Gelombang cahaya merupakan suatu radiasi sinar elektromagnetik. Dalam bidang kedokteran, gelombang cahaya dapat dimanfaatkan sebagai metode pemeriksaan dan pengobatan untuk kondisi atau penyakit tertentu, seperti penyakit kulit, penyakit kuning, dan kanker.

Gelombang cahaya terdiri atas beberapa jenis, yaitu gelombang radio, gelombang mikro, cahaya tampak, inframerah, sinar-X, sinar gamma, dan sinar ultraviolet. Setiap gelombang memiliki fungsi yang berbeda-beda di dunia medis.

5 Manfaat Gelombang Cahaya untuk Pengobatan secara Medis - Alodokter

Tipe gelombang cahaya yang sering digunakan untuk mendiagnosis suatu penyakit adalah sinar-X untuk foto Rontgen dan gelombang radio pada pemeriksaan MRI. Sedangkan, sinar ultraviolet umumnya digunakan sebagai terapi penyakit tertentu.

Selain itu, penggunaan cahaya tampak sebagai laser juga sering digunakan, baik dalam prosedur untuk mengatasi suatu penyakit maupun keperluan estetika atau kecantikan.

Pemanfaatan Gelombang Cahaya dalam Dunia Medis

Selain fungsi yang sudah disebutkan di atas, gelombang cahaya juga bisa digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi medis, seperti:

1. Mengobati penyakit kulit

Gelombang cahaya jenis sinar ultraviolet dapat dipakai untuk memperbaiki kondisi kulit tertentu, misalnya psoriasis, vitiligo, dermatitis, dan kanker kulit. Dengan terapi cahaya, kulit akan memperoleh lebih banyak asupan vitamin D sehingga dapat mempercepat proses penyembuhan luka.

2. Mengatasi penyakit kuning

Penyakit kuning pada bayi yang baru lahir juga dapat diobati oleh terapi cahaya. Terapi ini diperlukan untuk memecah bilirubin menjadi senyawa yang dapat dikeluarkan melalui urine dan feses. Gelombang cahaya yang digunakan berupa cahaya tampak berspektrum biru-hijau.

3. Mengurangi nyeri pada otot dan sendi

Terapi sinar dengan spektrum merah bisa mempercepat penyembuhan tulang serta mengurangi rasa nyeri pada penyakit tendinitis dan osteoarthritis. Hal itu karena sinar merah bisa membantu perbaikan sel serta mengatasi peradangan pada jaringan otot dan sendi lutut.

4. Menjadi pengobatan penyakit kanker

Anda mungkin sering mendengar istilah radioterapi untuk penderita penyakit kanker. Terapi ini memanfaatkan gelombang cahaya berenergi tinggi, seperti sinar-X, sinar gamma, dan partikel proton, untuk menghancurkan atau merusak sel kanker.

Terapi radiasi dapat membunuh sel kanker atau memperlambat pertumbuhannya dengan cara merusak DNA dari sel tersebut. Terapi ini umumnya sebagai terapi tambahan dari penggunaan obat-obatan kemoterapi.

5. Mengatasi seasonal affective disorder

Gelombang cahaya ultraviolet dapat pula dimanfaatkan dalam terapi cahaya untuk mengatasi depresi musiman atau SAD (seasonal affective disorder). Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami depresi selama musim tertentu, terutama saat musim dingin.

Hal ini karena pada musim dingin tubuh kekurangan paparan sinar matahari sehingga mengakibatkan ganggun irama sirkadian dan ketidakseimbangan hormon. Melalui terapi cahaya, penderita SAD akan memperoleh paparan sinar dari cahaya buatan untuk menggantikan sinar matahari.

Selain beragam manfaat gelombang cahaya di atas, gelombang gamma juga kerap digunakan sebagai alternatif bedah saraf otak untuk mengurangi rasa nyeri dan risiko terjadinya komplikasi operasi.

Pemilihan jenis terapi gelombang cahaya dan lama pemberiannya ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi atau penyakit yang terjadi. Semua terapi tersebut umumnya bersifat aman, tetapi pada sebagian orang dapat menimbulkan efek samping tertentu.

Beberapa keluhan yang muncul pascaterapi meliputi:

Apabila efek samping tersebut timbul, Anda perlu memberi tahu dokter agar terapi dapat disesuaikan.

Gelombang Cahaya Sebagai Laser dalam Dunia Medis

Sinar laser termasuk jenis gelombang cahaya tampak yang umum digunakan untuk tujuan kesehatan dan kecantikan. Pada tindakan operasi misalnya, sinar ini dipakai untuk memotong, membakar, atau menghancurkan jaringan tertentu, seperti batu ginjal, batu empedu, atau tumor.

Selain itu, terapi sinar laser juga bisa memperbaiki fungsi penglihatan pada operasi LASIK dan retina mata yang lepas atau ablasi retina. Tak jarang sinar ini turut dimanfaatkan oleh dokter gigi untuk prosedur pemutihan gigi.

Sementara pada tindakan kecantikan kulit, sinar laser sering digunakan untuk menghilangkan bulu di badan, menghapus tato di kulit, memperbaiki tekstur kulit, serta mengatasi noda hitam dan bekas jerawat.

Meski jarang, terapi laser juga memiliki beberapa efek samping, seperti bengkak pada area yang terkena laser, perdarahan, atau peningkatan tekanan bola mata pada operasi mata. Sementara itu, terapi laser untuk kecantikan memiliki risiko efek samping berupa infeksi, perubahan warna kulit, dan muncul ruam kulit.

Apabila Anda memiliki kondisi atau penyakit tertentu yang membutuhkan terapi gelombang cahaya, jangan ragu untuk konsultasi ke dokter lebih dulu. Dengan begitu, Anda akan lebih yakin menjalani prosedur yang disarankan dokter serta lebih paham cara mencegah dan mengenali efek samping yang dapat timbul.