Sama seperti organ lain di dalam tubuh, jantung membutuhkan pasokan darah yang mengandung oksigen secara terus menerus. Jika tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup, otot-otot jantung akan rusak dan jantung tidak bisa mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Serangan jantung terjadi ketika pasokan darah ke otot jantung terganggu. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya serangan jantung, yaitu:

Penyakit jantung koroner

Penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama serangan jantung. Kondisi ini terjadi ketika satu atau lebih pembuluh yang memberi pasokan darah ke jantung (pembuluh darah koroner) tersumbat. Penyumbatan tersebut dapat disebabkan oleh penumpukan plak kolesterol (aterosklerosis) atau gumpalan darah.

Penyalahgunaan NAPZA

NAPZA, seperti kokain, amphetamine, dan methamphetamine, dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah koroner hingga memicu serangan jantung.

Kekurangan oksigen dalam darah (hipoksia)

Kadar oksigen dalam darah bisa menurun akibat keracunan karbon monoksida atau kerusakan fungsi paru-paru. Kondisi ini menyebabkan jantung kekurangan oksigen sehingga terjadi serangan jantung.

Faktor Risiko Serangan Jantung

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama terjadinya serangan jantung. Oleh sebab itu, orang dengan faktor risiko penyakit jantung koroner juga berisiko terkena serangan jantung, antara lain;

  • Berusia lanjut (≥45 tahun pada pria atau ≥55 tahun pada wanita)
  • Menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi
  • Menderita kolesterol tinggi atau trigliserida tinggi
  • Mengalami diabetes
  • Mengalami obesitas
  • Mengalami stres
  • Memiliki keluarga yang pernah mengalami serangan jantung
  • Jarang berolahraga
  • Merokok

Risiko terjadinya serangan jantung juga lebih tinggi pada penderita penyakit autoimun, seperti lupus, dan wanita yang mengalami preeklamsia saat hamil.