Vaksin demam berdarah dengue (DBD) sudah tersedia di Indonesia sejak beberapa tahun silam. Pemberian vaksin demam berdarah direkomendasikan untuk orang yang pernah terkena DBD guna menekan tingkat keparahan bila orang tersebut infeksi lagi.

Demam berdarah merupakan salah satu penyakit infeksi yang mematikan di negara-negara beriklim tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Data dari Kementerian Kesehatan RI mencatat bahwa kasus DBD yang muncul pada tahun 2022 mencapai lebih dari 130.000 kasus, dengan jumlah kematian sekitar 1.000 orang.

Vaksin Demam Berdarah Dengue, Langkah Awal Mencegah DBD - Alodokter

Oleh karena itu, untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus DBD, salah satu caranya adalah menerima vaksin demam berdarah. Namun, Anda tentunya harus ketahui terlebih dahulu informasi tepat terkait vaksin DBD.

Vaksin Demam Berdarah Aman dan Efektif

Vaksin demam berdarah berisi virus Dengue hidup yang dilemahkan. Virus DBD terbagi menjadi empat jenis, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Nah, vaksin ini dapat melindungi tubuh dari keempat jenis virus ini.

Hingga saat ini, tidak ada laporan terkait efek samping vaksin demam berdarah. Namun, untuk memastikan keamanannya, Badan POM RI akan terus memantau ketat penggunaan vaksin ini di Indonesia.

Vaksin demam berdarah bermanfaat untuk mencegah terjadinya penyakit demam berdarah yang parah dan menyebabkan kematian, terlebih orang yang pernah terinfeksi virus Dengue berisiko terinfeksi lagi untuk kedua kalinya.

Petunjuk Penggunaan Vaksin Demam Berdarah

Vaksin demam berdarah dengue diperuntukkan bagi anak-anak dan orang dewasa, mulai dari usia 6–45 tahun. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, vaksin ini diberikan kepada orang yang telah terinfeksi virus Dengue sebelumnya. Oleh karena itu, orang yang belum pernah terinfeksi virus ini tidak diperbolehkan untuk mendapatkan vaksin deman berdarah dengue.

Berikut ini adalah dosis dan petunjuk pemakaian vaksin demam berdarah:

  • Dosis vaksin diberikan 3 kali, masing-masing sebanyak 0,5 mL dengan jarak waktu penyuntikan selama 6 bulan
  • Bila pemberian vaksin tertunda, dibutuhkan konsultasi dokter untuk menentukan penggantian jadwal
  • Suntikan vaksin demam berdarah diberikan secara subkutan atau disuntikkan ke lapisan bawah kulit pada lengan atas

Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua orang boleh mendapatkan vaksin demam berdarah. Berikut ini adalah kelompok orang yang tidak dianjurkan menjalani vaksinasi DBD:

  • Ibu hamil dan menyusui
  • Orang yang memiliki riwayat reaksi alergi parah terhadap vaksin, baik vaksin demam berdarah maupun vaksin lainnya
  • Orang yang sedang mengalami demam tinggi atau sedang
  • Penderita infeksi HIV, baik simtomatik (dengan gejala) maupun asimtomatik (tanpa gejala)

Hingga saat ini, setidaknya ada lima jenis vaksin DBD tambahan yang sedang dievaluasi dalam uji klinis. Vaksin yang sedang dikembangkan tersebut diharapkan bisa melindungi semua orang, baik yang sudah terinfeksi maupun belum, dari berbagai jenis virus Dengue.

Meski begitu, sebenarnya DBD bisa dicegah tanpa vaksin. Langkah pencegahan DBD yang efektif dan efisien meliputi menguras bak mandi, menaburkan serbuk abate untuk mematikan jentik nyamuk, menutup penampungan air, dan menyemprotkan pembasmi serangga ke semua ruangan di rumah.

Jika Anda sudah pernah terkena DBD dan ingin melindungi diri dengan mendapatkan vaksin demam berdarah dengue, sebaiknya konsultasikan kondisi Anda ke dokter terlebih dahulu. Nantinya, dokter akan memutuskan perlu atau tidaknya Anda menerima vaksin tersebut.