Popok bayi tersedia dalam bentuk sekali pakai atau kain. Memilih popok yang sesuai mungkin menjadi dilema bagi sebagian orang tua. Untuk membantu memutuskan mana popok bayi yang paling cocok, yuk, cari tahu apa saja kelebihan dan kekurangan popok sekali pakai dan popok kain!

Penggunaan popok bayi, baik popok kain maupun popok sekali pakai, tergantung pada pilihan masing-masing orang tua. Anda bisa memilih salah satu di antara keduanya atau menggunakan keduanya. Apa pun jenis popok bayi, yang terpenting adalah harus sesuai dengan kebutuhan, anggaran, dan kenyamanan bayi.

Popok Bayi Sekali Pakai VS Popok Kain - Alodokter

Popok Bayi dari Kain

Popok bayi berbahan kain tersedia dalam berbagai pilihan bahan, desain, warna, dan bentuk yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Popok kain umumnya dipilih karena bisa dipakai berkali-kali sehingga dapat mengurangi sampah dan dianggap lebih ramah lingkungan. Selain itu, popok kain punya kelebihan sebagai berikut:

  • Lebih hemat daripada popok bayi sekali pakai karena bisa dicuci dan dipakai berulang
  • Bisa disimpan dan digunakan kembali untuk anak yang selanjutnya
  • Dianggap lebih aman untuk kulit bayi karena bebas dari bahan kimia

Meski memiliki banyak kelebihan, popok kain juga tidak luput dari kekurangan, yaitu:

  • Mudah bocor
  • Harus sering diganti
  • Tidak praktis
  • Butuh banyak waktu untuk mencuci dan mengeringkannya

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika Anda menggunakan popok bayi dari kain, yaitu:

  • Bila menggunakan peniti untuk memasang popok, pilihlah peniti berukuran besar dengan kepala yang terbuat dari plastik dan berhati-hatilah saat memasangnya agar tidak melukai bayi.
  • Popok kain yang basah terkena urine bayi bisa langsung ditaruh di keranjang pakaian kotor, tetapi popok kain yang kotor karena tinja harus dibersihkan terlebih dahulu. Semprot tinja yang menempel, lalu cuci popok menggunakan detergen.
  • Ketika mencuci popok kain, pisahkan dengan pakaian lain dan gunakan detergen lembut khusus untuk bayi. Detergen ini lebih aman digunakan oleh bayi yang memiliki kulit sensitif dan tidak menimbulkan reaksi alergi.
  • Bilas popok menggunakan air panas sebanyak minimal 2 kali. Jangan gunakan pelembut pakaian karena dapat memicu ruam pada bayi dengan kulit sensitif.
  • Cuci tangan tiap selesai mengganti popok bayi untuk mencegah penyebaran kuman

Popok Bayi Sekali Pakai

Popok bayi yang sekali pakai menjadi pilihan yang dianggap praktis, terutama jika sedang membawa bayi bepergian ke luar rumah. Selain itu, popok bayi sekali pakai juga memiliki kelebihan lainnya, yaitu:

  • Mengandung gel peresap yang mampu menahan cairan lebih banyak sehingga tidak perlu sering diganti dan tidak mudah bocor
  • Dapat membuat kulit bayi tetap kering sehingga anak tetap merasa nyaman
  • Beberapa popok sekali pakai dibuat dari bahan yang memungkinkan adanya aliran udara ke kulit bayi

Sementara itu, kekurangan popok bayi sekali pakai adalah:

  • Harganya relatif lebih mahal daripada popok kain
  • Harus dibuang setelah kotor dan tidak bisa dipakai kembali atau disimpan
  • Beberapa popok sekali pakai mengandung pewarna dan pewangi tambahan yang berisiko menyebabkan alergi pada bayi

Jika Anda lebih memilih popok bayi sekali pakai, perhatikanlah beberapa hal berikut:

  • Jika ada tanda karet di sekitar pangkal paha dan pinggang bayi, ini mungkin karena popok terlalu ketat. Longgarkan atau beli popok dengan ukuran yang lebih besar, sesuai dengan ukuran bayi.
  • Jika ada ruam di sekitar selangkangan dan pinggang bayi, segera ganti merek popok yang dipakai.
  • Cuci tangan setelah menceboki bayi dan mengganti popok untuk mencegah penyebaran kuman.
  • Kosongkan tempat sampah secara teratur (sekali sehari) untuk mencegah aroma tidak sedap dan pertumbuhan bakteri.

Mencegah dan Mengatasi Ruam Akibat Penggunaan Popok Bayi yang Tidak Tepat

Popok bayi, baik dari bahan kain maupun sekali pakai, bisa memicu ruam popok bila tidak digunakan dengan tepat. Ruam popok dapat dipicu oleh popok basah atau kotor yang tetap dipakai terlalu lama, gesekan antara kulit dengan popok, atau reaksi alergi terhadap popok bayi.

Anda bisa mencegah dan mengatasi ruam popok dengan beberapa cara berikut:

  • Segera ganti popok yang basah atau setelah bayi buang air besar.
  • Bersihkan kulit bayi dengan lembut menggunakan air dan kain bersih.
  • Oleskan krim atau salep khusus ruam popok sebelum bayi dipakaikan popok.
  • Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti popok

Sensitivitas kulit bayi dan kulit orang dewasa berbeda. Oleh karena itu, Anda perlu memberi perhatian khusus jika ingin membeli popok bayi. Pilih popok bayi yang bahan dan ukurannya cocok dengan bayi Anda agar ia merasa nyaman dan terhindar dari ruam popok.

Jika bayi Anda mengalami ruam popok yang sampai membuatnya rewel atau menangis saat dibersihkan, muncul ruam atau disertai lepuh, dan berlangsung lebih dari 2−3 hari, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.