Asuransi kesehatan untuk orang tua dapat memberikan perlindungan serta pelayanan kesehatan, baik sebagai langkah pencegahan maupun pengobatan. Pasalnya, orang tua lebih berisiko terkena berbagai penyakit, seperti diabetes dan stroke.  

Lansia berisiko terkena penyakit tidak menular, seperti tekanan darah tinggi, osteoarthritis, masalah gigi dan mulut, penyakit paru obstruktif kronis, serta diabetes mellitus. Selain itu, lansia juga lebih rentan terjatuh karena kondisi tubuhnya yang mulai melemah dan kurangnya keseimbangan.

Pentingnya Asuransi Kesehatan untuk Orang Tua - Alodokter

Oleh karena itu, asuransi kesehatan diperlukan agar tabungan yang sudah dikumpulkan tidak habis hanya untuk biaya berobat. Asuransi kesehatan untuk orang tua juga bisa dimanfaatkan untuk menjaga agar lansia tetap sehat, mandiri, serta produktif secara sosial dan ekonomi.

Hal yang Harus Dilakukan Saat Memilih Asuransi Kesehatan untuk Orang Tua

Secara umum batasan usia maksimal untuk mendaftar asuransi kesehatan di Indonesia adalah 65 tahun. Namun, sebelum memutuskan untuk memilih salah satu asuransi kesehatan untuk orang tua, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan terlebih dahulu, yaitu

1. Periksa kelengkapan asuransi

Saat memilih asuransi kesehatan untuk orang tua, hal utama yang perlu diperhatikan adalah biaya premi setiap bulannya. Tidak hanya itu, masih ada beberapa hal lain yang perlu diperhatikan dalam memilih asuransi kesehatan untuk lansia, yaitu:

  • Cara pembayaran, apakah langsung dibayar oleh asuransi atau menggunakan uang pribadi terlebih dahulu
  • Pelayanan medis yang ditanggung dalam asuransi, apakah termasuk rawat jalan, rawat inap, tindakan medis, dan pemeriksaan tambahan
  • Jumlah biaya yang ditanggung asuransi, seperti biaya konsultasi dan biaya tindakan pengobatan serta operasi
  • Rumah sakit apa saja yang menerima asuransi tersebut
  • Berapa lama asuransi berlangsung, apakah ada batas usia atau tidak

Selain itu, perhatikan juga apakah komponen yang ditanggung mencakup hal-hal berikut ini:

  • Biaya kamar rawat inap
  • Biaya kamar ICU
  • Biaya pembiusan dan kamar bedah
  • Biaya kunjungan dokter atau dokter spesialis di rumah sakit
  • Biaya konsultasi lanjutan hingga 60 hari setelah lepas rawat
  • Biaya ambulans
  • Biaya rawat jalan darurat akibat kecelakaan atau jatuh
  • Biaya rawat jalan darurat gigi akibat kecelakaan
  • Biaya operasi/bedah plastik akibat kecelakaan atau jatuh
  • Biaya transplantasi organ tubuh (jantung, hati, paru-paru, ginjal, dan sumsum tulang)

2. Nyatakan kondisi yang ada dengan jujur

Kondisi medis atau penyakit yang sudah diderita perlu disampaikan secara jujur kepada pihak asuransi kesehatan. Bila Anda tidak bersikap jujur dalam menginformasikan kondisi-kondisi tersebut, asuransi bisa saja menolak untuk membayarkan klaim Anda.

Beberapa kondisi atau penyakit yang perlu Anda informasikan meliputi:

  • Penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, sakit jantung, dan asma
  • Penyakit yang membahayakan nyawa, seperti kanker
  • Kondisi tertentu, seperti cedera atau cacat tubuh karena kecelakaan

Jika Anda menderita berbagai kondisi di atas, Anda juga harus mengetahui dengan pasti apakah semua biaya obat-obatan serta biaya konsultasi ke dokter selama dan setelah perawatan juga akan ditanggung oleh perusahaan asuransi.

3. Pahami dana pertanggungan

Anda juga perlu memahami dana pertanggungan pada asuransi kesehatan untuk orang tua yang akan dipilih. Dana pertanggungan adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan oleh perusahaan asuransi bila Anda mengalami suatu risiko yang dijamin dalam asuransi tersebut.

Pastikan Anda membaca dengan saksama dan mendapatkan pemahaman yang sesuai dengan yang tertulis di polis, sehingga Anda tahu benar jumlah uang yang berhak Anda terima ketika suatu risiko terjadi.

4. Cermati asuransi penyakit kritis

Asuransi penyakit kritis umumnya harus membayarkan dana sebesar uang pertanggungan ketika pemegang asuransi terkena penyakit kritis. Penyakit kritis yang dimaksud adalah jenis penyakit yang dapat membahayakan nyawa, seperti penyakit jantung, gagal ginjal, kanker, dan stroke.

Hal yang perlu diperhatikan adalah sejauh mana asuransi dapat menanggung Anda ketika terkena penyakit kritis. Kebanyakan asuransi baru akan membayar klaim penyakit kritis saat penyakit tersebut sudah masuk stadium lanjut.

Dengan mengetahui hal ini, Anda bisa lebih cermat dalam melakukan perencanaan keuangan di masa pensiun. Anda bisa memperkirakan berapa dana darurat untuk kesehatan yang perlu dipersiapkan di luar premi asuransi.

Itulah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan sebelum memilih asuransi kesehatan untuk orang tua. Umumnya, orang yang baru mendaftar asuransi di usia tua akan lebih merasa terbebani karena premi yang dibayar berkali-kali lipat dibandingkan pengguna yang sudah memiliki asuransi sejak muda.

Selain itu, karena lebih berisiko jatuh sakit, lansia perlu menjalani pemeriksaan kesehatan yang terkadang membuat pengajuan asuransi tidak disetujui oleh pihak asuransi.

Jadi, ada baiknya Anda mendaftarkan diri ke asuransi kesehatan sedini mungkin saat kondisi badan masih sehat dan premi asuransi belum begitu tinggi. Dengan begitu, segalanya sudah siap jika sewaktu-waktu Anda sakit atau mengalami musibah.

Jika Anda masih memiliki pertimbangan mengenai asuransi kesehatan untuk orang tua, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Dokter bisa memberikan Anda gambaran mengenai kondisi kesehatan Anda sekarang dan beberapa tahun ke depan. Namun, keputusan untuk berasuransi tetap berada di tangan Anda.