Bronkitis pada anak kerap membuat orang tua resah dan khawatir. Meski sebagian kasus bronkitis bisa sembuh dengan sendirinya, kondisi ini tetap perlu Bunda waspadai agar Si Kecil dapat terhindar dari komplikasi serius yang bisa saja terjadi.  

Bronkitis merupakan radang saluran bronkus atau saluran yang menghubungkan tenggorokan ke paru-paru. Penyakit ini dapat dialami oleh orang dewasa maupun anak-anak.

Bronkitis pada Anak dan Cara Tepat Mengobatinya - Alodokter

Pada anak, penyebab bronkitis paling umum adalah infeksi virus atau bakteri dan polusi udara, misalnya asap rokok dan asap pembakaran sampah.

Selain infeksi dan polusi, bronkitis pada anak juga bisa disebabkan oleh hal lain, seperti tersedak benda asing, refluks asam lambung, dan alergi yang dipicu oleh debu, serbuk sari, atau tungau.

Berbagai Gejala Bronkitis pada Anak

Berdasarkan durasi waktu gejala yang muncul, bronkitis pada anak dapat dikategorikan menjadi 2 jenis, yaitu bronkitis akut dan kronis. Bronkitis akut lebih sering terjadi akibat infeksi bakteri atau virus. Secara umum, infeksi virus di saluran pernapasan dapat sembuh dalam waktu 10–14 hari.

Meski demikian, bronkitis akut terkadang bisa menjadi kronis apabila kondisi ini terjadi terus-menerus hingga merusak saluran pernapasan. Beberapa riset bahkan menyebutkan bahwa anak yang mengalami bronkitis kronis lebih berisiko mengalami asma di kemudian hari.

Jika pada bronkitis akut gejala dapat bertahan dalam waktu berminggu-minggu, gejala bronkitis kronis pada anak bisa bertahan lama hingga lebih dari 1 bulan atau hilang timbul sepanjang tahun.

Berikut ini adalah beberapa gejala bronkitis yang dapat dialami anak:

  • Batuk berdahak
  • Hidung tersumbat atau pilek
  • Sakit tenggorokan
  • Suara serak
  • Dada terasa sakit atau nyeri saat batuk
  • Demam
  • Napas berbunyi, terutama ketika menghembuskan napas (mengi)
  • Sulit bicara, makan, atau tidur akibat sesak napas

Pada kondisi tertentu, anak yang mengalami bronkitis harus segera mendapat pertolongan dokter, terutama bila mengalami demam hingga di atas 38º Celsius, sesak napas, dan tidak mau makan, minum, atau menyusui. Gejala ini bisa menandakan bahwa bronkitis sudah menyebabkan komplikasi berupa pneumonia.

Pengobatan Bronkitis pada Anak

Pengobatan bronkitis pada anak disesuaikan dengan penyebabnya. Bronkitis yang disebabkan alergi atau polusi dapat diatasi dengan menghindari pemicu alergi atau alergen.

Untuk kasus bronkitis pada anak lainnya, dokter akan memberikan beberapa jenis obat untuk mengatasi kondisi tersebut, yaitu:

Antibiotik

Antibiotik diberikan untuk mengatasi bronkitis pada anak yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Penggunaan obat ini harus disesuaikan dengan anjuran dan resep dokter. Bila digunakan sembarangan dan tidak sesuai petunjuk dokter, antibiotik justru bisa menyebabkan bakteri kebal terhadap pengobatan yang dilakukan

Meski demikian, antibiotik terkadang juga bisa diberikan sebagai pencegahan agar anak tidak terkena komplikasi berupa infeksi bakteri pada saluran pernapasan atau pneumonia.

Obat batuk

Obat batuk pada anak dapat diberikan bila batuk yang disebabkan bronkitis sudah membuat anak susah tidur. Meski demikian, Anda dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter lebih dulu sebelum memberikan obat batuk kepada Si Kecil, terlebih bila anak masih berusia di bawah 6 tahun.

Obat-obatan jenis lain

Untuk meredakan gejala demam akibat bronkitis, dokter akan memberikan obat pereda demam seperti paracetamol. Sedangkan untuk mengatasi bronkitis yang disebabkan alergi, dokter bisa memberikan obat antialergi atau antihistamin.

Pada kasus tertentu, misalnya bronkitis yang parah hingga membuat anak sesak napas atau batuk terus-menerus, dokter bisa memberikan obat hirup dengan nebulizer.

Di samping berbagai pengobatan di atas, Bunda juga harus mencukupi kebutuhan cairan Si Kecil agar ia terhindar dari dehidrasi. Bila Si Kecil sering berada di dalam ruangan ber-AC, gunakan pelembap ruangan atau humidifier karena dapat mengurangi hidung tersumbat.

Penting untuk diketahui bahwa anak yang menderita bronkitis kronis membutuhkan latihan pernapasan untuk paru-paru. Latihan ini merupakan salah satu program dari rehabilitasi paru untuk bronkitis kronis yang bertujuan untuk mengatasi masalah pernapasan.

Cara Mencegah Bronkitis pada Anak

Virus atau bakteri penyebab bronkitis dapat menular melalui udara dan percikan air liur saat anak yang terinfeksi bersin atau batuk. Oleh karena itu, Bunda perlu melakukan langkah pencegahan agar Si Kecil terhindar dari penularan infeksi yang dapat terjadi.

Langkah pencegahan paling mudah adalah pastikan Si Kecil selalu mencuci tangan  hingga bersih setelah beraktivitas dan ketika hendak makan. Bunda juga perlu memberikan Si Kecil nutrisi yang seimbang agar sistem kekebalan tubuhnya dapat bekerja secara optimal untuk melawan virus atau bakteri penyebab bronkitis.

Sementara itu, Bunda juga harus memerhatikan kondisi lingkungan rumah. Jauhkan Si Kecil dari asap rokok dan bersihkan rumah secara rutin agar Si Kecil terhindar dari alergi akibat debu atau tungau.

Hal lain yang tak kalah penting adalah melengkapi vaksinasi anak untuk mencegah infeksi saluran pernapasan sesuai jadwal imunisasi. Vaksinasi tersebut meliputi DPT, influenza, dan pneumonia.

Bronkitis pada anak bukanlah kondisi yang bisa dianggap sepele. Oleh karena itu, bila Si Kecil menunjukkan gejala yang mengarah ke bronkitis, seperti batuk, demam, atau keluhan lain, dan tidak membaik selama 3 hari, segera bawa ia ke dokter agar bisa menjalani pemeriksaan dan mendapatkan penanganan yang tepat.