Anak-anak memiliki sistem imun yang masih berkembang, sehingga daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa dan lebih rentan sakit. Oleh karena itu, orang tua perlu mengetahui cara melindungi anak dari penyakit agar ia tidak gampang sakit dan tumbuh kembangnya tidak terganggu.

Anak-anak, khususnya balita, bisa terserang ISPA atau batuk pilek sebanyak 8–10 kali dalam setahun. Tak hanya ISPA, ada juga beberapa penyakit lain yang cukup sering dialami oleh anak-anak, antara lain radang tenggorokan dan diare.

Cara Melindungi Anak dari Penyakit - Alodokter

Jika anak sering sakit, bukan hanya aktivitasnya yang bisa terganggu, tapi juga tumbuh kembangnya. Oleh karena itu, orang tua perlu mengetahui cara untuk melindungi anak dari penyakit.

Beberapa Cara untuk Melindungi Anak dari Penyakit

Agar anak tidak gampang sakit, ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk melindungi anak dari penyakit, yaitu:

1. Ingatkan dan biasakan anak untuk mencuci tangan

Menjaga kesehatan bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana, yaitu rajin cuci tangan. Kebiasaan baik ini bisa menjadi cara yang efektif untuk melindungi anak dari berbagai penyakit.

Mencuci tangan secara teratur mampu mencegah bakteri, virus, dan parasit yang ada di tangan masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi.

Oleh karena itu, ajari dan ingatkan Si Kecil untuk mencuci tangan dengan benar setidaknya selama 20 detik dengan sabun dan air mengalir. Gunakan sabun berbahan lembut yang aman untuk anak-anak. Setelah selesai, segera keringkan tangannya dengan handuk bersih atau tisu.

2. Lengkapi imunisasi anak sesuai jadwal

Upaya melindungi anak dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau virus bisa dilakukan dengan imunisasi atau pemberian vaksin.

Vaksin mengandung bakteri atau virus yang sudah dimatikan atau dilemahkan sehingga tidak menyebabkan penyakit, tapi justru merangsang tubuh untuk menghasilkan reaksi kekebalan. Dengan begitu, ketika anak terserang oleh kuman yang sebenarnya, tubuhnya dapat langsung mengenali dan melawan kuman tersebut.

3. Berikan anak makanan bergizi

Pemberian makanan bergizi yang kaya akan vitamin, mineral, protein, karbohidrat, dan lemak sehat, termasuk asam lemak omega-3, dapat melengkapi kebutuhan nutrisi anak. Beberapa contoh asupan bergizi yang bisa Bunda berikan kepada Si Kecil adalah buah, sayur, susu, telur, ikan, kacang-kacangan, cereal, dan gandum.

Namun, pastikan untuk memberikan Si Kecil makanan yang aman baginya. Jika Si Kecil memiliki alergi terhadap makanan tertentu, Bunda dapat mengganti makanan tersebut dengan makanan lain dengan kandungan nutrisi yang sama namun tidak memicu reaksi alergi pada tubuh Si Kecil.

4. Pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi

Cukupi asupan cairan Si Kecil dengan memberikannya air putih. Bunda dan Ayah juga bisa memberikannya susu, baik berupa ASI, susu formula, atau susu sapi. Selain dapat menambah asupan cairan, susu juga mengandung kalsium yang penting untuk memperkuat tulang dan gigi.

Sebagai variasi, Bunda dan Ayah bisa memberikan Si Kecil jus buah dan sayuran murni tanpa gula. Hindari memberikan Si Kecil minuman manis, termasuk soda dan jus kemasan, yang memiliki kandungan gula tinggi atau menggunakan pemanis buatan.

5. Ajak anak berolahraga dengan rutin

Daripada membiarkan Si Kecil menonton televisi atau bermain game seharian di rumah, ajaklah ia berolahraga. Tidak perlu olahraga yang berat, kok. Sekadar berjalan kaki atau bersepeda setidaknya 10 menit sehari pun sudah cukup untuk menjaga tubuhnya tetap sehat.

Rutin berolahraga dapat membuat tubuh anak tetap bugar dan menghindarkan anak dari obesitas. Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga secara teratur juga mampu memperkuat daya tahat tubuh anak dan mengurangi risiko anak terkena penyakit tertentu, seperti flu.

6. Pastikan anak cukup tidur

Anak-anak yang kurang tidur dapat mengalami penurunan daya tahan tubuh sehingga rentan terserang penyakit. Oleh karena itu, Bunda dan Ayah perlu memastikan Si Kecil tidur dengan cukup setiap harinya. Berikut ini adalah waktu tidur yang direkomendasikan untuk anak berdasarkan usianya:

  • 0–3 bulan: 10–18 jam sehari
  • 4–11 bulan: 12–15 jam sehari
  • 1–2 tahun: 11–14 jam sehari
  • 3–5 tahun: 10–13 jam sehari
  • 6–13 tahun: 9–11 jam sehari

Selain melakukan cara-cara di atas untuk melindungi anak dari penyakit, orang tua juga perlu rutin memeriksakan anak ke dokter untuk memastikan kondisi kesehatannya baik, sekaligus memantau tumbuh kembangnya.

Saat berkonsultasi, Bunda dan Ayah juga bisa bertanya kepada dokter mengenai jenis makanan yang baik untuk diberikan kepada Si Kecil, perlu tidaknya pemberian suplemen, dan cara merangsang tumbuh kembang Si Kecil agar optimal.