Hematokrit merupakan kadar sel darah merah dalam darah. Kadar sel darah merah yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dapat menjadi salah satu tanda penyakit tertentu, seperti dehidrasi, anemia, penyakit jantung bawaan, penyakit paru, gagal ginjal, hingga leukimia.

Hematokrit (Ht) menunjukkan jumlah persentase perbandingan sel darah merah terhadap volume darah. Sel darah merah berperan sebagai pembawa oksigen dan nutrisi ke seluruh bagian tubuh. Agar tubuh tetap sehat, nilai hematokrit harus berada di batas normal.Kadar Hematokrit Tidak Nomal, Waspadai Beragam Penyakit Ini! - Alodokter

Nilai Hematokrit Normal

Kadar hematokrit dinyatakan dalam satuan persen. Misalnya, hematokrit 20% berarti ada 20 mililiter sel darah merah dalam 100 mililiter darah.

Setiap manusia memiliki rentang normal hematokrit yang berbeda-beda. Perbedaan ini didasarkan pada usia, jenis kelamin, dan batas normal alat yang digunakan di laboratorium pengujian.

Secara garis besar, berikut adalah rentang nilai normal hematokrit berdasarkan usia dan jenis kelamin:

  • Bayi baru lahir: 55–66%
  • Bayi usia 1 minggu: 47–65%
  • Bayi usia 1 bulan: 37–49%
  • Bayi usia 3 bulan: 30–36%
  • Anak usia 1 tahun: 29–41%
  • Anak usia 10 tahun: 36–40%
  • Laki-laki dewasa: 42–54%
  • Perempuan dewasa: 38–46%

Penyebab Hematokrit Tidak Normal

Tes hematokrit merupakan bagian dari pemeriksaan darah lengkap. Tes hematokrit dapat membantu dokter untuk mendiagnosis atau mengetahui kondisi medis yang diderita pasien, serta menentukan seberapa baik tubuh pasien merespons pengobatan yang telah diberikan.

Umumnya, pemeriksaan penunjang ini digunakan untuk mendeteksi dehidrasi, kekurangan nutrisi, anemia, dan leukemia. Selain itu, dokter juga mungkin akan menganjurkan tes hematokrit bila ada kecurigaan penyakit yang mungkin ditunjukkan oleh kadar hematokrit yang tidak normal.

Kadar hematokrit rendah

Kadar hematokrit rendah bisa disebabkan oleh beberapa kondisi kesehatan berikut:

  • Anemia (kekurangan sel darah merah)
  • Perdarahan
  • Penghancuran sel darah merah
  • Kekurangan gizi atau malnutrisi
  • Konsumsi air yang berlebihan
  • Kekurangan zat besi, asam folat, vitamin B12 dan vitamin B6
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit pada sumsum tulang belakang atau kanker, termasuk leukimia, multiple myeloma, atau limfoma

Kadar hematokrit tinggi

Kadar hematokrit yang tinggi bisa terdapat pada orang tinggal di dataran tinggi, atau pada orang yang memiliki kebiasaan merokok. Selain itu, tingginya kadar hematokrit juga dapat menjadi tanda beberapa kondisi berikut:

  • Penyakit jantung bawaan
  • Dehidrasi
  • Demam berdarah
  • Gagal jantung kanan
  • Rendahnya kadar oksigen dalam darah
  • Penyakit sumsum tulang yang menyebabkan tidak normalnya kadar sel darah merah dalam darah
  • Jaringan parut atau penebalan pada paru-paru
  • Tumor ginjal
  • Polisitemia vera

Prosedur Pemeriksaan Hematokrit

Pemeriksaan hematokrit dilakukan dengan pengambilan sampel darah yang kemudian akan dikirim ke laboratorium untuk dievaluasi. Sampel darah diambil melalui pembuluh darah vena yang paling menonjol, biasanya di daerah siku atau punggung tangan.

Di laboratorium, hematokrit dievaluasi dan dipisahkan komponen-komponennya hingga terbagi menjadi 3 bagian, yakni sel darah merah, antikoagulan, dan plasma darah.

Kemudian, jumlah sel-sel darah merah ini dibandingkan dengan volume total darah di sampel. Setelah didapatkan hasilnya dalam satuan persen, kemudian dibandingkan dengan nilai standar atau nilai normal hematokrit.

Dengan demikian, akan diperoleh kesimpulan apakah nilai hematokrit darah yang diuji tersebut tergolong normal atau abnormal (terlalu rendah atau tinggi).

Hal yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Menjalani Pemeriksaan Hematokrit

Sebelum menjalankan tes hematokrit, Anda harus berkonsultasi pada dokter terkait kondisi Anda, seperti kehamilan atau apakah Anda baru saja mendapatkan transfusi darah.

Sebab, ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi hasil tes hematokrit dan menghasilkan hasil yang tidak akurat, seperti:

  • Baru saja kehilangan darah atau baru saja melakukan transfusi darah
  • Mengalami dehidrasi berat
  • Tinggal di dataran tinggi.

Umumnya, tes hematokrit tidak menimbulkan efek samping atau risiko yang berarti. Anda mungkin akan mengalami sedikit perdarahan dan memar pada titik di mana darah diambil.

Meski demikian, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter jika terjadi pembengkakan atau perdarahan yang tidak kunjung berhenti setelah melakukan pemeriksaan hematokrit.

Bila pemeriksaan hematrokit menunjukkan hasil yang abnormal, Anda tidak perlu panik. Cobalah berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan penyebab dan mendapatkan penanganan yang sesuai.