Jerawat bernanah menunjukkan bahwa jerawat yang muncul sudah terinfeksi bakteri. Masalah ini tak hanya bisa mengurangi rasa percaya diri, namun juga bisa menimbulkan rasa nyeri. Jika Anda memiliki jerawat bernanah, sebaiknya segera obati agar tidak menjadi semakin parah.

Ada beragam jenis jerawat, salah satunya adalah jerawat bernanah atau jerawat pustula. Jerawat jenis ini ditandai dengan benjolan yang lebih besar dan terasa nyeri.

Jerawat Bernanah, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Saat jerawat bernanah muncul, kulit di sekitar jerawat akan tampak lebih merah dan sedikit bengkak. Jerawat juga tampak penuh dengan nanah yang berwarna keputihan atau kekuningan.

Apa Penyebab Jerawat Bernanah?

Jerawat muncul saat folikel atau tempat tumbuhnya rambut tersumbat oleh sel kulit mati atau minyak alami kulit (sebum). Saat jerawat terinfeksi oleh bakteri, maka tubuh secara alami akan melawan bakteri penyebab infeksi. Dari reaksi tersebut, terbentuklah nanah pada jerawat.

Jerawat bernanah umumnya terasa nyeri ketika disentuh. Bahkan, pada kasus tertentu, jerawat yang sudah terinfeksi ini bisa menyebabkan infeksi kulit berat yang disertai gejala demam.

Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko munculnya jerawat bernanah, yaitu:

  • Tidak terjaganya kebersihan kulit, misalnya karena jarang mencuci muka atau mandi.
  • Wajah sering berkeringat.
  • Perubahan hormon, seperti pubertas, kehamilan, atau menstruasi.
  • Stres.
  • Reaksi alergi atau iritasi terhadap produk perawatan kulit, misalnya sabun, pelembab, dan kosmetik.
  • Terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan atau makanan yang terlalu manis.

Bagaimana Cara Mengatasi dan Mencegah Jerawat Bernanah?

Sebenarnya, jerawat bernanah yang ukurannya kecil bisa hilang dengan sendirinya. Akan tetapi, jika jerawat sudah bernanah dan semakin besar atau terasa sakit, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, yaitu:

1. Menggunakan obat jerawat

Penggunaan obat jerawat bisa menjadi solusi untuk meredakan jerawat yang meradang dan bernanah. Pilihlah obat jerawat dengan kandungan bahan aktif benzoil peroksida, asam salisilat, dan sulfur. Pastikan Anda menggunakan obat jerawat sesuai petunjuk yang tertera pada kemasan obat.

Jika kondisi jerawat bernanah semakin memburuk atau banyak, maka penggunaan antibiotik, tretinoin, atau obat hormonal (seperti pil KB) mungkin akan dibutuhkan. Meski begitu, penggunaan jenis obat jerawat ini harus atas rekomendasi dari dokter.

2. Tidak memencet jerawat

Satu hal yang perlu Anda ingat saat memiliki jerawat bernanah adalah hindari memencet jerawat. Alih-alih membuat nanah menghilang, tindakan ini justru membuat nanah masuk lebih dalam ke pori-pori kulit di sekitarnya, sehingga membuat jerawat semakin meradang, membesar, hingga menimbulkan bekas jerawat.

Memencet jerawat juga bisa menambah jumlah kuman yang ada di jerawat, sehingga semakin meradang dan membuat  jerawat semakin parah.

3. Rutin membersihkan wajah

Salah satu cara mencegah sekaligus mengatasi munculnya jerawat adalah dengan menjaga kebersihan kulit wajah. Anda dianjurkan untuk membersihkan wajah dua kali sehari secara rutin, dengan sabun pembersih wajah yang tidak mengandung alkohol agar terhindar dari iritasi.

Kemudian, bilas wajah dengan air hangat dan gunakan handuk berbahan lembut untuk mengeringkan wajah dengan cara menepuk-nepuknya secara perlahan.

4. Gunakan pelembap dan tabir surya

Setelah wajah dibersihkan, jangan lupa untuk menggunakan pelembap kulit agar kulit tetap terhidrasi dan tabir surya untuk mencegah agar kulit tidak kering. Pastikan Anda memilih produk pelembap dan tabir surya dengan label noncomedogenic. Hindari pemakaian produk yang berbahan minyak karena dapat menimbulkan komedo dan jerawat berulang.

5. Bijak dalam menggunakan kosmetik

Sebagian wanita mungkin menggunakan kosmetik wajah atau make up untuk membantu menyamarkan jerawat. Namun, beberapa jenis kosmetik justru bisa menyebabkan pori-pori wajah tersumbat dan memicu munculnya jerawat.

Oleh sebab itu, pilihlah produk kosmetik yang tidak mengandung pewangi, bebas minyak, dan berlabel noncomedogenic. Ganti juga kosmetik yang sudah lama tidak dipakai karena berpotensi terdapat kuman di dalamnya.

6. Jalani pola hidup sehat

Selain merawat kulit dari luar, merawat kesehatan kulit dari dalam juga harus dilakukan untuk mencegah jerawat muncul kembali. Anda dianjurkan untuk menjalani pola hidup sehat dengan konsumsi makanan sehat untuk kulit, perbanyak konsumsi air putih, menghindari asap roko, dan mengelola stres dengan baik.

Jika berbagai cara di atas tidak efektif mengatasi jerawat bernanah atau jerawat disertai dengan demam, mual, lemas, dan rasa nyeri yang tak tertahankan, maka Anda sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter kulit untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.