Beredar mitos bahwa alat KB jenis tertentu bisa membuat tubuh wanita menjadi gemuk. Namun tidak perlu khawatir, karena ada beberapa pilihan alat KB yang tidak bikin gemuk untuk para wanita. Dengan mengetahui apa saja alat KB tersebut, kamu tetap bisa mencegah kehamilan sekaligus menjaga berat badan ideal.

Banyak orang yang beranggapan bahwa alat KB dapat meningkatkan nafsu makan, sehingga memicu kenaikan berat badan. Padahal sebenarnya, semua jenis alat kontrasepsi atau KB (termasuk KB hormonal) tidak terbukti dapat membuat tubuh menjadi gemuk atau mengalami obesitas.

Pilihan Alat KB yang Tidak Bikin Gemuk - Alodokter

Jenis KB hormonal yang saat ini digunakan sudah disesuaikan dosisnya agar tidak memberi pengaruh yang signifikan terhadap kenaikan berat badan. Bertambahnya berat badan justru disebabkan oleh beberapa faktor, seperti menjalani pola hidup yang tidak sehat, pertambahan usia, atau memiliki gangguan kesehatan tertentu.

Beragam Jenis KB yang Tidak Bikin Gemuk

Jika penggunaan kontrasepsi hormonal membuat kamu khawatir akan peningkatan berat badan, maka beragam jenis kontrasepsi berikut bisa menjadi pilihan untukmu:

1. IUD

IUD atau Intra Uterine Device, yang juga dikenal sebagai KB spiral, adalah salah satu alat kontrasepsi yang tidak bikin gemuk. KB ini berbentuk huruf T dan berukuran sekitar 3 cm yang dimasukkan ke dalam rahim. Ada dua jenis IUD yang umumnya digunakan, yakni yang mengandung hormon atau yang tidak mengandung hormon.

IUD nonhormonal memiliki lilitan tembaga di sekelilingnya dan berfungsi sebagai spermisida yang mampu membunuh sperma. Jenis kontrasepsi ini dapat digunakan hingga 10 tahun.

Sedangkan, IUD yang mengandung hormon dilengkapi dengan hormon progestin yang berfungsi untuk menebalkan lendir pada serviks dan mencegah pembuahan di dalam rahim. IUD hormonal dapat digunakan hingga 3–5 tahun.

Kendati umumnya tidak menyebabkan peningkatan berat badan, tetapi pada sebagian kecil wanita yang menggunakan IUD hormonal, sedikit peningkatan berat badan juga mungkin terjadi. Namun tenang, peningkatannya tidak cukup signifikan hingga bisa membuat tubuh mengalami obesitas.

2. Spermisida

Spermisida juga merupakan alat KB yang tidak bikin gemuk. Tersedia dalam bentuk krim, gel, atau tablet, yang harus dimasukkan ke dalam vagina sebelum berhubungan intim, guna membunuh sel sperma. Selain itu, beberapa jenis kondom juga ada yang dilapisi oleh spermisida.

Meski tidak menyebabkan gemuk, sayangnya alat KB ini dapat menyebabkan alergi atau iritasi pada sebagian orang. Gejalanya bisa berupa rasa perih, gatal, atau kemerahan pada organ intim saat digunakan dalam berhubungan seksual.

3. Cervical cap

Cervical cap adalah alat kontrasepsi yang terbuat dari karet yang fleksibel. Alat kontrasepsi yang juga tidak menyebabkan kegemukan ini, diletakkan di mulut rahim atau serviks, sehingga menutup jalan masuk sperma menuju ke rahim. Cervical cap akan bekerja efektif untuk mencegah kehamilan jika digunakan bersamaan dengan spermisida.

4. Diafragma

Sama seperti cervical cap, kontrasepsi diafragma juga diletakkan di mulut rahim dan menghalangi masuknya sperma ke rahim. Hal yang membedakan antara keduanya adalah ukuran kontrasepsi diafragma yang lebih besar dibandingkan cervical cap. Diafragma juga lebih efektif digunakan dengan spermisida.

Agar pemasangannya lebih tepat dan efektif dalam mencegah kehamilan, alat kontrasepsi ini bisa dipasang oleh bidan atau dokter.

5. Kondom

Kondom terbuat dari bahan lateks yang berfungsi untuk mencegah sperma masuk ke dalam vagina dan rahim. Alat kontrasepsi ini tersedia untuk pria dan wanita. Pada pria, kondom dipakai saat akan berhubungan seksual. Sementara, kondom wanita dapat dimasukkan ke vagina setidaknya delapan jam sebelum berhubungan intim.

Berbagai jenis alat kontrasepsi yang disebutkan di atas umumnya tidak memengaruhi hormon tubuh. Oleh sebab itu, jenis kontrasepsi ini tidak mengganggu masa menyusui dan tidak berpengaruh pada bertambahnya berat badan.

Selain jenis alat kontrasepsi di atas, alat kontrasepsi lain, seperti KB hormonal (misalnya pil KB atau suntik KB) dan KB mantap, juga tidak menyebabkan peningkatan berat badan yang signifikan.

Beberapa jenis KB hormonal memang bisa membuat berat badan wanita yang memakainya sedikit meningkat. Namun, riset sejauh ini menunjukkan bahwa peningkatan berat badan tersebut tidak signifikan untuk menyebabkan obesitas.

Apabila kamu masih bingung atau ragu untuk memutuskan jenis KB mana yang paling cocok dengan kondisi kesehatan kamu, kamu dianjurkan untuk berkonsultasi ke dokter guna mendapatkan saran terbaik, ya.