Tidak sedikit orang mengira dapat terlindung dari polusi udara saat berada di dalam mobil. Padahal, polusi udara di dalam mobil tidak kalah berbahaya dari polusi udara di luar mobil. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah untuk mengurangi paparan polusi saat berada di dalam mobil.

Polusi udara di dalam mobil bisa disebabkan oleh bahan kimia yang berasal dari komponen interior mobil, emisi asap kendaraan lain, dan polusi udara dari luar yang masuk melalui jendela atau ventilasi udara mobil.

6 Cara Mengurangi Polusi Udara di Dalam Mobil - Alodokter

Paparan polusi udara ini berbahaya karena bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari sesak napas, iritasi mata, hingga gangguan pernapasan. Bahkan, meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, kerusakan saraf, dan kanker.

Sumber Polusi Udara di Dalam Mobil

Berikut ini adalah beberapa sumber polusi udara di dalam mobil, baik yang berasal dari luar maupun yang berasal dari dalam mobil itu sendiri:

  • Volatile Organic Compounds (VOC), seperti benzena, xilena, dan toluena
  • Poly brominated diphenyl ethers
  • Phthalates
  • Karbon monoksida
  • Nitrogen dioksida
  • Formalin
  • Debu dan berbagai mikroorganisme, seperti bakteri, virus, dan jamur

Konsentrasi sumber polusi udara di dalam mobil dapat meningkat tajam dan makin berbahaya bagi tubuh pada waktu tertentu, misalnya saat mobil digunakan pada siang hari dan saat jam-jam sibuk, khususnya di daerah perkotaan.

Cara Mengurangi Paparan Polusi Udara di Dalam Mobil

Meski tidak bisa dihindari sepenuhnya, paparan polusi udara di dalam mobil bisa dikurangi. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi paparan polusi udara saat sedang berkendara:

1. Hindari berkendara pada jam sibuk

Polusi udara di dalam mobil akan lebih tinggi saat Anda terjebak kemacetan. Hal ini dikarenakan polusi udara dari luar, seperti emisi karbon yang berasal dari asap kendaraan, bisa lebih banyak masuk ke dalam mobil.

Oleh karena itu, Anda disarankan untuk tidak berkendara saat arus lalu lintas sedang padat. Namun, jika memang harus menggunakan mobil pada jam sibuk, pastikan untuk selalu menutup jendela dan menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan mobil Anda.

Bila memungkinkan, Anda juga bisa mencari jalur alternatif lain yang tidak terlalu padat untuk menghindari paparan polusi berlebih.

2. Buka dan tutup jendela mobil pada waktu yang tepat

Membuka jendela mobil saat berkendara memang dapat mengurangi paparan polusi udara dalam mobil, misalnya debu atau asap rokok. Meski begitu, membuka jendela saat sedang berada di jalan yang ramai kendaraan justru dapat meningkatkan paparan polusi udara yang berasal dari luar mobil.

Oleh karena itu, Anda sebaiknya membuka jendela saat sedang berada di lingkungan yang udaranya bersih. Sebaliknya, tutuplah jendela mobil hingga rapat saat sedang berkendara di jalanan yang ramai kendaraan atau lingkungan yang tinggi polusi udara.

3. Hindari memarkir mobil di bawah sinar matahari

Paparan sinar matahari berlebih dapat membuat temperatur udara di dalam mobil menjadi lebih panas. Hal ini bisa memicu peningkatan konsentrasi polusi udara di dalam mobil, terutama gas VOC.

Oleh karena itu, cobalah untuk mencari tempat parkir yang teduh dan terlindungi dari sinar matahari di siang hari. Jika tersedia, carilah tempat parkir di dalam gedung agar mobil Anda tidak terpapar sinar matahari berlebih.

4. Rutin bersihkan mobil

Langkah untuk mengurangi polusi udara di dalam mobil selanjutnya adalah dengan membersihkan komponen interior mobil secara rutin menggunakan lap basah.

Hal ini penting dilakukan karena partikel debu dan bakteri bisa menempel di bagian dalam mobil dan menyebabkan kualitas udara di dalam mobil makin tercemar.

Anda juga disarankan melakukan perawatan air conditioner mobil secara rutin agar tetap dapat menyaring debu secara optimal, sehingga kualitas udara di dalam mobil selalu terjaga dengan baik.

5. Jangan merokok di dalam mobil

Mengurangi paparan polusi juga dapat dilakukan dengan tidak merokok saat berada di dalam mobil. Kebiasaan ini sangat berbahaya, baik untuk perokok aktif maupun pasif, karena bahan kimia dalam asap rokok tidak akan langsung menghilang meski Anda telah membuka jendela atau menyalakan AC.

Selain itu, partikel berbahaya dan beracun dari asap rokok juga bisa bertahan lebih lama di dalam mobil meski asap rokok sudah menghilang.

6. Hindari menggunakan pengharum ruangan

Pengharum ruangan kerap digunakan untuk membuat udara di dalam mobil terasa lebih segar, bersih, dan wangi. Padahal, produk ini sebenarnya hanya menyamarkan bau dengan aroma buatan saja dan tidak mengatasi sumber bau yang sebenarnya.

Bila Anda ingin membuat udara di dalam mobil lebih segar, cobalah untuk membuka jendela mobil saat berada di area yang bersih. Selain itu, Anda juga bisa menggunakan pengharum ruangan alami, misalnya bunga atau daun pandan yang telah dikeringkan.

Beberapa cara di atas dapat mengurangi polusi udara di dalam mobil dan membuat udara di dalamnya menjadi lebih segar dan bersih untuk dihirup. Dengan demikian, risiko terjadinya berbagai masalah kesehatan akibat polusi udara di dalam mobil pun akan berkurang.

Jika muncul keluhan atau gejala akibat paparan polusi udara di dalam mobil, seperti sakit kepala, pilek, batuk, sesak napas, atau gatal-gatal, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.