Penis patah atau fraktur penis adalah suatu kondisi dimana penis mengalami cedera saat ereksi. Kondisi ini dapat ditandai dengan penis yang mengalami pembengkakan hingga terjadinya perdarahan. Kondisi ini memerlukan penanganan segera guna mencegah komplikasi yang parah.

Penis patah merupakan cedera pada penis akibat adanya robekan pada tunica albuginea atau lapisan yang berperan dalam proses ereksi. Meski jarang terjadi, tetapi kondisi ini termasuk cedera serius yang dapat menyebabkan disfungsi ereksi pada penderitanya.

Penis Patah, Ketahui Tanda-tanda dan Penyebabnya - Alodokter

Dalam kondisi yang parah, penis patah bahkan dapat mengakibatkan komplikasi pada saluran kemih sehingga menimbulkan gangguan berkemih sampai perdarahan. Benturan keras saat penis mengalami ereksi diduga menjadi salah satu pemicu penis patah. 

Berbagai Tanda Penis Patah

Penis patah bukan berarti tulang penis mengalami patah, karena sebenarnya penis tidak memiliki tulang. Kondisi ini dapat terjadi akibat penis mengalami cedera, seperti tertekuk atau terbentur saat ereksi

Berikut ini adalah tanda-tanda penis patah:

1. Bunyi suara retakan

Selama ereksi, penis membesar karena jaringan penis dialiri oleh darah. Jika penis yang sedang ereksi tersebut dibengkokkan secara paksa atau tiba-tiba, selaput yang berperan dalam proses ereksi akan robek, sehingga memicu bunyi retakan atau letupan.

2. Perdarahan 

Penis yang mengalami cedera akibat dibengkokan atau terbentur benda keras secara tiba-tiba dapat menyebabkan selaput yang disebut tunica albuginea akan robek. 

Selaput ini berperan untuk melindungi corpus cavernosum atau bagian penis yang dapat membesar bila terisi oleh darah saat terjadi ereksi. Jika terjadi robekan, darah pun akan bocor ke sekitar penis. Akibatnya, uretra atau saluran kemih akan mengalami perdarahan.

3. Pembengkakan

Penis patah juga dapat ditandai dengan terjadinya pembengkakan atau memar. Hal ini dapat terjadi akibat penis yang sedang ereksi mengalami cedera, seperti terbentur benda keras atau terjatuh dari ketinggian. Pembengkakan ini umumnya terjadi pada bagian batang penis. 

Selain itu, penis patah juga dapat ditandai dengan gejala lain, seperti:

  • Rasa nyeri yang luar biasa menyiksa
  • Hilang kemampuan ereksi secara tiba-tiba
  • Perubahan warna menjadi ungu atau berwarna gelap
  • Sulit buang air kecil

Beragam Penyebab Penis Patah

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan penis patah, antara lain:

Posisi bercinta

Penis patah dapat disebabkan oleh posisi bercinta yang kurang tepat. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa woman-on-top atau wanita berada di atas sangat berisiko menyebabkan penis patah. 

Dalam posisi ini, wanita biasanya menumpukan seluruh berat tubuhnya pada penis yang sedang ereksi, sehingga ia sering kali tidak sadar saat posisi penis berubah atau tertekuk.

Seks agresif

Selain posisi tersebut, gerakan seks yang agresif juga berisiko menyebabkan penis patah. Hal ini bisa terjadi jika penis menabrak tulang kemaluan wanita atau bagian perineum (area di antara anus dan vulva) dengan gerakan cepat. 

Masturbasi 

Sewaktu melakukan masturbasi, penis juga berisiko patah apabila dilakukan terlalu agresif atau dengan teknik yang kurang tepat. 

Kecelakaan 

Risiko penis patah tidak terbatas pada hubungan seksual saja. Pria bisa menderita penis patah jika terjatuh atau mengalami benturan fisik keras pada penis saat sedang ereksi. 

Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa penis patah merupakan kondisi medis yang perlu dilakukan penanganan segera. Sebelum dilakukan penanganan, dokter akan melakukan pemeriksaan, mulai dari cavernosography, rontgen, atau MRI.

Namun, pemeriksaan umumnya dilakukan dengan menyuntikkan pewarna ke dalam uretra melalui ujung penis dan melakukan rontgen guna mengetahui kerusakan atau kelainan yang terjadi pada penis.

Setelah itu, dokter akan melakukan pembedahan menggunakan jahitan untuk menutup luka robek pada tunica albuginea dan corpus cavernosum guna memulihkan kemampuan ereksi dan menjaga fungsi saluran kemih.

Untuk menghindari terjadinya penis patah, Anda harus lebih berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual, menggunakan pelumas saat masturbasi, dan melakukan dengan teknik yang tepat. Jika mengalami gejala yang mengarah ke penis patah, segera pergi ke dokter agar dapat diberikan penanganan secepatnya.