Sebagian penyebab sakit perut pada anak umumnya tidak berbahaya dan bisa disembuhkan dengan pengobatan di rumah. Namun, jika anak mengalami sakit perut hingga berhari-hari atau disertai gejala lainnya, kondisi ini perlu diwaspadai dan perlu ditangani secepatnya.

Bagi anak yang sudah mampu bicara, sakit perut akan lebih mudah dikenali karena anak biasanya langsung menyampaikan kondisi yang ia rasakan kepada orang tuanya.

Penyebab Sakit Perut pada Anak dan Cara Mengatasinya - Alodokter

Namun, pada anak yang belum bisa bicara, orang tua perlu lebih cermat memperhatikan tanda-tanda yang ia tunjukkan. Misalnya, anak akan lebih rewel dari biasanya, tidak mau makan dan minum, meringkuk kesakitan, atau menggosok-gosok bagian perutnya.

Berbagai Penyebab Sakit Perut pada Anak

Penyebab sakit perut pada anak sangat beragam, tergantung organ bagian perut yang bermasalah, baik usus, lambung, hati, atau pankreas. Berikut ini adalah berbagai penyebab sakit perut pada anak yang disebabkan oleh masalah di organ dalam rongga perut:

  • Diare, misalnya karena keracunan makanan
  • Infeksi saluran cerna, misalnya akibat demam tifoid, shigellosis, atau TB saluran cerna
  • Alergi atau intoleransi makanan, misalnya susu
  • Gangguan lambung, seperti refluks asam lambung (GERD) atau dispepsia
  • Konstipasi
  • Usus buntu
  • Penyakit radang usus
  • Hepatitis
  • Hernia atau turun berok
  • Obstruksi usus
  • Radang pankreas atau pankreatitis

Pada kasus tertentu, sakit perut pada anak juga bisa disebabkan oleh berbagai penyakit lain yang bukan berasal dari organ di dalam rongga perut, seperti:

  • Infeksi saluran kemih
  • Masalah pada ginjal, seperti penyakit ginjal dan kencing batu maupun batu ginjal
  • Penyakit radang panggul
  • Dismenore atau nyeri saat menstruasi
  • Torsio testis
  • Pneumonia
  • Gangguan psikologis, seperti depresi dan gangguan cemas

Selain beragam penyebab di atas, konsumsi obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid, juga dapat memberikan efek samping yang bisa menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan dan membuat anak sakit perut.

Karena bisa disebabkan oleh banyak hal, sakit perut pada anak, khususnya yang berkepanjangan atau cukup parah, sebaiknya diperiksakan ke dokter.

Untuk memastikan penyebab sakit perut pada anak, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan berbagai pemeriksaan penunjang, seperti tes darah, tes urine dan feses, USG, foto Rontgen, serta CT scan perut.

Cara Mengatasi Sakit Perut pada Anak

Langkah penanganan sakit perut pada anak disesuaikan dengan penyebabnya. Apabila sakit perut yang dialami Si Kecil berlangsung kurang dari 24 jam tanpa disertai gejala lain, Anda bisa mencoba untuk menanganinya di rumah.

Saat Si Kecil sakit perut, penting untuk tetap mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya agar ia terhindar dari dehidrasi. Anda bisa memberikan Si Kecil air putih atau jenis minuman lain, seperti kaldu ayam atau air jahe.

Untuk mencegah keluhan sakit perut semakin parah, hindari memberikan anak makanan dan minuman berikut ini:

  • Makanan yang digoreng dan berminyak
  • Makanan pedas
  • Minuman bersoda atau berkafein, seperti kopi dan teh
  • Buah yang asam, seperti buah jeruk

Jika anak mengalami sakit perut karena alergi susu atau intoleransi laktosa, sebaiknya hindari pemberian susu selama beberapa waktu.

Anda juga bisa memberi Si Kecil makanan dengan porsi yang lebih kecil tetapi lebih sering, dan pastikan ia makan secara perlahan. Hal ini bertujuan untuk mencegah perutnya terasa penuh dan tidak nyaman.

Bila Si Kecil mengalami konstipasi, Anda juga dapat memberikan asupan makanan tinggi serat, seperti agar-agar, buah, dan sayur. Dengan begitu, ia akan lebih mudah buang air besar.

Jika nyeri perut yang dirasakan Si Kecil cukup berat, Anda bisa memberikan obat pereda nyeri, seperti paracetamol. Namun, pemberian obat antinyeri lain, seperti ibuprofen atau aspirin, tidak disarankan tanpa izin dokter karena hal ini justru berpotensi memperparah nyeri perut yang dialaminya.

Kondisi Sakit Perut pada Anak yang Harus Diwaspadai

Sakit perut pada anak yang muncul sesekali dan bisa hilang sendiri umumnya tidak berbahaya. Namun, Anda perlu waspada, jika Si Kecil mengalami sakit perut yang tak kunjung membaik dalam waktu 24 jam, sakit perut sangat parah, atau disertai gejala berikut ini:

  • Muntah berulang kali atau muntah darah
  • Diare atau BAB berdarah
  • Penurunan nafsu makan, apalagi hingga muncul tanda-tanda dehidrasi
  • Demam
  • Kulit dan mata berwarna kuning
  • Kesulitan bernafas
  • Berat badan menurun drastis
  • Kehilangan kesadaran

Jika anak Anda mengalami sakit perut yang disertai gejala di atas, segeralah membawanya ke dokter agar ia bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Hal ini perlu dilakukan guna mencegah komplikasi berbahaya yang bisa terjadi, seperti dehidrasi berat, sepsis, perdarahan, ataupun kerusakan organ yang parah.