Sebagian orang mungkin belum mengetahui perbedaan miom dan kista ovarium atau justru menganggap keduanya sebagai kondisi yang sama. Dengan memahami perbedaan antara miom dan kista di ovarium, Anda dapat mengenali gejalanya sehingga pemeriksaan dan penanganan dapat segera dilakukan.

Miom dan kista ovarium merupakan dua jenis tumor jinak pada organ reproduksi wanita. Meski demikian, keduanya merupakan dua kondisi yang berbeda. Perbedaan miom dan kista ovarium paling mudah dikenali dari bentuk dan letaknya.

Perbedaan Miom dan Kista Ovarium yang Penting Diketahui - Alodokter

Miom adalah pertumbuhan sel yang bersifat jinak dari otot dinding rahim. Sementara kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang tumbuh dan berkembang di ovarium atau indung telur, baik indung telur bagian kiri, kanan, atau di kedua indung telur.

Perbedaan Miom dan Kista Ovarium Berdasarkan Penyebab

Penyebab pasti timbulnya miom masih menjadi tanda tanya. Namun, ada beberapa faktor yang bisa memicu pertumbuhannya, antara lain:

Genetik

Jika nenek, ibu, atau saudara kandung perempuan Anda pernah memiliki miom, maka Anda juga berpotensi memiliki miom.

Hormon

Hormon estrogen dan progesteron yang diproduksi secara berlebihan di dalam ovarium juga bisa memicu pertumbuhan miom.

Usia mentruasi pertama terlalu dini

Penelitian menunjukkan wanita yang mengalami menstruasi pertama di bawah usia 10 tahun memiliki risiko terkena miom lebih tinggi.

Berbeda dengan miom, kista ovarium diketahui dapat tumbuh secara alami di dalam tubuh wanita, terutama pada masa subur atau sedang haid. Namun, yang perlu diwaspadai adalah ketika ukuran kista semakin membesar.

Hal tersebut dapat menimbulkan masalah yang berkaitan dengan penyakit tertentu, seperti endometriosis dan sindrom polisistik ovarium (PCOS).

Perbedaan Miom dan Kista Ovarium Berdasarkan Gejala

Pertumbuhan miom sering kali tidak terdeteksi karena memang tidak menimbulkan gejala, terlebih jika ukurannya masih kecil atau jumlahnya sedikit. Miom dan kista ovarium biasanya terdeteksi secara tidak sengaja, misalnya saat seorang wanita sedang menjalani pemeriksaan USG rahim.

Namun, pada kasus tertentu, timbulnya miom bisa ditandai dengan perdarahan dari vagina, perut kram, nyeri panggul saat menstruasi, serta sering buang air kecil.

Sama seperti miom, kista ovarium juga kerap tidak menimbulkan gejala sama sekali. Gejala baru muncul saat kista mulai membesar dan berdampak pada organ dan jaringan di sekitarnya.

Beberapa gejala kista ovarium yang dapat muncul meliputi mual dan muntah, perut terasa kembung, nyeri saat berhubungan seksual, sakit di punggung belakang dan paha, serta nyeri di payudara. Jika kondisinya semakin parah, terkadang dapat disertai dengan demam, tubuh terasa lemas, dan nyeri panggul yang sangat mengganggu.

Pengobatan Miom dan Kista Ovarium

Pada kondisi ringan dengan gejala yang tidak terlalu berat, dokter akan menyarankan pemeriksaan berkala untuk memantau perkembangan kista atau miom.

Namun, jika sudah menimbulkan gejala yang mengganggu, miom dan kista ovarium perlu segera mendapat penanganan. Jika tidak ditangani dengan benar, miom dan kista ovarium bisa menyebabkan komplikasi seperti anemia, torsi ovarium, atau pecahnya kista.

Pengobatan miom dilakukan dengan pemberian hormon, misalnya pil KB atau hormon gonadotropin. Jika ukuran miom besar atau jumlahnya banyak, diperlukan tindakan operasi pengangkatan miom.

Serupa dengan pengobatan miom, pengobatan kista ovarium bisa dilakukan dengan pemberian hormon. Jika ukuran kista besar atau dicurigai terdapat kanker, maka diperlukan tindakan operasi.

Setelah memahami perbedaan miom dan kista ovarium, sebaiknya Anda lebih waspada dan mulai menerapkan pola hidup sehat. Segera periksakan diri ke dokter jika Anda merasakan gejala-gejala yang telah disebutkan di atas.

Semakin cepat miom dan kista ovarium terdeteksi dan diobati, maka akan menurunkan risiko gangguan kesehatan atau komplikasi yang lebih parah.