Cukup banyak orang memakai celana ketat karena alasan penampilan. Padahal, pemakaian celana ketat yang tidak tepat dan terlalu sering bisa menyebabkan masalah kesehatan. Ketahui apa saja bahaya penggunaan celana ketat dan cara mencegahnya.

Celana ketat dapat didefinisikan sebagai jenis celana yang dapat memperlihatkan bentuk pinggul, bokong, dan kaki saat digunakan. Jenis celana ini umumnya digunakan saat berolahraga, sebagai pakaian dalam, atau untuk menunjang penampilan, misalnya skinny jeans.

Waspadai 5 Bahaya Celana Ketat terhadap Kesehatan - Alodokter

Celana ketat sendiri sebenarnya aman digunakan. Namun, bila terlalu sering dipakai dan terlalu ketat hingga menimbulkan tekanan pada organ kelamin atau menghambat pergerakan tubuh, berbagai masalah kesehatan pun dapat Anda alami.

Waspadai Beragam Bahaya Celana Ketat

Sejumlah studi mengemukakan bahwa penggunaan pakaian yang terlalu ketat, termasuk celana ketat, dapat mengakibatkan iritasi kulit dan kulit lecet, perut kembung, perubahan warna kulit, hingga gangguan sirkulasi darah.

Tak hanya itu, ada berbagai bahaya celana ketat lain yang dapat terjadi, di antaranya:

1. Nyeri punggung

Hindari penggunaan celana ketat saat Anda mengalami nyeri punggung, sebab penggunaannya justru bisa memperburuk kondisi ini. Selain itu, celana ketat dapat menghambat aktivitas sehari-hari, misalnya membuat Anda sulit membungkuk, berjalan, atau bahkan duduk.

2. Infeksi jamur pada vagina

Pada wanita, celana ketat juga bisa mengakibatkan infeksi jamur di vagina. Hal ini karena celana ketat dapat meningkatkan kelembapan dan mengganggu sirkulasi udara di area vagina, sehingga memicu jamur untuk tumbuh. Oleh karena itu, sebaiknya hindari terlalu sering menggunakan celana ketat.

3. Penurunan produksi sperma

Pemakaian celana ketat, terutama celana dalam, dapat meningkatkan suhu di area testis dan mengganggu organ ini untuk menghasilkan sperma. Inilah mengapa penggunaan celana ketat juga tidak disarankan bagi pria, terutama pria yang sedang mengalami gangguan kesuburan, karena bisa memperburuk kondisinya.

4. Saraf terjepit

Terlalu sering menggunakan celana ketat juga bisa mengganggu fungsi saraf yang melewati pangkal paha hingga paha bagian atas. Nantinya, hal ini dapat menimbulkan rasa sakit dan kesemutan di paha bagian luar. Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan saraf terjepit.

5. Gangguan fungsi otot

Pada kasus tertentu, celana ketat dapat mengakibatkan sindrom kompartemen. Kondisi ini disebabkan oleh terganggunya fungsi normal otot tubuh karena adanya tekanan berlebih yang membuat jaringan otot membengkak dan menjadi sulit untuk digerakan.

Sebenarnya, pemakaian celana ketat tidak secara langsung dapat menimbulkan masalah kesehatan. Namun, pemakaiannya yang terlalu sering atau bahkan digunakan berulang kali tanpa dicuci terlebih dahulu, tentu bisa memicu masalah kesehatan yang telah dijelaskan di atas.

Bagi Anda yang sering mengenakan celana ketat, pastikan celana yang Anda gunakan selalu terjaga kebersihannya. Selain itu, bila Anda sedang mengalami masalah kesehatan tertentu, seperti iritasi kulit di area sekitar kelamin, masalah pencernaan, atau infeksi vagina, Anda tidak dianjurkan untuk memakai celana ketat dahulu.

Jika setelah menggunakan celana ketat Anda mengalami beberapa keluhan, seperti kesemutan, nyeri di bagian paha dan punggung, atau rasa sakit dan gatal di area kelamin, Anda disarankan untuk konsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan mencegah terjadinya kondisi yang lebih serius.