Terapi ozon adalah pilihan pengobatan alternatif yang menggunakan ozon untuk menambah kadar oksigen di dalam tubuh. Terapi ozon dapat digunakan dalam pengobatan penyakit tertentu, seperti gangguan gigi, diabetes, hingga kanker.

Ozon merupakan gas tidak berwarna yang terdiri dari 3 atom oksigen yang disebut O3. Meski dianggap berbahaya, berbagai penelitian menunjukkan bahwa ozon memiliki efek terapeutik.

5 Manfaat Terapi Ozon untuk Pengobatan - Alodokter

Studi di laboratorium menunjukkan, ozon dapat menghambat pertumbuhan virus, bakteri, protozoa, dan jamur. Selain dari itu, terapi ini dianggap dapat menstimulasi metabolisme oksigen serta mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.

Prosedur Terapi Ozon

Ada tiga metode untuk melakukan terapi ozon. Umumnya, gas ozon dimasukkan ke dalam tubuh secara langsung melalui:

  • Intramuscular (suntikan ke dalam otot)
  • Intravena (suntikan ke pembuluh darah)
  • Langsung ke jaringan tubuh yang memerlukan ozon

Menurut penelitian, ketika ozon bersentuhan dengan cairan tubuh, reaksi yang dihasilkan membentuk lebih banyak protein dan sel darah merah. Hasilnya adalah peningkatan suplai oksigen dalam tubuh.

Manfaat Terapi Ozon untuk Pengobatan

Terapi ozon bisa dimanfaatkan untuk mengobati beberapa kondisi berikut:

1. Nyeri punggung bagian bawah

Suntikan gas ozon diduga bermanfaat bagi penderita nyeri punggung bagian bawah akibat saraf terjepit (HNP). Efek ini terkait dengan efek ozon yang memiliki sifat antiradang yang baik.

Penelitian menunjukkan bahwa terapi ozon yang dibarengi dengan terapi fisik memberikan hasil yang cukup efektif dalam mengatasi masalah nyeri saraf pada pasien hernia saraf tulang belakang.

Penelitian lain menunjukkan bahwa perawatan injeksi oksigen-ozon yang ditambah dengan injeksi kortikosteroid juga menunjukkan efek penghilang rasa sakit yang baik, dan hampir setara dengan efek berkurangnya nyeri pada pasien saraf terjepit yang menjalani operasi tulang belakang.

2. Tumor dan kanker

Pada penelitian di laboratorium, terlihat bahwa terapi ozon dengan konsetrasi tertentu dapat menghambat pertumbuhan sel kanker paru-paru, kanker payudara, dan tumor rahim.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa terapi ozon dapat meningkatkan efek kekebalan tubuh dalam melawan sel-sel kanker yang terdapat di dalam tubuh.

Meskipun terapi ozon disebut tidak dapat memperpanjang harapan hidup pasien kemoterapi, namun pasien kemoterapi yang menjalani terapi ozon cenderung memiliki respons terapi yang lebih baik dengan efek samping kemoterapi yang lebih ringan.

3. Perawatan luka diabetes

Salah satu komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes adalah luka yang susah sembuh. Luka diabetes ini lama kelamaan dapat menyebabkan borok yang terinfeksi dan cepat meluas.

Kabar baiknya, terapi ozon yang disertai perawatan luka dan antibiotik pada penderita diabetes memberikan efek yang lebih baik dalam penyembuhan luka daripada hanya dengan pemberian antibiotik saja.

Efek ini diduga terkait kemampuan terapi ozon dalam membantu menyalurkan oksigen ke jaringan tubuh yang luka, serta mengurangi peradangan. Hasilnya, luka diabetes menjadi cepat sembuh dan risiko infeksi pun berkurang.

4. Masalah gigi dan mulut

Sebuah jurnal kesehatan menyatakan bahwa terapi ozon memiliki manfaat yang besar pada terapi karang gigi, memperbaiki lubang gigi, terapi perawatan penyakit gusi yang kerap menyebabkan timbulnya bau mulut, perawatan infeksi gigi internal atau perawatan endodontik.

Terapi ozon telah terbukti efektif dalam membasmi bakteri, virus, dan jamur yang ditemukan di dalam akar gigi yang terinfeksi.

5. Gangguan imun

Terapi ozon mungkin bermanfaat bagi penderita gangguan imun karena efeknya dapat membantu merangsang sistem kekebalan tubuh. Contoh gangguan kekebalan tubuh yang bisa mendapatkan manfaat dari terapi ozon adalah HIV dan rheumatoid arthritis.

Perlu diketahui, meski terapi ozon dianggap sebagai pilihan pengobatan sampingan terhadap penyakit berat, hingga kini penelitian dan uji klinis terkait terapi ozon ini masih terus berlangsung. Belum ada bukti medis yang cukup untuk mendukung penggunaan ozon sebagai terapi pengobatan secara medis.

Jika Anda ingin mencoba terapi ozon ini, pastikan praktisi yang melakukan terapi tersebut memiliki reputasi dan lisensi yang jelas. Pasalnya, terapi ozon bukan tanpa risiko.

Kesalahan dalam melakukan terapi ini bisa mengakibatkan risiko seperti emboli. Untuk itu, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter sebelum memutuskan menjalani terapi ozon.

Pertimbangkan manfaat serta risikonya, dan diskusikan dengan dokter terkait pilihan perawatan lain di samping terapi ozon untuk mengatasi kondisi yang Anda alami.