Presbiopi adalah menurunnya kemampuan mata melihat objek yang dekat secara bertahap. Kondisi ini terjadi secara alami sebagai bagian dari proses penuaan. Umumnya, seseorang baru menyadari bahwa dirinya menderita presbiopi ketika harus menjauhkan handphone atau buku agar bisa membacanya.

Pada dasarnya, lensa mata dikelilingi oleh otot yang bersifat elastis. Otot-otot ini bisa mengubah bentuk lensa untuk memfokuskan cahaya agar jatuh tepat di retina. Seiring usia bertambah, otot di sekitar lensa mata akan tidak elastis dan mengeras.

Presbyopia - alodokter

Mengerasnya otot-otot di sekitar lensa mata membuat lensa menjadi kaku dan tidak bisa berubah bentuk. Cahaya pun tidak bisa jatuh tepat di retina sehingga gambaran yang diterima menjadi kabur.

Penyebab Presbiopi

Proses melihat dimulai saat mata menangkap cahaya yang memantul dari suatu objek. Cahaya yang ditangkap kemudian akan menembus selaput bening mata (kornea) dan diteruskan ke lensa yang terletak di belakang selaput pelangi (iris).

Lensa kemudian akan mengarahkan cahaya ke retina. Di retina, cahaya akan diubah menjadi sinyal listrik yang akan dikirim ke otak. Selanjutnya, otak akan memproses sinyal menjadi sebuah gambar.

Jelas tidaknya gambar yang diterima otak tergantung pada kemampuan lensa dalam mengarahkan cahaya. Jika cahaya jatuh tepat pada retina, otak akan menerima gambar yang jelas. Sebaliknya, jika cahaya tidak jatuh tepat di retina, misalnya di belakang atau di depan retina, gambar akan terlihat buram.

Seperti yang telah dijelaskan, jatuhnya cahaya di retina terkait dengan otot di sekitar lensa. Pada presbiopi, otot di sekitar lensa tidak elastis dan mengeras secara alami karena pertambahan usia. Akibatnya, lensa menjadi kaku dan tidak berubah bentuk. Hal tersebut yang membuat cahaya tidak bisa jatuh tepat di retina dan menyebabkan gambar terlihat buram.

Faktor risiko presbiopi

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang menderita presbiopi, yaitu:

Gejala Presbiopi

Presbiopi berkembang secara bertahap. Oleh sebab itu, penderita terkadang baru menyadari gejalanya setelah melewati usia 40 tahun.

Beberapa gejala yang umum dialami oleh penderita presbiopi adalah:

  • Kebiasaan menyipitkan mata
  • Butuh lampu yang lebih terang ketika membaca
  • Kesulitan membaca huruf yang berukuran kecil
  • Penglihatan kabur ketika membaca pada jarak normal
  • Sakit kepala atau mata menegang setelah membaca dalam jarak dekat
  • Cenderung memegang objek lebih jauh untuk bisa melihatnya lebih jelas

Kapan harus ke dokter

Lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami penglihatan kabur. Dokter akan memeriksa mata untuk menentukan apakah penglihatan kabur karena presbiopi atau bukan.

Segera cari pertolongan medis jika mengalami keluhan berikut:

  • Penglihatan kabur atau berkabut secara tiba-tiba
  • Penglihatan hilang tiba-tiba pada salah satu mata yang disertai sakit di mata
  • Kemunculan kilatan cahaya, bintik hitam, atau lingkaran ketika melihat sumber cahaya
  • Penglihatan ganda (melihat dua gambar dari satu objek)

Bagi orang dewasa, penting untuk melakukan tes mata lengkap secara berkala. Umumnya, pemeriksaan mata akan disesuaikan dengan usia, yaitu:

  • ≤40 tahun: tiap 5–10 tahun
  • 40–54 tahun: tiap 2–4 tahun
  • 55–64 tahun: tiap 1–3 tahun
  • ≥65 tahun: tiap 1–2 tahun

Pada orang yang berisiko mengalami penyakit mata, misalnya akibat menderita diabetes, pemeriksaan mata harus dilakukan lebih sering.

Diagnosis Presbiopi

Untuk mendiagnosis presbiopi, dokter akan melakukan uji refraksi. Uji refraksi dapat menentukan apakah pasien menderita presbiopi, gangguan penglihatan lain, atau bahkan keduanya. Beberapa gangguan penglihatan selain presbiopi adalah rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme.

Dokter juga dapat memberikan obat tetes mata untuk melebarkan pupil mata agar pemeriksaan bagian dalam mata menjadi lebih mudah.

Pengobatan Presbiopi

Pengobatan presbiopi bertujuan untuk membantu mata agar dapat fokus pada objek jarak dekat. Beberapa metode untuk mengatasi presbiopi adalah:

Penggunaan kacamata

Penggunaan kacamata adalah cara sederhana dan aman untuk menangani presbiopi. Pasien dengan kondisi mata yang baik sebelum mengalami presbiopi dapat memakai kacamata baca yang bisa didapatkan di optik. Jika pasien sudah mengalami gangguan penglihatan sebelumnya, dokter akan meresepkan kacamata dengan lensa khusus.

Penggunaan lensa kontak

Pasien yang tidak ingin mengenakan kacamata dapat memakai lensa kontak. Namun, lensa kontak tidak bisa digunakan pada penderita gangguan kelopak mata, gangguan saluran air mata, dan sindrom mata kering.

Bedah refraktif

Beberapa tindakan bedah yang dapat dilakukan untuk mengatasi presbiopi adalah:

1. Conductive keratoplasty

Conductive keratoplasty adalah prosedur untuk mengubah lengkungan kornea dan meningkatkan kemampuan fokus mata. Prosedur ini dilakukan dengan memanaskan titik-titik di sekitar kornea menggunakan energi radiofrekuensi.

2. Laser-assisted subepithelial keratectomy (LASEK)

LASEK adalah prosedur untuk membentuk kembali lapisan luar kornea. Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan sinar laser.

3. Monovision aser-assisted in situ keratomileusis

Prosedur yang juga dikenal dengan nama monovision LASIK ini dilakukan untuk membentuk penglihatan monovision. Dengan prosedur ini, satu mata berfungsi untuk melihat objek jarak jauh, dan satu mata yang lain untuk melihat objek jarak dekat.

4. Photorefractive keratectomy

Photorefractive keratectomy adalah prosedur untuk membentuk ulang kornea dengan menggunakan sinar laser. Meski serupa dengan LASEK, photorefractive keratectomy bertujuan untuk mengangkat seluruh lapisan luar kornea.

Implan lensa

Prosedur implan lensa bertujuan untuk mengganti lensa mata pasien dengan lensa sintetis (lensa intraokular). Umumnya, lensa sintetis ini efektif memperbaiki penglihatan pasien, baik untuk melihat jauh maupun dekat.

Akan tetapi, pada kasus yang jarang, implan lensa bisa menurunkan kemampuan mata melihat objek yang dekat sehingga pasien tetap membutuhkan kacamata baca.

Inlay kornea

Inlay kornea adalah tindakan memasukkan ring kecil berbahan plastik pada setiap kornea mata untuk mengubah lengkungan kornea. Ring ini bekerja memfokuskan cahaya pada kornea sehingga penderita mampu melihat objek yang dekat.

Komplikasi Presbiopi

Jika tidak ditangani, presbiopi dapat menjadi makin parah. Akibatnya, penderita presbiopi akan sulit melakukan pekerjaan dan aktivitasnya sehari-hari.

Presbiopi yang tidak ditangani juga dapat membuat mata bekerja lebih keras dari seharusnya, terutama saat sedang melakukan pekerjaan dengan ketelitian tinggi. Lama-kelamaan, hal ini dapat menyebabkan mata lelah dan sakit kepala.

Pencegahan Presbiopi

Belum diketahui bagaimana cara mencegah presbiopia. Namun, risiko terjadinya presbiopi dapat diturunkan dengan menjaga kualitas penglihatan, seperti:

  • Menjalani pemeriksaan mata secara berkala
  • Menggunakan pencahayaan yang memadai ketika membaca
  • Mengenakan kacamata yang sesuai dengan kondisi penglihatan
  • Memakai kacamata pelindung ketika melakukan aktivitas yang berisiko menyebabkan cedera mata
  • Mengatasi penyakit yang dapat menyebabkan gangguan penglihatan, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi
  • Mengonsumsi makanan sehat yang mengandung antioksidan, vitamin A, dan beta karoten