 cm. Jika kondom tidak sesuai dengan ukuran penis, dikhawatirkan akan membuat air mani mengalir ke dalam vagina sehingga gagal mencegah kehamilan dan meningkatkan risiko penularan penyakit menular seksual

2. Perhatikan lebar kondom

Setelah memastikan panjang kondom, jangan lupa untuk memperhatikan lebarnya. Bentuk kondom dengan panjang dan lebar yang sesuai dengan ukuran penis akan membuat Anda dan pasangan merasa lebih nyaman saat berhubungan seksual. 

Lebar kondom ukuran sedang adalah sekitar 5 cm, sedangkan kondom ukuran besar memiliki lebar sekitar 5,5 cm. 

Lebar kondom yang terlalu kecil berpotensi menekan ujung penis hingga terasa kencang dan membuat kondom mudah rusak. Namun, jika lebar kondom terlalu longgar, kondom tidak dapat bekerja dengan efektif karena akan mudah terlepas.  

3. Pilih kondom dengan bahan yang nyaman 

Setiap kondom yang dijual bebas di pasaran memiliki bahan yang berbeda-beda. Perbedaan bahan ini sering kali menimbulkan efek yang beragam pada tiap orang. 

Kebanyakan kondom terbuat dari bahan karet lateks yang dapat menyebabkan rasa gatal, kemerahan, serta iritasi pada sebagian orang. Jadi, jika Anda mengalami alergi lateks, pastikan kondom yang Anda pilih terbuat dari bahan plastik atau bahan lain yang lebih aman. 

4. Pastikan kondom sudah berpelumas 

Sebagian bentuk kondom sudah dilengkapi dengan pelumas sehingga memudahkan penggunaannya pada penis. Selain lebih nyaman, pelumas juga dapat mencegah iritasi dan nyeri pada penis. Jika Anda membeli kondom yang belum dilapisi pelumas, Anda bisa memberikan pelumas tambahan.

Pastikan Anda melumasi kondom dengan pelumas berbahan dasar air dan hindari memberikan pelumas berbahan dasar minyak, seperti baby oil, minyak kelapa, atau petroleum jelly. Ini dimaksudkan untuk mencegah kondom robek ketika Anda sedang berhubungan seksual.

5. Pilih jenis kondom sesuai dengan keinginan

Kondom yang dijual di pasaran saat ini hadir dengan jenis yang beragam. Berikut ini adalah beragam jenis dan bentuk kondom yang dapat Anda coba: 

  • Kondom bertekstur dipercaya dapat meningkatkan kepuasan bagi Anda dan pasangan saat berhubungan seksual
  • Kondom yang memiliki rasa umumnya digunakan mencapai kepuasaan saat seks oral 
  • Kondom berwarna dapat disesuaikan dengan warna favorit Anda atau pasangan
  • Kondom penghangat mengandung pelumas yang dapat mengeluarkan sensasi hangat saat berhubungan seksual, sehingga dapat meningkatkan kenikmatan saat berhubungan seksual.

Namun, sebelum membeli kondom berdasarkan jenis dan bentuk kondom yang tepat, periksalah label BPOM dan tanggal kedaluwarsa untuk memastikan keamanannya.

Perlu diingat bahwa untuk menghindari kehamilan dan penyakit menular seksual, sebisa mungkin jangan gunakan kondom dengan terburu-buru. Penggunaan kondom yang terburu-buru dapat membuat kondom robek dan mudah lepas. 

Selain itu, hindari menggunakan kondom yang tidak disimpan dengan benar. Bila perlu, konsultasikan ke dokter untuk menentukan jenis dan bentuk kondom yang sesuai dengan kebutuhan Anda.