Alergi debu dapat dipicu oleh berbagai partikel di dalam debu. Meski debu sulit dihindari sepenuhnya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk meminimalkan risiko kekambuhan alergi ini.

Alergi debu terjadi saat sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan terhadap partikel-partikel di dalam debu, seperti tungau, spora jamur, bangkai kecoa, atau bulu dan sel kulit mati hewan. Berbagai macam partikel pemicu alergi debu ini disebut sebagai alergen, yang sebenarnya tidak berbahaya bagi mereka yang tidak menderita alergi debu.

Alergi Debu, Begini Cara Meminimalkan Reaksinya - Alodokter

Gejala alergi debu pada tiap orang berbeda-beda, bisa ringan maupun berat. Gejala yang timbul dapat berupa bersin, batuk, hidung berair, mata merah dan bengkak, tenggorokan atau hidung yang terasa gatal, mengi, bahkan serangan asma berat.

Meminimalkan Reaksi Alergi Debu

Langkah utama untuk mencegah munculnya gejala alergi debu adalah menghindari paparan debu. Meski tidak dapat sepenuhnya dihilangkan atau dihindari, Anda dapat mengurangi risiko kambuhnya alergi debu dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar, terutama kebersihan di dalam rumah.

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk membersihkan rumah dari debu:

  • Bersihkan seluruh perabot dan furnitur di dalam rumah, seperti sofa, tempat tidur, dan meja makan menggunakan lap basah secara rutin.
  • Cuci sprei, sarung bantal, gorden, boneka, dan taplak meja menggunakan air panas dengan suhu sekitar 55°C untuk membunuh tungau penyebab alergi debu.
  • Bersihkan lantai secara rutin menggunakan sapu, kain pel, atau vacuum cleaner, agar bulu hewan penyebab alergi debu bisa hilang.
  • Buang peralatan atau benda yang tidak diperlukan dan berpotensi menjadi tempat menumpuknya debu, seperti koran dan majalah bekas.
  • Jaga kelembapan udara di dalam rumah menggunakan humidifier atau pendingin ruangan agar jamur tidak mudah berkembang biak.

Selain itu, jika Anda mengalami reaksi alergi debu karena bulu hewan peliharaan, sebaiknya hindari membawa hewan peliharaan ke dalam kamar tidur atau area rumah yang menggunakan alas karpet.

Anda juga sebaiknya menggunakan masker saat membersihkan rumah dari debu. Hal ini penting dilakukan untuk mencegah terhirupnya ke dalam mulut dan hidung.

Tak hanya meminimalkan keberadaan debu pemicu reaksi alergi, menjaga kebersihan rumah, termasuk memastikan kondisi rumah bebas dari asap rokok, juga dapat mengurangi bahaya polusi udara di dalam rumah. Dengan demikian, kesehatan Anda dan anggota keluarga akan lebih terjaga.

Bila Anda telah menerapkan upaya untuk meminimalkan alergi debu tapi tidak ada perubahan, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, terutama bila alergi debu disertai mata bengkak dan gatal terus-menerus, mengi, atau keluhan yang muncul sampai mengganggu aktivitas.