Radang dan infeksi empedu dapat mengganggu proses pencernaan, terutama pencernaan lemak. Tak hanya itu, jika tidak segera ditangani, kondisi ini juga dapat menyebabkan sejumlah komplikasi serius, seperti robekan kandung empedu, peritonitis, hingga infeksi darah atau sepsis.

Kandung empedu merupakan organ kecil yang terdapat di sisi kanan perut, tepatnya di bawah organ hati. Di dalam kandung empedu terdapat cairan empedu yang mengandung kolesterol, asam atau garam empedu, bilirubin, air, serta zat lainnya, seperti kalium, natrium, dan tembaga.

Radang dan Infeksi Empedu yang Perlu Diwaspadai - Alodokter

Cairan empedu yang dihasilkan dan dilepaskan oleh hati ini berfungsi membantu pencernaan dengan cara memecah lemak menjadi asam lemak. Namun, ada kalanya fungsi kandung empedu tersebut terganggu akibat radang atau infeksi.

Penyebab Radang dan Infeksi Empedu

Radang dan infeksi empedu secara medis disebut sebagai kolesistitis. Penyakit ini biasanya terjadi ketika aliran cairan empedu dari kandung empedu menuju usus terhalang oleh batu empedu.

Selain karena batu empedu, radang dan infeksi empedu juga dapat disebabkan oleh penyakit atau kondisi lain, seperti:

  • Tumor di pankreas atau hati
  • Berkurangnya aliran darah ke kandung empedu
  • Infeksi bakteri yang menyerang sistem saluran empedu
  • Endapan di kandung empedu atau munculnya jaringan parut pada saluran empedu

Meskipun jarang, infeksi empedu juga bisa terjadi akibat komplikasi penyakit penyerta lain, seperti diabetes atau HIV.

Gejala Radang dan Infeksi Empedu

Gejala utama radang atau infeksi empedu adalah nyeri hebat di perut bagian kanan atas dan bisa menjalar hingga ke punggung atau bahu kanan. Rasa nyeri ini bisa berlangsung selama beberapa jam dan terasa semakin parah saat menarik napas atau ketika perut ditekan.

Penderita infeksi empedu biasanya akan merasakan nyeri pada kandung empedu saat makan dalam porsi besar atau mengonsumsi makanan berminyak. Selain itu, radang dan infeksi empedu juga dapat menimbulkan gejala lain, seperti:

  • Demam
  • Mual dan muntah
  • Keringat dingin
  • Nafsu makan hilang
  • Kulit dan mata tampak kuning
  • Muncul tonjolan di perut
  • Perut kembung

Jika Anda merasakan beberapa gejala di atas, sebaiknya segera konsultasi ke dokter agar pemeriksaan dan penanganan yang tepat dapat dilakukan.

Untuk menentukan apakah gejala yang muncul disebabkan oleh radang dan infeksi empedu atau bukan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, serta tes pemindaian dengan menggunakan USG dan CT scan.

Pengobatan Radang dan Infeksi Empedu

Bila hasil pemeriksaan menunjukkan Anda menderita radang dan infeksi empedu, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menjalani perawatan di rumah sakit. Beberapa jenis penanganan dapat dilakukan dokter guna mengobati infeksi empedu yang Anda derita, antara lain:

Puasa dan pemberian obat

Anda akan diminta untuk berpuasa selama beberapa hari agar kondisi empedu yang meradang dan terinfeksi tidak semakin berat. Selama berpuasa, dokter akan memberikan terapi infus untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh Anda.

Selain itu, dokter juga akan memberikan obat antibiotik melalui melalui infus dan obat antinyeri untuk meredakan nyeri yang Anda rasakan.

Operasi pengangkatan kandung empedu

Untuk menangani radang dan infeksi empedu yang parah, dokter akan melakukan tindakan operasi pengangkatan kandung empedu atau kolesistektomi. Operasi ini biasanya juga dilakukan untuk mencegah semakin meluasnya infeksi empedu.

Operasi pengangkatan kandung empedu bisa dilakukan melalui pembedahan umum atau bedah laparoskopi. Perbedaan dari kedua teknik tersebut terdapat pada panjangnya sayatan yang dilakukan. Teknik bedah umum menggunakan sayatan yang lebih besar, sedangkan sayatan pada teknik bedah laparoskopi umumnya lebih kecil.

Jika infeksi empedu disebabkan oleh batu empedu, penanganan mungkin melibatkan prosedur endoskopi untuk menghilangkan batu di saluran empedu terlebih dahulu. Setelah itu, prosedur kolesistektomi baru dilakukan.

Anda mungkin akan mengalami beberapa keluhan, seperti demam, nyeri, dan perut kembung, setelah operasi dilakukan. Untuk mengatasi keluhan tersebut, dokter akan memberikan obat antibiotik dan antinyeri.

Rawat inap biasanya berlangsung selama beberapa hari dan Anda baru diperbolehkan pulang setelah dokter memastikan kondisi Anda stabil dan sudah membaik. Dokter juga akan menyarankan Anda untuk menjalani diet rendah lemak selama menjalani masa pemulihan.

Agar terhindar dari radang atau infeksi empedu, yuk, terapkan gaya hidup sehat mulai dari sekarang. Caranya dengan mengonsumsi makanan sehat dan kaya serat, seperti buah, sayur, dan gandum utuh, serta menjaga berat badan ideal.

Jangan lupa juga untuk rutin memeriksakan kesehatan ke dokter, agar fungsi dan kesehatan kandung empedu dapat terpantau dan cepat diobati apabila kandung empedu mengalami radang dan infeksi.