Bayi ASI jarang BAB kerap kali membuat banyak orang tua merasa khawatir. Bila hal ini terjadi pada buah hati Bunda, jangan panik dulu, ya! Mari simak penjelasannya berikut ini.

Karakteristik buang air besar (BAB) merupakan salah satu indikator kesehatan bayi. Jadi, penting bagi Bunda untuk memerhatikan adanya perubahan warna atau tekstur pada tinja, serta berapa kali Si Kecil BAB dalam 1 minggu. Dengan begitu, Bunda dapat memantau kesehatan dan kecukupan gizi yang diperoleh Si Kecil.

Normalkah Jika Bayi ASI Jarang BAB? - Alodokter

Apakah Normal Bayi ASI Jarang BAB?

Bayi ASI yang jarang BAB biasanya tergolong normal dan tidak perlu dikhawatirkan, ya, Bun. Hal ini karena komposisi ASI dimanfaatkan seluruhnya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi. Jadi, sisa yang dikeluarkan dari tubuh melalui BAB cenderung sedikit.

Sebenarnya, tidak ada patokan khusus seberapa sering BAB yang normal pada bayi. Umumnya, bayi baru lahir yang diberi ASI eksklusif akan BAB sebanyak 6–10 kali di minggu pertama usianya. Saat memasuki usia 3–6 minggu, bayi hanya akan BAB tiap beberapa hari sekali, bahkan ada yang tidak BAB hingga kurang lebih 1 minggu.

Lain halnya dengan bayi yang diberi susu formula. Umumnya, bayi yang diberi susu formula akan lebih sering BAB, yaitu sebanyak 2–4 kali sehari sampai usia 4 minggu. Setelah itu, bayi akan BAB setiap hari atau dua kali sehari.

Waspadai Gejala Konstipasi pada Bayi ASI

Meskipun bayi ASI jarang BAB tergolong normal, tidak menutup kemungkinan ini juga merupakan gejala dari konstipasi atau kesulitan BAB.

Kondisi ini sebenarnya jarang terjadi pada bayi ASI eksklusif. Umumnya, bayi mulai mengalami kesulitan BAB ketika diberikan tambahan susu formula atau sudah mulai mengonsumsi makanan pendamping ASI (MPASI).

Bayi bisa dikatakan konstipasi jika mengalami gejala-gejala sulit BAB dalam 1 bulan. Gejala-gejala tersebut antara lain:

  • Buang air besar kurang dari 2 kali dalam 1 minggu
  • Bayi terlihat kesulitan dan tidak nyaman saat BAB
  • Tinja bayi keras dan kering, sehingga sulit keluar
  • Perutnya akan terasa lebih keras saat disentuh
  • Keinginan menyusu menurun
  • Tinja berukuran besar-besar, bahkan bisa merobek dinding anus dan menyebabkan perdarahan saat dikeluarkan

Bayi ASI jarang BAB merupakan situasi yang umumnya normal. Meski begitu, Bunda juga perlu mengetahui tanda-tanda Si Kecil sudah mengalami konstipasi. Selain itu, pastikan situasi ini tidak memengaruhi berat badannya. Jadi, terus pastikan Si Kecil mengalami peningkatkan berat badan sesuai usianya, ya, Bun.

Jika Si Kecil mengalami gejala kesulitan BAB seperti di atas, coba mandikan ia dengan air hangat dan berikan pijatan lembut pada perutnya. Bila Si Kecil masih sulit BAB, sebaiknya bawa ia ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan yang aman baginya.