Ada beberapa tips memilih helm yang perlu diperhatikan agar kepala dapat terlindungi secara maksimal. Penggunaan helm ketika mengendarai motor atau saat melakukan aktivitas yang memerlukan perlindungan khusus pada kepala penting dilakukan untuk mencegah cedera kepala.

Kepala sangat rentan mengalami cedera bila mengalami benturan, sehingga penting untuk menggunakan helm ketika berkendara. Begitu pula dengan orang yang bekerja di bidang tertentu, seperti pekerja di lokasi penambangan, pekerja konstruksi bangunan, atau pemakadam kebakaran.

6 Tips Memilih Helm untuk Mencegah Cedera Kepala - Alodokter

Pemakaian helm sangat penting agar terhidar dari cedera kepala atau kepala pecah akibat kecelakaan kerja. Supaya kepala terlindungi dari bahaya, berbagai tips memilih helm perlu diperhatikan saat Anda hendak membeli helm.

Berbagai Tips Memilih Helm untuk Cegah Cedera Kepala

Untuk mencegah cedera kepala atau kepala pecah, pemakaian helm yang tepat dan benar begitu penting. Pasalnya, penelitian menunjukkan bahwa memakai helm saat melakukan aktivitas yang berisiko, bisa mengurangi risiko terjadinya cedera kepala dan cedera otak hingga 85%.

Berikut ini adalah beberapa tips dan panduan dalam menggunakan helm agar bisa melindungi kepala secara maksimal:

1. Pakai helm berlabel SNI

Pengendara motor di Indonesia wajib memakai helm SNI (standar nasional Indonesia) berdasarkan aturan Undang-Undang No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Helm SNI memiliki keamanan yang baik dalam melindungi kepala dari cedera akibat kecelakaan.

Ini karena helm yang berlabel SNI memiliki tempurung keras dengan permukaan yang halus dan memiliki lapisan peredam benturan. Selain itu, terdapat pula tali pengait di dagu yang membuat helm dapat terpasang dengan sempurna ketika dikaitkan.

2. Pilih helm full face

Jangan korbankan keselamatan demi tampil gaya dengan helm yang tidak memenuhi standar keselamatan. Pilih helm yang menutupi seluruh bagian kepala. Tidak hanya melindungi kepala, jenis helm ini juga mampu melindungi mata dari debu dan air hujan.

Helm yang tidak sesuai standar biasanya hanya menutupi sebagian kepala dan tidak akan melindungi kepala dari benturan, apalagi risiko kepala pecah saat terjadi kecelakaan.

3. Jangan membeli helm bekas

Jangan membeli helm bekas untuk menghindari risiko mudah rusak. Anda dianjurkan untuk mengganti helm 3–5 lima tahun sekali. Kualitas helm cenderung berkurang seiring waktu dan frekuensi pemakaian.

Hindari melakukan modifikasi helm hingga membuat fungsinya sebagai pelindung kepala menjadi hilang, seperti menambahkan hiasan buatan pada helm.

4. Pilih helm yang pas di kepala

Helm yang Anda pilih sebaiknya terpasang pas di kepala, tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil. Bagian depan sebaiknya persis berada di atas alis. Pastikan pengait helm tidak longgar atau menempel tepat di dagu.

Selain itu, hindari mengenakan helm yang rusak atau retak. Oleh karena itu, hindari meletakkan helm di tempat yang tidak stabil atau rentan terjatuh.

5. Bersihkan helm secara rutin

Membersihkan helm secara rutin bisa memperpanjang usianya. Bila ingin membersihkannya sendiri, Anda dapat menggunakan air hangat dan detergen yang lembut. Namun, hindari merendam helm ketika mencucinya karena ini bisa merusak permukaan dalamnya.

6. Simpan helm dengan benar

Simpan helm di tempat sejuk dan tidak terpapar sinar matahari langsung. Hindari pula menyimpan helm berdekatan dengan cairan pembersih, bensin, atau knalpot agar helm awet atau tidak mudah rusak.

Itulah keenam tips memilih helm yang tepat agar Anda terhindar dari cedera kepala. Demi keselamatan, selalu gunakan helm dan patuhi rambu lalu lintas. Untuk aktivitas lain yang membutuhkan helm, gunakan sesuai dengan aturan yang berlaku untuk mencegah cedera kepala, termasuk kepala pecah yang bisa mengancam nyawa.