Memperbaiki kualitas udara di rumah merupakan upaya yang penting dilakukan. Pasalnya, udara yang kotor bisa memicu reaksi alergi dan memperburuk masalah pernapasan.

Sumber polusi udara atau polutan tak hanya dari luar ruangan, tetapi juga bisa berasal dari dalam rumah, misalnya asap rokok, debu, jamur, serbuk sari, atau bulu hewan peliharaan.

Meningkatkan Kualitas Udara di Rumah untuk Mencegah Alergi - Alodokter

Jika tidak segera diatasi, polutan ini bisa memicu berbagai reaksi alergi, mulai dari batuk, bersin, hingga gangguan pernapasan, seperti hidung mampat dan sesak.

Cara Meningkatkan Kualitas Udara di Rumah

Meningkatkan kualitas udara bisa mengurangi Anda dari paparan polutan yang ada di dalam rumah dan membuat suasana menjadi lebih segar dan nyaman, sehingga Anda lebih mudah bernapas.

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memperbaiki kualitas udara di dalam rumah:

1. Rutin membersihkan rumah

Untuk mengurangi risiko alergi, penting untuk membersihkan rumah secara teratur. Dengan begitu, rumah juga menjadi lebih sehat karena kebersihan dalam ruangan yang baik otomatis akan mengurangi debu, jamur, atau bulu binatang peliharaan yang bertebaran di dalamnya.

Anda bisa menjaga kebersihan rumah dengan cara:

  • Membersihkan karpet atau sofa dengan vacuum cleaner atau penyedot debu
  • Membersihkan ruang tamu, kamar tidur, dan kamar mandi
  • Menghindari hewan peliharaan menjangkau area tempat tidur
  • Mencuci perlengkapan tempat tidur, seperti sprei, sarung bantal, dan selimut, dengan air hangat
  • Menerapkan aturan untuk tidak merokok di dalam rumah

2. Menggunakan alat pembersih udara

Alat pembersih udara bisa menjadi solusi jika Anda memiliki alergi terhadap debu atau partikel di udara. Alat ini biasanya membersihkan udara dengan sistem penyaring udara, seperti teknologi high efficiency particulate air (HEPA) yang dinilai efektif membersihkan polutan.

Selain itu, ada juga pembersih udara yang memiliki kemampuan menghasilkan ion-ion yang berfungsi untuk mengurangi beberapa iritan pemicu gejala alergi.

Tempatkanlah alat pembersih udara di area rumah Anda yang paling sering digunakan, termasuk ruang tidur. Pilihlah alat pembersih udara dengan ukuran kecil atau portable agar lebih mudah dipindahkan dari satu ruangan ke ruangan lain.

Meski mungkin tidak akan membersihkan udara secara menyeluruh, setidaknya alat pembersih udara ini bisa mengurangi tingkat polusi udara di dalam rumah.

3. Menjaga kelembapan udara

Menjaga kelembapan udara yang sehat juga bisa membantu mengurangi debu, jamur, dan alergen lainnya. Jika memiliki risiko alergi, ada baiknya Anda memiliki alat untuk mengecek kelembapan udara rumah Anda. Idealnya, kelembapan udara berkisar antara 30–50%.

Anda bisa menggunakan humidifier untuk kondisi udara yang cenderung kering. Selain untuk meningkatkan kelembapan udara, alat ini juga bisa membantu mengatasi masalah kesehatan yang berkaitan dengan udara kering, seperti sinusitis, sakit tenggorokan, kulit kering, dan bibir pecah-pecah.

Anda juga bisa menggunakan AC (air conditioner) selama beberapa jam sehari jika udara sedang cenderung lembap, misalnya ketika musim hujan. Pendingin ruangan dapat mengurangi tingkat kelembapan di dalam ruangan dan efektif mengontrol alergen, yaitu dengan mencegah serbuk sari masuk ke dalam ruangan.

Bila tidak memungkinkan untuk menggunakan kedua alat tersebut, Anda bisa melakukan cara berikut ini untuk menjaga kelembapan udara:

  • Buka jendela setiap pagi agar udara segar masuk ke dalam rumah.
  • Gunakan kipas di dapur untuk menghilangkan asap masakan.
  • Hindari menyirami tanaman di dalam rumah secara berlebihan.
  • Segera perbaiki pipa air yang bocor jika memang ada.

4. Meletakkan tanaman di dalam rumah

Selain memperindah ruangan, tanaman di dalam rumah juga bisa menjadi cara alami untuk meningkatkan kualitas udara, terutama di ruang tertutup dengan sedikit aliran udara. Tanaman dinilai mampu menyerap racun berbahaya dan polutan yang dilepaskan bahan sintetis dalam ruangan, seperti perabotan dan karpet.

Anda bisa memilih tanaman hias yang berdaun lebar, seperti sirih gading, karet merah, atau aglonema. Namun, bila meletakkan tanaman hias di dalam rumah malah memicu reaksi alergi, sebaiknya Anda meletakkannya di luar rumah.

Selain melakukan upaya untuk memperbaiki kualitas udara di rumah, jangan lupa untuk tetap membersihkan alat pembersih udara serta pendingin ruangan, seperti kipas angin dan AC, dan mengganti saringannya secara berkala. Dengan demikian, kualitas udara dapat ditingkatkan dan kesehatan tetap terjaga.

Perlu diingat bahwa cara-cara di atas tidak bertujuan untuk menyembuhkan alergi, tetapi untuk mengurangi risiko munculnya atau kambuhnya alergi. Jika anggota keluarga di rumah memang memiliki alergi, sebaiknya konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.