Granuloma adalah kelainan pada jaringan tubuh yang disebabkan oleh peradangan. Kelainan ini bisa terlihat sebagai kumpulan sel pada jaringan dalam pemeriksaan mikroskopis. Granuloma terbagi menjadi beberapa jenis dan umumnya dibedakan berdasarkan letaknya.

Granuloma terbentuk ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap zat atau benda yang dianggap asing oleh tubuh, baik yang sifatnya kimiawi, biologis, maupun fisik. Selain itu, kondisi ini juga bisa dipicu oleh infeksi, peradangan, atau iritasi.

Memahami Granuloma dan Jenisnya - Alodokter

Jenis-Jenis Granuloma

Granuloma dapat muncul di berbagai organ tubuh, seperti paru-paru, hati, mata, atau kulit. Beberapa jenis granuloma yang paling sering ditemui, yaitu:

1. Granuloma paru

Granuloma paru merupakan jenis granuloma yang paling umum ditemukan. Kelainan ini biasanya disebabkan oleh infeksi paru, seperti tuberkulosis atau histoplasmosis. Granuloma paru biasanya tidak menimbulkan gejala, sehingga sering kali baru terdeteksi setelah penderitanya melakukan foto Rontgen atau CT Scan paru-paru.

Meski jarang menimbulkan gejala, granuloma paru bisa menyebabkan penderitanya mengalami batuk yang tak kunjung sembuh, sesak napas, nyeri dada, dan demam.

2. Granuloma hati

Granuloma hati biasanya tidak dipicu oleh penyakit pada jaringan hati, melainkan penyakit lain yang menyebabkan peradangan di seluruh tubuh, misalnya tuberkulosis dan sarkoidosis.

Granuloma pada hati jarang sekali memengaruhi fungsi hati dan biasanya tidak bergejala. Jika saat pemeriksaan ditemukan adanya jenis granuloma ini, kemungkinan Anda sedang menderita penyakit serius yang membutuhkan penanganan medis segera.

3. Granuloma kulit

Granuloma kulit dapat terjadi akibat adanya kerusakan atau peradangan pada kulit. Selain itu, konsumsi obat tertentu atau adanya penyakit lain yang diderita, seperti penyakit autoimun, diabetes, kusta, dan hiperlipidemia, juga bisa menyebabkan granuloma kulit.

Bentuk granuloma pada kulit bisa bermacam-macam, sehingga diperlukan pemeriksaan dokter guna menentukan penanganan yang tepat.

4. Granulomatous lymphadenitis (GLA)

Granuloma kelenjar getah bening terbagi menjadi GLA menular dan GLA tidak menular. Sarkoidosis termasuk jenis GLA yang tidak menular, tetapi penyebabnya masih belum diketahui. GLA menular dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, seperti pada tularemia dan penyakit cakar kucing atau cat scratch disease.

5. Granulomatous interstitial nephritis (GIN)

GIN adalah granuloma yang terbentuk pada ginjal. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu, tetapi bisa juga disebabkan oleh infeksi tuberkulosis. GIN tergolong kasus granuloma langka atau jarang terjadi.

6. Penyakit granuloma kronis

Granuloma kronis merupakan penyakit turunan yang terjadi saat sel imunitas tubuh  tidak bekerja secara semestinya. Kondisi ini membuat tubuh tidak mampu melawan atau membunuh bakteri dan jamur penyebab infeksi dengan baik.

Penyakit granuloma kronis dapat menyebabkan penderitanya rentan terkena infeksi kulit, seperti bisul, abses, dan eksim yang sulit disembuhkan. Tak hanya itu, seseorang yang menderita penyakit ini juga berisiko terkena diare persisten, pembengkakan kelenjar getah bening, atau pneumonia.

Selain jenis granuloma di atas, ada pula granuloma yang disebabkan oleh infeksi menular seksual, misalnya granuloma inguinal yang terjadi di lipatan paha, bokong, atau area kelamin, dan lymphogranuloma venereum (LGV) yang bisa menyebabkan borok pada kemaluan.

Pemeriksaan dan Penanganan Granuloma                              

Granuloma sering kali terdeteksi tanpa sengaja, yaitu saat seseorang sedang menjalani pemeriksaan kesehatan. Hal ini karena granuloma umumnya tidak menunjukkan gejala yang khas.

Bila Anda dicurigai menderita granuloma, dokter akan mencari tahu penyebabnya melalui berbagai pemeriksaan, seperti menganalisis riwayat kesehatan dan riwayat penyakit keluarga, tes laboratorium, pemeriksaan radiologi, atau biopsi.

Setelah itu, dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan penyebab yang mendasarinya. Misalnya, granuloma paru yang dipicu oleh infeksi bakteri, pengobatan yang diberikan bisa berupa obat antibiotik.

Pada kasus granuloma yang disebabkan oleh peradangan, seperti sarkoidosis, dokter akan meresepkan obat antiradang, misalnya kortikosteroid.

Granuloma umumnya tidak bersifat ganas atau kanker, tapi perlu diatasi dengan cepat dan tepat karena bisa memicu ragam keluhan atau penyakit lain. Oleh karena itu, segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala atau berisiko terkena granuloma.