Kekurangan protein tidak hanya memicu munculnya rasa lapar, lelah, dan lemas, tetapi juga berdampak pada terganggunya kondisi kesehatan. protein dibutuhkan untuk membangun, memperbaiki, serta mengatur fungsi berbagai jaringan dan organ tubuh, termasuk otot.

Kebutuhan protein harian adalah 1035% dari total konsumsi kalori per hari. Untuk mencukupi kebutuhan ini, Anda perlu memasukkan makanan berprotein tinggi, seperti daging tanpa lemak, ikan, telur, susu, dan kacang-kacangan ke dalam menu makan sehari-hari agar tidak kekurangan protein.

5 Dampak Kekurangan Protein Bagi Tubuh - Alodokter

Dampak Kekurangan Protein

Jika kebutuhan protein tidak terpenuhi atau tubuh tidak bisa mencerna dan menyerap protein dengan baik, kekurangan protein tentu tidak akan terhindarkan. Berikut ini adalah dampak buruk yang dapat muncul akibat kekurangan protein:

1. Kerontokan rambut

Kurangnya asupan protein bisa memicu kerontokan rambut. Pasalnya, saat tubuh kekurangan protein, laju pertumbuhan rambut akan melambat dan makin banyak folikel rambut yang memasuki fase istirahat. Efeknya, rambut menjadi rapuh, mudah rontok, dan lebih tipis.

2. Gangguan fungsi otak

Kekurangan protein bisa menyebabkan gangguan fungsi otak. Alasannya, karena asam amino yang terdapat pada protein dibutuhkan untuk pembentukan beragam jenis neurotransmiter, yaitu senyawa kimia yang berperan mengantar stimulus atau pesan ke sel saraf otak maupun otot.

Asam amino yang terkandung dalam protein juga diperlukan untuk pembentukan dopamin dan serotonin yang berkaitan dengan suasana hati. Kekurangan dopamin dan serotonin bisa membuat suasana hati menjadi buruk dan memicu gangguan perilaku.

3. Imunitas tubuh menurun

Kekurangan protein dapat menurunkan kekebalan atau imunitas tubuh. Itulah sebabnya orang yang kebutuhan proteinnya tidak tercukupi dengan baik lebih rentan terkena penyakit, khususnya penyakit infeksi.

4. Pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat

Pertumbuhan dan perkembangan anak juga dipengaruhi oleh kecukupan asupan proteinnya. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, protein merupakan bahan baku berbagai jaringan, hormon, dan neurotransmiter.

Jika asupan protein anak kurang, tentu saja proses pertumbuhan dan perkembangannya dapat terganggu. Salah satu tandanya adalah anak mengalami stunting atau memiliki tubuh yang lebih pendek daripada anak lain seusianya.

5. Proses penyembuhan luka menjadi lambat

Kekurangan asupan protein dapat memperlambat proses penyembuhan luka. Penelitian menunjukkan bahwa salah satu penyebab luka sulit sembuh adalah rendahnya kadar protein di dalam tubuh. Hal ini tentu tidak mengherankan, karena protein dibutuhkan untuk memperbaiki jaringan yang rusak dan membentuk jaringan baru.

Itulah informasi seputar dampak kekurangan protein yang perlu untuk Anda ketahui. Oleh karena itu, penting untuk mencukupi kebutuhan protein harian dengan baik agar kesehatan tetap terjaga.

Untuk mengetahui dengan pasti jumlah asupan protein yang direkomendasikan, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter. Pasalnya, kebutuhan protein setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung berat badan, usia, aktivitas, dan kondisi kesehatan.